Demi Biasku yang Tersakiti |...

By KHS407

578K 35.1K 4.4K

!!! MTL FAN TRANSLATION !!! Pernah kah kalian berharap bisa bertemu langsung dengan karakter dalam novel favo... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
65 - Tamat
Side Story - 1
Side Story - 2
Side Story - 3
Side Story - 4
Side Story - 5
Side Story - 6
Side Story - 7
Special Story - 1
Special Story - 2
Special Story - 3
Special Story - 4
Special Story 5 - TAMAT

64

14.6K 684 35
By KHS407

Perjalanan jarak jauh menggunakan kereta kuda ternyata lebih sulit dibanding yang kubayangkan.

Momen romantis seperti yang biasa muncul pada novel rofan hanya terjadi dalam waktu yang singkat, dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk berjuang melawan guncangan, mabuk darat, serta kebosanan melihat jalanan yang belum beraspal.

Tapi bagiku, tetap ada kelebihan yang bisa kuraih dari kebosanan ini.

Pikirkan saja, aneh bukan jika aku tak bersemangat ketika harus duduk seharian dalam satu ruangan sempit bersama kesayanganku!

Namun, rasanya aku malu jika harus terus menerus menatap wajah Caelus karena kebosanan yang melanda.

Maka dari itu aku menemukan solusi lain, yaitu merajut!

Begitu aku menerima satu set peralatan merajut dari Clarice, aku langsung meletakkannya di pangkuanku dan mulai merajut syal yang bisa digunakan ketika udara dingin.

Tapi sejujurnya, aku memang hanya tahu cara merajut syal saja.

Caelus yang duduk dihadapanku sambil membaca menggunakan kacamata bacanya pun menatapku.

“Apa yang akan kamu rajut?”

“Syal.. Aku hanya merasa sedikit bosan jika tanganku diam saja”

“Untuk siapa?”

Pertanyaannya memang dilemparkan dengan nada santai, tapi aku bisa sedikit merasakan sedikit ekspektasi didalamnya.

Aku pun tersenyum.

“Kalau rajutannya jelek ini milikku, tapi kalau bagus akan menjadi milikmu”

“.....”

Caelus terlihat tidak senang. Namun sampai mati, aku tak akan membiarkannya syal yang jelek melingkari leher kesayanganku.

Cukup kravat menjadi yang terakhir saja.

Caelus membuka jendela kereta, kemudian udara dingin menyeruak masuk.

“Udaranya benar-benar berbeda karena kita sudah berada di utara”

“Hmm…”

Caelus mengangguk setuju.

Tapi bukan hanya itu, suhu udara pun benar-benar berbeda. Tidak seperti ibukota yang memiliki udara ringan sepanjang tahun, kecuali musim hujan singkat, musim di Attica selalu dingin. 

Jika saja cuacanya sedikit buruk, badai salju pasti langsung menerjang.

Jadi orang-orang Attica terkenal akan kemampuan bertahan hidupnya di seantero kekaisaran.  Disana juga terdapat banyak prajurit yang tangguh.

Melihat jendela yang terbuka, pengawal pun mendekat.

“Jika kita terus bergerak dengan ritme seperti ini, kita bisa menginap satu malam di kota terdekat dan keesokan harinya kita akan tiba di Attica, Duke”

“Aku mengerti”

Rasanya aku sedikit cemberut ketika mendengar kata-katanya.

Masih harus memakan waktu sehari lagi.

Ini benar-benar wilayah yang jauh. Selama ini aku sudah berjalan menggunakan kereta kurang lebih 5 hari.

Seolah mengerti ekspresiku, Caelus tersenyum lembut.

“Perjalanan yang sult ini akan segera berakhir. Bertahanlah sebentar lagi, Hesse”

“Ya….”

Sesungguhnya, tak akan memakan waktu selama ini jika kami pergi hanya menggunakan kuda. Namun, karena keberangkatan ini untuk ‘menetap di Attica dalam waktu yang cukup lama’, jadi ada banyak barang dan juga orang yang harus dibawa. Jadi perjalanan ini sengaja dibuat santai dan lebih lama dari biasanya.

Didepan dan belakang kereta yang kami naiki, ada kereta yang dinaiki oleh Clarice serta beberapa pelayan lain.  Ditambah ksatria pengawal, rombongan kami memang tak berjumlah sedikit.

Sebagai tambahan, selain suhu udara yang lebih dingin, pemandangan diluar juga mulai terlihat monoton.

Bukannya pohon dan bunga yang berwarna-warni, kini lebih banyak terlihat pepohonan yang menyerupai jarum dan memanjang.  (t/n: mirip cemara gitu lah ya tau kan yang runcing keatas gitu)

“Attica itu lahan yang tandus, jadi tidak bisa menghasilkan bahan pangan sendiri. Maka dari itu, perdagangan dengan wilayah lain dan juga bisnis prajurit bayaran menjadi hal yang penting”

“Duke Orcus dulu hanya tertarik pada bisnis prajurit bayaran. Karena hal tersebut, rakyat kesulitan memenuhi kehidupan mereka”

“Aku bisa memahami tugas yang paling pertama harus kuselesaikan, kita harus membenahi masalah pangan lebih dulu”

Caelus tersenyum lembut padaku.

“Kamu akan menjadi tuan tanah yang hebat”

“Hehe, terima kasih Cael”

Kami pun bermalam sehari di desa terakhir dan memulai perjalanan lagi. 

Rombongan pun terlihat mulai bersemangat ketika hampir memasuki Attica.

Aku membuka jendela kereta dengan penuh antisipasi.  Belum lama ini salju mulai turun, dan salju yang tak meleleh kini menumpuk di pinggiran jalan.

Tiba-tiba kereta berhenti.

“?”

Ketika aku bertanya-tanya, Caelus bergerak lebih cepat.

“Apa yang terjadi?”

“Sekelompok orang menaiki kuda mulai mendekat. Sepertinya mereka pengelola resmi wilayah Attica yang datang untuk menemui Duchess”

Tak berapa lama kemudian, orang yang menggunakan mantel tebal berhenti didekat kereta.

Aku dan Caelus pun keluar dari kereta.

“Salam untuk Duchess Hestia!”

Sekelompok orang yang tiba-tiba menunduk dengan serempak.

Aku merasa menjadi bos dari organisasi mafia. Jadi aku melirik pada Caelus, dan ia mengangguk pelan.

Rasanya aku begitu gugup, tapi aku harus mengumpulkan keberanianku.

“Terima kasih sudah datang untuk menyambutku, ini suamiku, Caelus”

“Salam untuk Duke Caelus!”

Terdengar sederhana namun penuh kekuatan. Apakah ini cara hidup di utara?

Caelus hanya menjawab singkat seperti biasanya.

“Senang bertemu dengan kalian”

Salah satu dari mereka menurunkan sesuatu yang menggumpal dari kuda.

“Anda tak akan bisa bertahan dengan pakaian seperti ini, Anda harus menggunakan mantel ini disini”

“Oh….terima kasih!”

Ini adalah mantel berbulu seperti yang mereka semua kenakan. Aku memberikan satu pada Caelus dan memakai satu yang ada di tanganku.

Oh, ini benar-benar hangat.

JIka dipikir lagi, apa yang dilakukan Madam Harmonia didepan pria kekar seperti mereka? Ketika nanti aku bertemu dengannya, aku harus memuji segala upaya kerja kerasnya.

“Kami akan memandu jalannya, Madam”

“Baiklah, kami akan menyusul”

Aku meminta kusir untuk mengikuti langkah dari pengelola wilayah.

Dibelakang sekumpulan kuda, iring-iringan yang panjang pun mengikuti.

Mantel yang kupakai begitu berat karena tebal. Rasanya bahu ku langsung menurun begitu saja.

“....Kedepannya kita akan terbiasa, kan?”

“Jika kita sering memakainya, kita akan segera terbiasa. Mungkin kita harus sering-sering berjalan bersama”

Caelus menjawab dengan seringai di wajahnya.

Akhirnya kami memasuki batas wilayah Attica.  Sekeliling ku memang terasa terisolir, namu dari kejauhan aku bisa melihat wilayah yang begitu luas ini.

“Wah…..”

Langsung terlintas satu hal dalam kepalaku.

Bagaimana bisa kami bertani pada lahan seperti ini? Sepertinya aku harus menurunkan ambisiku untuk langsung mengatasi masalah pangan.

Sepertinya Caelus juga memiliki pemikiran yang serupa denganku.

“Tak akan banyak tanaman yang bertahan untuk dipanen”

“Kamu berpikir aku pasti mendapat pekerjaan yang sulit, bukan?”

Aku bergumam sendiri, namun Caelus menyemangatiku dengan lembut.

“Kamu pasti bisa melakukan sesuatu yang hebat. Aku akan membantumu dengan segala kekuatanku”

“Ha…terima kasih…”

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya aku bisa melihat desa.

Salah satu pria yang memakai mantel tebal menghampiri jendela ku yang terbuka dan berbicara.

“Ini adalah kota dimana kediaman Anda berada, Madam”

“Benarkah?”

Tak seperti sekelilingku yang tadi kosong, makin kami mendekati desa, jalannya makin terlihat sudah berkembang.

Pemandangan seperti kota kecil.

Ada bangunan kuat di sepanjang jalan yang bisa menghalau badai salju.

Banyak orang yang mengikat anjing di pinggir jalan dibandingkan dengan kuda.

Mereka semua memakai mantel yang tebal dan juga topi berbulu.

“Jika berada di pegunungan, kita tak akan pernah tahu kapan badai salju menerjang”

Salah satu pemandu menjelaskan.

Orang-orang yang berada di Attica berhenti sesaat untuk melihat iringan kami yang melewatinya.

Mereka begitu mengantisipasi tuan baru mereka yang bisa membantu kehidupan.  Bahkan mungkin mereka bisa percaya kalau aku akan melindungi wilayah ini.  Kesan itulah yang bisa kutangkap dari tatapan mereka.

Akhirnya aku tiba di salah satu bangunan. Ini adalah rumah dimana aku dan Caelus akan menetap.

Ada wajah familiar yang menanti didepan pintu. Itu adalah Madam Harmonia yang memakai mantel tebal.

“Salam pada Duchess kekaisaran”

Aku tak bisa tak tertawa melihatnya, Madam Harmonia benar-benar menjaga etika walaupun kami sudah tak bertemu lama.

“Madam masih sama seperti biasanya, bagaimana kabar Madam?”

“Haha, berkat Duchess, saya bisa menikmati kehidupan sehari-hari tanpa hambatan”

Kemudian, dibawah arahan Clarice, para pelayan mulai membuka satu persatu barang bawaan.

Diantara keadaan yang berantakan, Madam Harmonia memandu kami kedalam mansion.

Dengan lembut Caelus menggenggam tanganku dan melihat sekeliling rumah baru kami.

“Sebelum Duchess tiba, kami sudah merenovasi mansion.  Anda tak akan merasa kalau mansion ini sudah kosong dalam waktu yang lama”

Aku pun menanyakan hal yang mengganjal perasaanku.

“Apakah para penduduk tak ada yang membenci perbuatan Caelus dulu?”

Kekhawatiranku cukup normal, karena kesayanganku seorang diri membantai Duke Orcus, mantan pemilik wilayah ini.

Namun Madam Harmonia menggelengkan kepalanya.

“Untungnya, mantan pemilik lahan ini bukanlah orang yang memiliki reputasi tinggi. Jadi orang-orang memiliki harapan besar pada tuan tanah barunya. Jika Duchess melakukan hal yang sama ketika mengurus masalah Illion, mereka mungkin akan sangat memuji Duchess”

“Haha..melakukan yang sama dengan di Illion”

Ah sial, ini tak akan mudah.

Kediaman kami disinilebih luas dibanding kediaman Caelus di ibukota, jika dibandingkan dari ukuran mansionnya.

Ada dua gedung terpisah dan halaman belakangnya yang begitu luas hingga aku merasa itu adalah bagian dari hutan.

Apakah skalanya memang sebesar ini jika berada di Utara? Caelus juga sepertinya terkejut.

“Mansion ini begitu luas”

“Benar, Duke. Tamu yang berkunjung ke Attica biasanya singgah untuk beberapa hari atau bisa beberapa bulan, jadi mereka menyediakan ruangan sebanyak ini. Lalu biasanya mereka menempati gedung yang terpisah di belakang”

Yah, tidak mungkin juga tamu yang datang hanya seorang diri. JIka mengingat mereka pasti menggunakan kereta dan kuda disertai dengan beberapa pengawalan.

Aku meratap didalam hati. Sudah jelas pekerja yang mengikuti kami nantinya akan sengsara ketika mengurus mansion ini kedepannya.

Dan aku perlu berterima kasih pada Madam Harmonia yang datang lebih dulu untuk melakukan yang dasarnya lebih dulu sebelum kami tiba.

“Lalu berkat Madam Harmonia, aku bisa memasuki wilayah Attica tanpa hambatan. Madam sudah melakukan pekerjaan yang hebat”

“Hoho, penduduk disini memang agak tangguh, namun mereka semua jujur. Saya yakin Duke dan Duchess akan menyukai tempat ini”

Ekspresi wajahnya penuh keyakinan.
Aku juga menjawab sambil menatap Caelus.

“Ya, kupikir juga begitu”

Rasanya senang karena kami bisa berpegangan tangan seperti ini sepanjang waktu dengan dalih cuaca yang dingin.

Dan beginilah kami melewati hari pertama di Attica.

--

Kami memulai kehidupan di Attica dengan sungguh-sungguh.

Pertama-tama, aku berusaha mengurus masalah internal Attica satu persatu, dengan memanfaatkan pengalamanku yang terakumulasi berkat mengurus Illion.

Madam Harmonia bertanggungjawab menyampaikan kebutuhan penduduk padaku dan mewakiliku menemui mereka langsung.

Berkat kemampuannya yang luar biasa dalam membangun hubungan, aku bisa dengan mudah berkomunikasi dengan pengurus wilayah tanpa harus menemui mereka.

Operasi klinik pribadi dan juga pusat pelatihan medis di ibukota saat ini berada dibawah tanggung jawab dokter kediaman kami yang berperan sebagai ‘direktur’. Dia begitu antusias hingga aku tak perlu mengjhawatirkannya.

Caelus juga menyulap salah satu ruang baca mejadi kantornya dan kini mengambil alih lagi seluruh urusan Illion.

Para perwakilan Illion merasa tidak nyaman jika harus bepergian dengan jarak yang jauh, namun Caelus, tuan tanah nya yang dingin, tak mempedulikan hal itu.

Perlahan aku juga mulai terbiasa dengan cuaca dingin. Sebagai tambahan dari mantel yang diberikan oleh pengelola pada hari pertama, kini koleksi pakaian tebal ku dan Caelus juga mulai bertambah.

Aku sering bertukar surat dengan mereka yang berada di ibukota. Aku selalu memberikan kabar dan bertukar kabar pada Uros dan juga Countess Erinis.

Sedangkan Caelus paling sering dihubungi oleh Kaisar dan Helios.  Itu semua karena mereka masih membutuhkan pendapat Caelus dalam urusan negara.

Tapi sebenarnya, bukan pekerjaan itulah yang menyita sebagian besar waktu kami di Attica.

“Cael, bukankah semalam terasa begitu dingin?”

“Tidak juga tuh”

Dibawah selimut tebal, pria yang bugil ini benar-benar tidak terlihat kedinginan sedikitpun.

Tangannya memeluk pinggangku erat.

“Aku merasa hangat, berkat suhu tubuhmu”

“Haha…”

Bukan kebohongan jika aku bilang kami menghabiskan waktu bersama hampir setiap saat, kecuali tiga sampai empat jam ketika kami mengerjakan pekerjaan kami masing-masing.

Secara natural ia mengetahui tentangku lebih baik.

“Kenapa kamu begitu menyukai sup?”

“Apakah kamu tidak merasa lebih baik ketika memakan sesuatu yang panas saat cuaca terasa dingin?”

“Itu memang benar, tapi hanya kamu yang mencelupkan nasi kedalamnya”

Aku juga kurang paham, tapi sup nasi benar-benar hal terbaik bagi cuaca ini.

Entah mengapa Caelus terlihat sedih.

“Kamu tidak makan sebanyak ni ketika kita di ibukota”

“Oh, ibukota tidak terlalu dingin untuk membuatku menginginkan makanan ini, bahkan aku tak terpikirkan”

Aku terkikik.

“Tapi sebelumnya aku tidak tahu kamu begitu pandai menggunakan pedang. Bagaimana kalau sesekali kamu menunjukkan permainan pedangmu padaku?”

Didalam novel aslinya, kurasa ada satu bagian dimana Helios dan Caelus berpedang melawan satu sama lain didepan Diana, tapi ternyata, itu lebih dari yang ada di bayanganku.

Caelus tidak hanya berpura-pura, tapi dia memang sungguh lihai mengayunkan pedangnya.

Caelus pun menjawabku dengan canggung.

“Aku hanya berlatih demi staminaku. Tapi jika dipikir lagi, aku belum pernah memegang pedang lagi sejak menikah denganmu”

Ia merenung sambil menyentuh dagunya.

“Aku begitu sibuk dengan akumulasi pekerjaan yang kutinggalkan ketika aku sudah kembali mengurus politik.. Dulu ketika aku bersama Helios, aku menghabiskan sebagian besar waktu ku berlatih pedang dengannya. Apa mungkin karena itu?”

“??”

Tiba-tiba ia tersenyum padaku.

“Kurasa gaya hidupku sedikit berubah karena aku sudah menjauh dari Heli dan kini bersama denganmu. Tapi jika kamu menginginkannya, aku akan memperlihatkan permainan pedangku padamu”

“Oh! Baguslah!”

Tipe tubuh kesayanganku memang lebih kurus dibandingkan Helios.

Tidak seperti Helios, yang ototnya dapat terlihat dengan jelas bahkan ketika ia menggunakan pakaian formal, sosok Caelus sekilas terlihat lebih kurus.

Namun tentu saja itu berbeda ketika Caelus menanggalkan bajunya satu persatu.

“Lalu kamu harus menemui dokter setelah selesai makan, Hesse”

“Oh..”

Tiba-tiba suara tegas Caelus membuatku sedih.

“Perayaan pernikahan tahun kedua kita akan segera tiba.. Aku yakin kamu….”

Caelus mengaburkan akhir kalimatnya. Mungkin ia memikirkan kondisi sebelum aku melakukan perjalanan waktu.

“....Aku ingat kamu bilang dulu kamu roboh didalam kuil sekitar waktu-waktu ini. Jadi jangan lengah walaupun saat ini kamu sehat”

“Uh…tapi aku sungguh baik-baik saja. Jika seperti ini, aku tak akan jatuh sakit”

Aku sengaja melawan untuk meyakinkannya. Tapi ia menggelengkan kepalanya.

“Aku tak bisa merasa tenang sebelum aku yakin kamu benar-benar aman”

Rasanya sedikit menjengkelkan, tapi aku bisa apa jika ini akan membuatnya lebih tenang?

“Baik, aku akan menemui dokter setelah ini, kamu bisa menemaniku”

Caelus mengangguk sebagai jawaban.

Tak lama kemudian kami sudah berhadapan dengan dokter.

“Duchess masih sama sehatnya seperti kemarin, Duke”

“Hm….”

Caelus hanya akan merasa lega selama satu hari setelah mendengarkan perkataan ahlinya. Tapi besok, kami harus bertanya lagi untuk memastikan.

Tapi sesungguhnya, aku mengkhawatirkan hal yang berbeda.

“Dokter, apakah mungkin ada masa dimana seseorang belum juga hamil walaupun kondisinya begitu sehat?”

“Ya, itu sudah biasa dari yang Anda pikirkan, Duchess. Anda tak perlu khawatir, tolong tetap santai”

“Uh…..”

Kurasa ini bukan karena aku dan Caelus kurang istirahat.  Malahan, hampir setiap malam kami melakukan rutinitas seksual kami.

Ketika kecemasanku mengenai kehamilan murni berasal dari keinginanku untuk memiliki anak, Caelus meraskaan kecemasan yang berbeda.

Ia begitu cemas kalau aku akan mati seperti sebelum perjalanan waktu.

Bahkan ia meragukan kalau satu hal tertentu merupakan pertanda ajal yang mendekat.

Lalu terdengar suara dingin yang ditujukan pada dokter yang tak bersalah.

“Jika ada sesuatu yang salah dengan istriku, jangan pernah ragu untuk langsung memberitahukan aku”

“Tentu Tuan!”

Setelah menyuruh dokter untuk kembali, kami berjalan menyusuri hutan yang ada di belakang mansion sambil berpegangan tangan.

“Aku baik-baik saja, Cael”

“......”

“Kuberitahukan padamu, aku benar-benar memiliki perasaan kuat kalau semuanya akan baik-baik saja”

Aku tak berbohong.

Sungguh, akhir-akhir ini aku berpikir apakah ini alasan sesungguhnya kenapa aku berpindah dimensi dan juga melakukan perjalanan waktu.

Alasannya adalah menjadi penyelamat Caelus.

Sepertinya penulis novel aslinya bukanlah sosok Dewa yang sama dengan yang ada di dunia ini.  Kekuatan apa yang dimiliki penulis rofan hingga bisa membuatku, seorang pembaca, masuk kedalam karya nya dan bahkan melakukan perjalanan waktu?

Itu berarti ada subjek lain yang disebut ‘Dewa’.

Tapi ada hal yang lebih penting daripada identitas sang ‘Dewa’ itu sendiri, yaitu kenapa aku harus melanjutkan hidup didalam dunia ini?

Kenapa aku bisa kesini. Kenapa Dewa membuatku menetap disini.

Tidak ada jawaban jelas yang bisa kudapatkan. Namun, mungkin saja bagiku untuk menemukan jawaban secara metafor melalui hidup yang kujalani disini.

Alasannya adalah Caelus.

Tak ada alasan lain bagiku untuk tinggal didalam dunia ini selain untuk Caelus.

Jika Dewa mengirimku kesini untuk menemani kesayanganku yang sudah dicampakkan, maka tak ada alasan bagiku untuk tiba-tiba menghilang dari dunia ini.

“Jangan khawatir, Cael. Aku akan baik-baik saja selama kamu masih hidup”

“Bagaimana kamu bisa begitu yakin?”

Dia bertanya dengan wajah yang muram.

Kemudian aku menjawab disertai dengan senyuman.

“Karena aku merasa begitu”

“.....”

Tak peduli apapn yang kukatakan, ia tak akan pernah merasa tenang sebelum melewati masa waktu aku melakukan perjalanan waktu. Sampai aku bisa melewati masa ‘kematian’ku dimasa lalu.

**

Waktu berlalu bagaikan hembusan angin.

Akhirnya, kami merayakan ulang tahun pernikahan kami yang kedua.

Namun, ini bukan hanya hari untuk merayakan tahun pernikahan kedua kami.  Ini adalah hari dimana aku merasa bahagia bisa bertahan hidup dengan aman, dan bisa mengubah masa depanku.

Didepan meja yang tak semewah ketika berada di ibukota, kami pun bersulang.

“Aku senang sudah menikah denganmu selama dua tahun. Namun yang paling penting, aku bersyukur kamu bisa bertahan hidup dengan aman”

Caelus berkata dengan suara yang bergetar.

Aku pun menjawab dengan senyuman.

“Sudah kubilang bukan? Aku bilang kalau semuanya akan baik-baik saja”

Kemudian ia memiringkan kepalanya.

“Tapi aku penasaran, bagaimana bisa kamu begitu yakin?”

“Uh…kurasa ini adalah perasaan spesial yang dimiliki orang yang kembali ke masa lalu?”

Mungkin karena jawabanku bukan jawaban yang diharapkannya, Caelus jadi meringis.

Aku menawarnya dengan senyuman manis.

“Haha, sesungguhnya aku tidak tahu. Tapi kupikir, kamulah alasanku bisa kembali ke masa lalu”

“Aku adalah alasannya??”

Mata violet itu berkaca-kaca lagi.

Aku tersenyum lebih lebar.

“Aku tak pernah mengira akan kembali ke masa lalu. Tapi dulu sebelum aku mati, hal pertama yang melintas di kepala ku adalah kamu seorang”

Awal dan akhir hidupku sebagai Hestia selalu Caelus.

Bahkan ketika aku menutup mataku.

Begitupun ketika aku terjaga.  Bahkan di setiap tarikan nafasku, aku selalu memikirkan Caelus.

Mustahil bagiku mengejar kehidupan ini yang terpisah darinya.

Apakah aku terdengar aneh? Apa menurutmu hidup untuk orang lain, bukannya diriku sendiri, adalah hal yang bodoh?

Tapi sungguh tidak begitu. Aku benar-benar merasa senang.  Dan rasanya sakit tak terperi ketika aku membayangkan harus menjalani hidupku tanpa Caelus.

“Semua orang pasti punya alasan ketika mereka dilahirkan.  Mungkin kamu lah alasan untukku”

Itu bukanlah ‘mungkin’, melainkan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Namun ternyata, Caelus mengakui hal yang sama denganku.

“Kamulah yang menyelamatkanku dari kematian.  Apa yang terjadi pada hidupku setelahnya itu semua berkat kamu”

Bibirnya mengecup lembut bibirku.

“Kamulah pemilik sisa hidupku di dunia ini, jadi tetaplah bersamaku selamanya”

Perlahan aku memeluk lehernya dengan kedua tanganku.

“Tak peduli kemanapun kamu pergi atau apapun yang kamu lakukan, aku tak akan pernah meninggalkanmu”

Aku sedikit takut dan cemas ketika menjalani hidup yang tak akan terulang lagi.

Namun, kini aku tak sendirian karena aku sudah memiliki separuh jiwaku yang akan menemaniku berjalan bersama selamanya.

Petualangan macam apa yang menanti kami kedepannya?

Hatiku sudah dipenuhi dengan rasa antisipasi dan penantian.

--
(t/n: pas awal ngetik tuh ya aku mikir bikin draft dulu aja nanti post Jumat atau Sabtu deh. Tapi gabisaaaa ini terlalu manis jadi kalian harus baca bareng aku!!!)

tambahan!!!
Liat coba ini ilustrasi buat chapter terbaru bagian Hesse jalan di Illion sama Cael. Aaaakkk cakep bgt.

Continue Reading

You'll Also Like

19.4K 1K 9
Hanya sebuah kisah manis keluarga kecil Gema Suttaya menghadapi sifat kekanakan suami kecilnya yang selalu membuatnya mengelus dada setiap semestanya...
10.4K 1.4K 12
Su Rui, gadis penari dari rumah Heavenly yang menjadi primadona oleh setiap tamu nya. Banyak pria yang berlomba-lomba untuk menyenangkan hati dengan...
54K 3.2K 16
Trigger Warning!! Mengandung unsur kekerasan (meskipun aku berusaha membuatnya tidak terlalu eksplisit) . . . Dipilih menjadi Putri Mahkota, pendampi...
7.1K 442 135
BACA INFO DULU YA SEBELUM MEMBACA CHAPTERNYA!!! Novel Terjemahan Indonesia. Hasil Trnaslate tidak 100% benar. (Manual TL) Title: 대가는 너희의 모든 것 / The P...