Diam [COMPLETED]

By aghniak_

557K 18.4K 309

Diam. Apa sih yang pertama kali terpikir setelah mendengar kata itu? Suasana? Hening? Atau mungkin orang yang... More

1 - "Cewek Gila"
2 - Manis
3 - Gebetan
4 - Tentang Dania
5 - De Bawangs
6 - di Jalan Anggrek
7 - Kok mulus?
8 - Pink shirt
9 - Si kembar
10 - Alih profesi
11 - Ningsih
12 - Serangan hitam
13 - Kenyataan
14 - Untung bukan FROZEN
15 - Olimpiade
16 - Rahmat
17 - Gak perlu gadang
18 - Valak
19 - Kuncir dua dan Poni
20 - "Gue takut dipelet ama dia!!!"
21 - Dia lagi
22 - 360 derajat
23 - Plester
24 - Dibalik topeng
25 - Ia segalanya
26 - Tanpa judul
28 - Duel
29 - Razia
SPECIAL PART!!!
30 - Typo bikin geer
31 - Angin malam
32 - Jadi siapa yang salah?
33 - Stress akut
34 - Malaikat kah?
35 - Mati?
36 - Tamat?
37 - "Sadisnya caramu!"
38 - Pergi
39 - Kebetulan
40 - Kisah perjuangan
41 - Tidakkk
42 - Seandainya
43 - Breathe
Q&A🍿
44 - Paris Van Java
45 - Musuhmu Musuhku
46 - Sandiwara?
47 - Malu Malu Meong
48 - Kecurigaan
49 - Kejutan
50 - Luka dan Harapan
51 - Terasa Hambar
52 - Terbongkar
53 - Campur aduk
54 - Aku untukmu
55 - Kamuflase
56 - Mini Part
57 - Be Better
58 - Menuju janji suci
59 - Loading
60 - Dia siapa?
61 - Still
62 - Dian Juliani
63 - Congratulations
64 - Cinta Datang Terlambat
65 - Rumor
66 - Menemukanmu
67 - Pengakuan
68 - Reynand
69 - Serangan mendadak
70 - Cemburu
71 - Terungkap
72 - Erfan
73 - Berpaling
74 - Mati satu tumbuh seribu
75 - Serpihan perih
76 - Spesial kayak Martabak
77 - Lambe turah
78 - Masih benci
79 - Bumi ini egois
80 - Mukjizat tertampan
81 - Kisah kamera penguntit
82 - Ujian Hati
83 - Cinta yang baru
84 - Waktu yang salah
85 - Angel Alien
86 - Marito e Moglie
87 - R A N I A
88 - Asal 'tidak' berdua
89 - Rindu itu sakit
90 - Mamat cantik
91 - Praduga
92 - Heart Detective
93 - Sold out
94 - Prom Night
95 - Posesif
96 - Saintek vs Soshum
97 - Bumi belum runtuh
98 - Musimnya nikah
99 - Kata takdir
100 - THE END

27 - Bingung kan

5.9K 194 4
By aghniak_

Hari berlanjut. Kericuhan di kelas tidak bisa dihindari lagi. Tapi Rahmat keluar dengan memboyong tangan Esa teman sohibnya.

"Lo beneran mau bantuin gue kan?" Rahmat bernada serius.

"Iyalah. Gue gak terima sohib gue diginiin."

"Oke jadi gini...." Rahmat menjelaskan rencananya. Esa nampak paham dan mulai terlihat tak sabar untuk segera melakukannya.

Rundingan mereka diakhiri dengan usiran bu Juju yang menyuruh mereka segera masuk pelajarannya.

Dobrakkk...

Citra menghentakkan meja. Meja kantin yang ditempati Dania lebih tepatnya. Teh botolnya tumpah. Sedikit.

Dania mendongak. Ia kaget.

"Lo apa-apaan sih?" tanyanya

Citra menatap. Kini wajahnya lesu.

"Ahh sorry gue lagi badmood." ia menarik kursi dan duduk disebelahnya.

"Kenapa? Masalah nilai lagi?"

"Pinter banget sih lo jadi orang."

"Maksudnya?"

"Hidup lo enak banget. Udah cantik, kaya, pinter lagi."

Dania membelalak. Tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Hmm biasa aja sih."

"Tapi karena itu semua bawaannya gue jadi pengen jahatin lo Dan." Maksud Citra memang bukan memuji. Tapi iri.

"Ah hahahaha." Dania menganggap candaan Citra terlalu berlebihan.

"Gue serius." tatapan Citra berubah menjadi tajam. Dania menatap. Dan tersenyum kecil.

"Dania!" seseorang datang.

"Lilis?"

"Ayo ikut gue." Lilis menarik tangannya dan mengajaknya entah kemana. Tapi mereka akhirnya tiba di ruangan belakang sekolah.

"Ada apa Lis?"

"Lo tau tentang lebamnya Erfan?"

"Erfan? Dia lebam? Kenapa?"

"Lo beneran gak tau atau cuma pura-pura?"

"Bentar. Ini masalahnya apa?"

"Lo pasti tau karena lo yang nyebabin ini semua."

"Maksudnya?"

"Erfan plesteran, seluruh tangannya lebam. Dan ini pasti gak salah lagi kalo bukan gara-gara lo. Sebenernya kemaren ada apa sih? Dia berantem sama siapa?"

"Terus kondisi dia sekarang gimana?"

"Lo pinter banget ya buat ngeles. Yang pasti dia ketauan bawa obat dokter di sakunya."

Dania ekstra bingung. Apa yang sebenarnya terjadi.

"Lebam? Plester? Obat dokter? Bukannya kemarin Dani juga gitu." bisiknya pelan.

"Lo asli beneran gak tau apa-apa?" nada Lilis merendah. Ia mulai menahan emosinya.

"Beneran Lis. Makanya gue bingung. Kenapa cerita Erfan sama kayak kejadian yang Dani alamin kemarin." alisnya mengerut.

"Dani? Siapa?"

"Tukang kebun di rumah gue."

"Dani." Lilis berpikir. Apa mungkin Dani adalah seseorang yang sudah berkelahi dengan Erfan? Atau bagaimana?

Dania mulai berpikir kenapa Dani dan Erfan mengalami hal yang serupa? Apakah semuanya cuma kebetulan?

Sedang Lilis berpikir yang lain lagi. Apakah Erfan dan Dani berkelahi hanya untuk merebutkan Dania?

Selang beberapa menit mereka akhirnya akur dan kembali ke kelas dengan sama-sama membawa perasaan bingung yang berkelanjutan.

•••

Continue Reading

You'll Also Like

10.8K 963 45
#FOLLOW SEBELUM MEMBACA "WAN!! Senyum kek, gegara lo langit mendung noh!" "DER! Jauh-jauh sono, kan nih hujan makin deres." "ZIARAH TIKUS!! MATI AJA...
1.4M 149K 30
"Bang, tau gak, gue sebel banget masa, tadi gue di omongin dari belakang sama Clara! temen baik gue sendiri!" "Ah, Lo yang salah kali. Gak mungkin Lo...
6.6K 912 56
Xavier tidak menyangka jika pilihannya untuk pindah sekolah menjadi awal cerita baru dikehidupannya. Kisah persahabatan, cinta dan keluarga menjadi s...
158K 6.5K 21
" Bang, kenapa sih lo benci banget sama gue?" " Lo ribet, banyak drama." ••• " Sebenernya pacar lo itu gue apa Celine sih?" " Lo pacar gue, tapi Celi...