Cerita Kita Untuk Selamanya 2...

By ceritaselamanya

6.8K 88 9

Highest rank (June 12th, 2020): #1 in meditasi #3 in mendaki "Harpocrates had become the symbol for secrets a... More

Prakata
Khatmandu (Prolog)
Part I - Dhaulagiri
Part I - Chapter 2
Part I - Chapter 3
Part I - Chapter 4
Part I - Chapter 5
Part I - Chapter 6
Part I - Chapter 7
Part I - Chapter 8
Part I - Chapter 9
Part I - Chapter 10
Part I - Chapter 11
Part I - Chapter 12
Part I - Chapter 13
Part I - Chapter 14
Part I - Chapter 15
Part I - Chapter 17
Part I - Chapter 18
Part I - Chapter 19
Part I - Chapter 20
Part I - Chapter 21
Part I - Chapter 22
Part I - Chapter 23
Part I - Chapter 24
Part I - Chapter 25
Part I - Chapter 26
Part I - Chapter 27
Part II - Machapucare
Part II - Chapter 29
Part II - Chapter 30
Part II - Chapter 31
Part II - Chapter 32
Machapucare - Chapter 33
Machapucare - Chapter 34
Machapucare - Chapter 35
Machapucare - Chapter 36
Machapucare - Chapter 37
Machapucare - Chapter 38
Machapucare - Chapter 39
Machapucare - Chapter 40
Machapucare - Chapter 41
Machapucare - Chapter 42
Machapucare - Chapter 43
Machapucare - Chapter 44
Machapucare - Chapter 45
Machapucare - Chapter 46
Machapucare - Chapter 47
Machapucare - Chapter 48
Machapucare - chapter 49
Machapucare - Chapter 50
Machapucare - chapter 51
Machapucare - chapter 52
Machapucare - Chapter 53
Machapucare - chapter 54
Machapucare - chapter 55
Machapucare - chapter 56
Annapurna - chapter 57
Annapurna - chapter 58
Annapurna - chapter 59 (truth or dare part 1)
Annapurna - Chapter 60
Annapurna - Chapter 61
Annapurna - Chapter 62
Annapurna - Chapter 63
Annapurna - Chapter 64
Annapurna - Chapter 65
Annapurna - Chapter 66
Annapurna - Chapter 67
Annapurna - Chapter 68
Annapurna - Chapter 69
Annapurna - Chapter 70
Annapurna - Chapter 71
Annapurna - Chapter 72
Annapurna - Chapter 73
Annapurna - Chapter 74
Annapurna - Chapter 75
Annapurna - Chapter 76
Annapurna - Chapter 77
Annapurna - Chapter 78
Annapurn - Chapter 79
Annapurna - Chapter 80
Annapurn - Chapter 81
Annapurna - Chapter 82
Annapurna - Chapter 83
Annapurna - Chapter 84
Final Part - Chapter 85
Final Part - Chapter 86
Final Part - Chapter 87
Final Part - Chapter 88
Final Part - Chapter 89
Final Part - Chapter 90
Final Part - Chapter 91
Final Part - Chapter 92
Final Part - Chapter 93
Final Part - Chapter 94
Final Part - Chapter 95
Final Part - Chapter 96
Final Part - Chapter 97
Final Part - Chapter 98
Final Part - Chapter 99
Final Part - Chapter 100
Final Part - Chapter 101
Final Part - Chapter 102
Final Part - Chapter 103
Final Part - Chapter 104
Final Part - Chapter 105
Final Part - Chapter 106 (END)

Part I - Chapter 16

63 0 0
By ceritaselamanya

"Boleh liat bukti booking tiketnya mas" penjaga penginapan nanya dengan tatapan antara sadar dan gak sadar. Sambil mencatat sesuatu diatas buku yang menurut prediksi gw adalah riwayat pemesan kamar di penginapan ini.

"Oh, siap mas" gw ngejawab. Idealnya bukti pemesanan ini bisa diliat di email atau di aplikasi tempat dimana proses booking dilakukan. Tapi, lagilagi semua karena hp jadul, gw yang gak bisa buka email ataupun aplikasi bersangkutan berinisiatif buat ngeprint bukti pemesanan penginapan ini. Dan masalahnya gw lupa sebelum berangkat kemaren kertas kertas bukti bookingan ini udah gw bawa apa belum.

"Bentar ya mas, saya lupa" gw dengan raut wajah campuran sisa perasaan trauma mimpi semalem dan perasaan takut gak bawa bawa kertas penting bukti pemesanan berusaha dengan wajah cool untuk minta waktu sebentar ke si penjaga ini. Dan beruntungnya gw, ternyata kertas kertas ini posisinya sudah di posisi terantas diantara barang bawaan lain.

"Ini mas" gw tanpa basa basi langsung nyerahin tumpukan beberapa kertas bukti booking ke penjaga yang bermuka setengah sadar ini.

"Sudah mas, tapi kamarnya belum ada sekarang deh mas kayaknya, jadi baru bisa check in paling jam 11 an. Tapi bisa ditunggu kok mas siapa tau ada yang mau check out sebentar lagi. Tapi kalau mas mau pergi dan nitip barang disini juga gak apa apa kok." dia ngejawab sambil membalik balik buku yang ada dihadapan dia buat meriksa ketersediaan kamar buat gw dan sesekali ngelirik ke arah gw dengan mata yang ala ala orang ngantuk.

Dan lagi lagi, gw dihadapkan pada dua pilihan. Antar nunggu aja dipenginapan sekarang atau mutusin buat keluar dulu dan naro barang disni.

"Kamarnya gak disini mas, jadi kami punya 2, bangunan putih itam ini sama bangunan kuning yang gak jauh darisini. Kamar mas nanti dibangunan kuning ya, dari sini paling cuma jarak 3 rumah " penjaga ini ngebales lagi omongan gw.

"Bangunan kuning yang sebelah kiri itu ya mas? nanti disana bakal ada penjaga lagi? Kayaknya aku bakal nitipin tas dulu deh." Gw liat matahari udah mulai terbit sepenuhnya dari celah celah jendela ruang tamu samping meja resepsionis. dan gw pikir sekedar jalan jalan sebentar, sambil menghirup udara pagi dan berharap ada tempat buat ngeskate, kayaknya gak masalah.

"Ada mas, disana nanti ada penjaga lagi ya. Silahkan mas langsung kesana aja" untuk pertama kali gw liat penjaga ini senyum dengan muka yang hampir sepenuhnya sadar seiring makin tingginya terbit matahari.

Gak perlu waktu lama buat sampe ke tempat penginapan versi kuning. Sama kayaknya sebelumnya, pintu masuk penginapan ini dibiarin terbuka. Dindung dinding dominasi cat kuning menghiasi bangunan 2 lantai yang lebih mirip kayak rumah biasa dari penginapan bikin gw gak yakin fasilitas apa yang penginapan ini kasih ke gw nanti.

Ruang tamu penginapan kuning ini agak beda. Setelah di teras gw liat beberapa kursi dan satu meja ditaro. Masuk ke ruang tamu isinya beberapa pernak pernik dan banyak lukisan dan patung berjejer.

"Ada yang bisa dibantu mas?" Suara dalem khas jawa dari pria berumur 40 tahunan mengangetkan gw. Pria berambut mirip rambut jagung yang beberapa bagian sudah memutih senyum. Pria ini memakai kaos polos lusuh warna merah dan celana jeans biru dongker dan keliatan baru menyelesaikan sesuatu dari dalam penginapan.

"Halo mas, aku katanya kamarnya disini tapi belum bisa check in sekarang, aku bisa nitip tas aja?" Gw bales senyum sambil pandangan gw teralihkan ke patung burung gagak warna hitam digantung disisi salah satu dinding.

"Oh silahkan mas, mau rencana kemana? Masih pagi kayaknya masih pada tutup deh" si mas ini berjalan kearah gw sambil menjabat tangan gw dan bilang namanya "Aji".

"Aku rendy mas, gak papa mas aku cuma mau keliling aja kok" gw sambut jabatan tangan dia.

"Tapi si mas rendy kayaknya capek banget, baru nyampe kan yah? Kita ngeteh aja diluar yuk, bentar lagi juga ada yang keluar kayaknya, silahkan duduk diluar mas, saya bikinin teh dulu yah" dia ngejawab sambil senyum dan kembali ke dalam ruangan.

Dan gw? Gw jelas menerima saran ini karena gak dipungkiri gw capek dan butuh temen ngobrol setelah apa yang gw alamin semalem.

Continue Reading

You'll Also Like

569K 6.4K 10
Yaoi🔞 21+ THREESOME gangbang
832K 84.1K 56
Zayden Vincenzo remaja berumur 19 tahun, seorang pembunuh bayaran yang mati karena di tabrak oleh sebuah truk untuk menyelamatkan seorang anak kecil...
38.3K 3.8K 34
Dalam kegelapan malam yang sunyi, [Name] mengemban kisah hidup penuh tantangan. Di lorong-lorong sekolah, bayangannya sering menjadi sasaran ejekan d...