Demi Biasku yang Tersakiti |...

By KHS407

578K 35.1K 4.4K

!!! MTL FAN TRANSLATION !!! Pernah kah kalian berharap bisa bertemu langsung dengan karakter dalam novel favo... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65 - Tamat
Side Story - 1
Side Story - 2
Side Story - 3
Side Story - 4
Side Story - 5
Side Story - 6
Side Story - 7
Special Story - 1
Special Story - 2
Special Story - 3
Special Story - 4
Special Story 5 - TAMAT

37

4.5K 314 1
By KHS407

Beberapa hari pun berlalu.

Diam-diam aku mengharapkan pemberitahuan pemecatan dari istana. Tapi sampai sekarang aku belum menerima kabar apapun.

"Apasih masalahnya? Ya ampun...."

Aku menggerutu sambil menyesap kopi dingin digenggamanku. Kafein memang teman terbaik ketika otak kita perlu bekerja keras.

"Huft, bagaimana caranya aku membuat rumor tentang proyek yang kukerjakan ini...."

Dokumen yang sedang kubaca merupakan dokumen yang terkait dengan produksi sabun.  Akhirnya para pengrajin dan anak didiknya berhasil menemukan cara untuk melakukan produksi massal. Dokumen itu mencakup pengukuran yang diperlukan setelah memutuskan bahan apa yang harus dihilangkan dan ditambahkan dari sabun yang biasa digunakan para bangsawan.

Sementara itu, aku masih mencari cara untuk mendistribusikan sabun yang akan diproduksi dalam jumlah besar di Illion.

Sesungguhnya, membuat orang menggunakan sabun tidaklah sulit. Aku bisa saja membagikan pada tiap rumah dengan cuma-cuma. Tapi yang paling penting bagaimana caranya membuat orang rutin menggunakan sabun.

"Bagaimana caranya ya supaya mereka rajin menggunakan sabun....?"

Tidak akan berguna jika sabun yang dibagikan hanya tersimpan rapi dirumah. Mereka harus mandi dan mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun. Tapi manusia didalam dunia ini pemalas, jika tidak ada alasan tertentu, mereka tak akan mencuci tangan nya sama sekali.

"Hm........"

Tidak cukup dengan menjelaskan kalau mereka tidak akan sakit jika rutin menggunakan sabun. Karena orang-orang ini terobsesi pada gagasan kemarahan Dewa sebagai alasan dari penyakit yang dideritanya.

Aku perlu cara lain.

Jika mereka tidak menggunakan sabun mereka akan didenda? Tidak, ada risiko mereka akan menyembunyikannya kalau begitu.

Haruskah kubilang kalau Dewa akan senang jika mereka membersihkan diri nya? Tidak, aku tidak ingin ini kembali menggunakan nama kuil. Terlebih lagi tujuan bisnis sabun ini untuk melemahkan kekuatan kuil.

"Ugh... kepala ku pusing"

Aku bahkan tidak bisa menemukan alasan yang tepat.

Secara insting aku meraih cangkir kopi dihadapanku. Ternyata cangkir sudah kosong dan ketel pun terasa ringan.

"Huh? Sudah habis saja?"

Aku segera memanggil pelayan, tak lama kemudian pelayan muda tiba dikamarku.

"Ada yang dibutuhkan, Madam?"

"Bisakah kamu membuatkan kopi lagi untukku?"

"Ya, tentu saja Madam!"

Entah mengapa suaranya terdengar bersemangat.

"Apakah Madam tahu kalau akhir-akhir ini beberapa wanita bangsawan mulai menikmati kopi? Sepertinya rumor kalau Madam menyukai kopi sudah tersebar"

Kemudian pelayan itu segera keluar dari kamarku.

"..........."

Aku tercengang. Jadi, sekarang kopi mulai populer?

"Itu dia!!!!"

Ya ampun, otak ku pasti sudah berkarat. Atau bahkan aku kehilangan jati diriku dari dunia asalku setelah tinggal lama didunia ini.

"Sial, kita bisa mengiklankannya!!!"

Menggelikan. Sepertinya indraku mulai tumpul setelah tinggal terlalu lama didalam novel.

Iklan merupakan cara jitu untuk menginformasikan produk, dan juga untuk meningkatkan penjualan. Bahkan sekarang web novel pun diiklankan!

Didalam dunia ini memang tidak ada istilah khusus tentang 'iklan', tapi bukan berarti iklan itu sendiri tidak ada.  Kabar dari mulut ke mulut pun merupakan bentuk iklan yang paling nyata terjadi disini.

Selain itu, aku dulu hidup didunia yang lebih modern dimana iklan muncul setiap kali aku berkedip.  Dan entah mengapa aku bahkan tidak terpikirkan hal tersebut.

Aku segera mencari info diantara majalah yang selama ini diberikan oleh Madam Harmonia. Aku perlu mencari tahu siapa orang yang saat ini paling populer di Illion. Bukankah kita harus menggunakan model terbaik untuk memasarkan produk?

"Hmph, aku akan membuat wangi sabun menyebar seantero Illion"

Dengan begitu aku bisa membayar kebodohanku tadi.

**

Beberapa waktu kemudian dua orang tamu spesial datang ke kediaman Marquis.

"Ya ampun!! Tidak mungkin!! Aktris Helena??"

"Apa?? Ternyata ia juga datang bersama Pollux?"

Melihat dua aktor teater yang paling terkenal di kekaisaran masuk ke kediaman Marquis, seluruh pelayan menjadi heboh.

Sebagai tamu yang berharga, walaupun bukan bangsawan, aku sebagai istri Marquis menyambut mereka secara pribadi.

"Selamat datang! Terima kasih sudah jauh-jauh berkunjung kesini"

Kedua kakak beradik itu pun menjawab dengan senyuman.

"Marchioness Hestia yang akhir-akhir ini menjadi topik hangat memanggilku, tentu saja saya akan segera berlari menuju kediaman Madam"

Kemudian kami pindah menuju ruang tamu dan duduk berhadapan.

"Alasanku mengundang kalian hari ini karena aku memiliki permintaan"

Helena dan Pollux saling menatap satu sama lain dan kemudian menatapku.

"Tentu saja kami akan mendengarkan permintaan dari seorang bangsawan"

"Aduh, tolong jangan seperti itu. Seperti yang kalian ketahui kalau aku pun dulu orang biasa yang kemudian diangkat menjadi putri Lord Ellea"

Aku tidak boleh memperlakukan mereka seolah mereka dibawahku, sebaiknya aku mengatakan kejujuran.

Kemudian ekspresi mereka berdua menjadi lebih serius.

"Apapun yang bisa kami lakukan untuk membantu Marchioness"

Setelah itu aku mendapat anggukan dari mereka berdua.

"Permintaanku bukanlah hal yang sulit. Dengan dukungan dari Marquis, aku akan memproduksi massal sabun yang murah dan aku ingin kalian menjadi contoh yang menggunakan sabun tersebut. Tentu saja aku akan memberikan kompensasi yang layak pada kalian"

Sesuatu yang populer di ibukota tentu akan populer di Illion.

Helena dan Pollux yang merupakan bintang terkenal di ibukota juga populer di Illion.

Aku benar-benar akan mengontrak model terbaik untuk mengiklankan produk sabun ku!

"Aku ingin orang-orang menggunakan sabun dengan sukarela. Setiap kali mereka hendak keluar rumah dan setelah tiba di rumah, selain itu juga digunakan sebelum tidur"

"Sesering itu?"

Pollux bertanya dengan sedikit terkejut.

"Ya, bahkan lebih sering akan lebih baik. Tidak masalah sesering apapun itu jika bisa membuat seseorang menjadi setampan kamu"

"Hahaha, Marchioness berlebihan"

Kenapa kamu berkeringat begitu, Pollux?

Karena sebentar lagi semuanya akan dimulai, aku harus menjelaskannya dengan baik. Semua ini berdasarkan pada psikologis pengiklanan. Efeknya akan sama jika selebritas yang cantik muncul sebagai model dari iklan kosmetik.

"Bisakah kita anggap jika kita rajin menggunakan sabun maka kita bisa terlihat menarik oleh lawan jenis?"

"Oh tentu saja"

Aku tersenyum sambil menyerahkan dokumen kontrak yang sudah kusiapkan.

"Kontrak ini berisikan permintaanku, alasan aku membuatnya yaitu aku ingin kalian melakukan yang terbaik"

Mereka berdua membaca kontrak dengan seksama dan kemudian menandatangani kontrak tersebut.

"Yayasan dan pengrajin perhiasan juga seringkali membuat permintaan serupa. Jangan khawatir, kami akan mencoba memenuhi harapan Marchioness"

"Ya itu benar. Kami akan memamerkan keahlian kami di Illion, seperti yang biasa kami lakukan di panggung, Marchioness"

"Ya, aku percaya pada kalian, Helena, Pollux"

Aku menjawab dengan senyum percaya diri pada kedua kakak beradik itu.

**

Tak lama kemudian, beberapa contoh sabun dari Illion pun tiba. Aku memeriksa satu persatu contoh itu bersama Caelus dengan seksama.

"Pengrajin itu melakukan banyak riset, Caelus"

Jenisnya beragam, mulai dari yang tidak memiliki aroma, teksturnya sedikit keras, ada juga yang agak lembut, selain itu ada yang memiliki warna dan masih banyak jenisnya.

"Kamu tak perlu meminta saran ku karena ini bisnismu"

"Yah, kupikir tuan pemilik Illion lebih mengetahui apa yang rakyatnya sukai"

Aku memang menguatrakan perasaanku, tapi sesungguhnya aku hanya senang menghabiskan waktu bersama kesayanganku. Tapi mari kita sembunyikan saja.

Caelus menggelengkan kepalanya.

"Kamu lebih paham selera rakyat biasa dibandingkan aku"

"Yah....."

Aku tidak bisa melawannya karena alasannya cukup masuk akal. Tapi Caelus memang terlihat tidak terlalu tertarik, sampai ia menyentuh salah satu contoh.

"Tekstur yang keras lebih baik, tapi sebaiknya ditambahkan sedikit wewangian. Ada banyak rakyat biasa yang mengagumi aristokrat"

"Oh aku paham!"

Caelus memberikan ide yang sangat penting. Disini, sabun masuk dalam kategori barang eksklusif bagi bangsawan. Jika ada seseorang yang mengagumi bangsawan, ia pasti akan menyukai sabun dalam versi yang lebih murah.

"Terima kasih Caelus! Aku harus segera membalas surat dari pengrajin"

"Ya aku mengerti"

Ia hanya mengangkat tangannya pada salam yang kuberikan. Tipikal balasan dari Caelus.

Aku membawa semua contoh sabun ke kamarku dan segera menulis surat untuk pengrajin tentang saran dari Caelus.

"Teksturnya sedikit padat. Kamu tidak perlu menambahkan warna, tapi cukup tambahkan sedikit wewangian..."

Tekstur bahan yang berbusa mungkin saja akan segera sirna dari ingatan rakyat biasa, tapi tidak dengan wewangian. Maka dari itu pilihan Caelus merupakan pilihan yang bijak.

Kemudian aku berbaring di kasur.

"Bagaimana bisa semua nya berkembang seperti ini?"

Kukatakan sekali lagi, kesayanganku itu sangat sempurna.

Kuharap Caelus akan segera pulih dan setelahnya aku bisa menghabisi Diana dan Helios sepenuhnya.

Tiba-tiba aku merasa penasaran. Helios akhir-akhir ini cukup tenang tanpa ada kabar setelah bertemu denganku dan Caelus. Kurasa ia tidak bertengkar dengan Diana.

"Huh"

Hanya duduk dan menunggu pemberitahuan pemecatan dari Putra Mahkota cukup membosankan.

Mari kita pergi mengunjungi salon Madam Harmonia, sudah tepat waktunya untuk memberikannya sesuatu.

"Marchioness Hestia!"

Walaupun sudah berlalu lama sejak kunjungan terakhir ku ke salon, Madam Harmonia selalu menyambutku.

Aku tersenyum meminta maaf.

"Sepertinya akhir-akhir ini Madam sangat sibuk ya? Aku juga ingin datang lebih sering tapi sayangnya tidak bisa"

"Oh aku senang Anda sekarang datang"

Apakah aku tak salah dengar? Sepertinya Madam Harmonia terlihat kurang nyaman. Sebaiknya aku akan mencari tahu suasana hatinya sambil mengobrol.

"Aku sudah melakukan apa yang Madam minta kemarin. Tapi aku tidak terlalu puas dengan hasilnya"

"Oh.."

Ini semua karena aku harus bertanya perihal kepergian Madam merope dari istana. Aku tahu kalau Madam Harmonia menyerahkan tugasnya padaku, namun aku sendiri yang mengatakan kalau aku akan melakukannya.

Kemudian aku menghela napas.

"Aku tidak bertemu langsung dengan Putri Mahkota, tapi aku bertanya pada Putra Mahkota ketika aku datang untuk bekerja, dan kemudian ia mengatakan sesuatu padaku"

"Apa yang Putra Mahkota katakan?"

Madam Harmonia bertanya balik padaku, sedikit gugup. Kemudian aku tersenyum getir.

"Tentu saja beliau menjadi kesal"

"Yah...."

"Madam juga pasti tahu kan? Betapa Putra Mahkota sangat mempedulikan Putri Mahkota"

Aku menambahkan sambil menggelengkan kepala.

"Yang Mulia bahkan tidak ingin menemuiku, jadi aku sudah melakukan yang terbaik dan hanya itu yang bisa kusampaikan pada Madam"

"Oh ya, saya mengerti"

Madam Harmonia terlihat sedih. Sekarang waktunya aku beraksi untuk mencari jawaban bagi diriku.

"Tapi madam, aku juga agak sedikit curiga. Aku penasaran apakan Pangeran Helios sudah menyampaikan pesanku pada Putri Diana?"

Dengan senyum terukir diwajahnya, Madam Harmonia mengangkat cangkirnya dan berusaha untuk tidak menjawab pertanyaanku. Tapi aku bukanlah orang yang mudah menyerah.

"Madam, tolong berikan sedikit petunjuk. Apa yang ditulis Putri Diana akhir-akhir ini?"

"Um...."

"Aku bahkan sudah memberitahu Pangeran Helios walaupun perlakuan yang kuterima tidak sepadan. Tapi sepertinya aku memang pantas menerimanya. Kurasa aku berhak tahu apa yang sedang terjadi agar aku bisa menyelamatkan diri, tidak kah Madam setuju denganku?"

"............"

Sepertinya memang sulit, tapi mari kita dorong sekali lagi.

"Sesungguhnya, aku akan segera dipecat karena hal in. Aku tidak ingin memberitahu Madam...."

"Tidak!! Marchioness, benarkah itu?"

Oh akhirnya ia memberikan respon.

Bahu ku tertunduk sejauh yang kubisa.

"Ya, aku sengaja tidak mengatakannya dari awal karena aku takut Madam akan khawatir. Sesungguhnya hari itu Putra Mahkota sangat marah"

"Marchioness maafkan saya! Ini semua memang salah saya"

Madam Harmonia bersungguh-sungguh meminta maaf. Karena sekarang sudah cukup aku akan mengakhirinya. Tarik ulur itu seru hanya ketika dilakukan seperlunya.

"Jadi tolong beritahu sedikit padaku, apa yang Putri Mahkota katakan"

Aku bertanya sekali lagi disertai dengan senyuman.

Akhirnya Madam Harmonia mengeluarkan informasi yang kuinginkan.

"....Beliau..."

Aku menunggu dengan sabar.

"......Kurasa beliau merasa cemas akan sesuatu. Bukan hanya sedikit, tapi sepertinya segala sesuat disekitarnya terasa seperti itu"

"Ah...."

Aku berpura-pura merasa kasihan, seolah bersimpati pada Diana.

"Kejadian dengan Madam Merope akan menyakitinya. Ia merupakan figur penting bagi Putra Mahkota. Kudengar bahkan beliau membujuk Madam Merope"

"Ya Marchioness, dan hal itu pasti menyakiti beliau"

"Oh ya ampun..."

Aku memang menghela nafas, tapi didalam hati ku sedang tertawa terbahak-bahak.

Helios yang biasanya selalu berpihak padanya pasti mulai menyadari kalau tak bisa seperti itu selamanya. Diana, aku merasa kasihan padamu.

Dan bukan hal itu saja yang perlu ia khawatirkan. Diana harus menyembunyikan baik-baik rahasia kalau kekuatan penyembuhannya berangsur menghilang.

Mungkin saja Helios yang menangkap maksudku, mulai mempertanyakan masalah itu. Diana pasti mulai panik, apakah ia tetap menyembunyikannya atau mengaku sejujurnya.

Kondisi ini pasti sangat menarik.

Saat ini Helios sedang mempertimbangkan antara aku dan Diana, dan Diana menjadi cemas karenanya. Sudah jelas kalau hubungan mereka tak lagi seperti dulu.

Kemudian, sebaiknya aku memotong tali harapan terakhir yang ia pegang. Demi membuat kecemasannya bertambah.

Setelah mengambil keputusan, aku sengaja mengecilkan suara ku.

"Tapi Madam, aku mengatakan hal ini hanya didepan Madam..."

"?"

Madam Harmonia seksama mendengarkanku. Aku memperlambat kata-kata yang keluar dari mulutku.

"....bagaimana kalau....... hubungannya dengan Putra Mahkota....."

"Ohh Marchioness!!!"

Madam Harmonia langsung panik, tapi aku tetap gigih mengangkat topik ini.

"Aku tahu ini hanya tebakan, tapi orang memang harus memikirkan hal terburuk yang mungkin terjadi. Khususnya karena saat ini hubungan Diana dan bangsawan lainnya tidak begitu bagus"

"Tapi Marchioness, itu terlalu......."

"Aku tahu, tapi apa yang kukatakan itu 'bagaimana jika' seperti itu'"

"........."

Madam Harmonia menutup rapat mulutnya.

Dengan nada yang samar, aku akan menambah tingkat kecurigannya yang mana mulai meningkat.

"Jika hubungan mereka mulai retak, Yang Mulia Helios tak akan lagi sama seperti dulu"

".......Tapi kuil pasti akan mendukungnya"

"Oh ya, ada kuil"

Aku mengerutkan dahi mendengar Madam Harmonia.

"Ya, kuil pasti akan menolong Putri Diana"

"Tapi apakah bangsawan akan membiarkan kuil mendapatkan kekuatan? Malahan, keluarga kekaisaran yang melindungi Sang Suci akan diserang oleh kekuatan aristokrat dan menyalahkannya karena bergandengan dengan kuil"

"Uh...."

Ekspresi wajah nya mulai serius, ia pasti berpikir kalau aku ada benarnya.

Sekarang waktunya aku menancapkan pasak sedalam mungkin.

"Madam, mungkin saja 'Duke Orcus' kedua akan muncul"

"!!!!!!"

Madam Harmonia menatapku terbelalak.

Aku paham kenapa ia seperti itu makanya aku buru-buru mengibaskan tangan.

"Ah bukan berarti Marquis kami akan seperti itu. Selain itu, suami saya kan sahabat lama Putra Mahkota"

Kalangan sosialita bangsawan masih belum tahu kalau Caelus sudah memutuskan hubungan dengan Helios. Sebaiknya aku tutup mulut saja hingga kabar itu tersebar dengan sendirinya.

Selanjutnya aku memilih untuk menyinggung kemungkinan lainnya untuk menutupi tujuan asli ku.

"Tapi aku yakin akan ada orang lain yang mengumpulkan bangsawan yang tidak puas. Sayangnya, keluarga kekaisaran tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi seluruh bangsawan sendirian"

Madam Harmonia yang sejak tadi berusaha diam kini membuka suaranya.

"........Marchioness benar. Dulu ketika Duke Orcus masih hidup, kekaisaran bisa menghadapinya karena ia memiliki Marquis sebagai sekutu yang kuat"

Seperti yang kuduga, ia cepat tanggap pada situasi yang kujelaskan.

Aku tersenyum lebar.

"Saya setuju dengan Madam, tapi saya juga tidak ingin menggunakan kekuatan kuil untuk mencapai hal tersebut. Pertama karena saya juga seorang bangsawan"

Aristokrat tidak memusuhi keberadaan kuil itu sendiri, karena ada banyak juga dari mereka yang menjadi pengikut setia.

Tapi hal berbeda jika kepercayaan dipolitisasi dibandingkan jika kepercayaannya itu hanya secara pribadi. Apakah kuil akan bersahabat dengan bangsawan ataupun tidak, kaum aristokrat tidak akan ingin menambah kompetitor yang akan memicu pertengkaran.

"Madam Harmonia..... Jika terus berusaha mendukung Putri Diana... Bisa menimbulkan banyak tekanan"

"............"

"Madam harus berpikir hati-hati. Sejujurnya, aku tidak ingin Madam berada didalam kapal yang akan tenggelam"

"..........."

Madam Harmonia tidak mengatakan apapun, namun tergambar jelas pada ekspresi wajahnya. Mari kita akhiri saja obrolan hari ini.

Sepertinya melempar konsep seseorang 'aristokrat yang berasal dari rakyat biasa yang jarang menutupi pikiran terdalamnya' cukup memberikan efek yang baik.

Aku tidak takut kalau dia akan memberitahu Diana dengan detail apa yang tadi kukatakan. Ia sendiri yang mulai membahas Madam Merope.

"Fyuh, aku tahu Madam dapat dipercaya, jadi aku hanya berkata sejujurnya pada Madam"

Aku menghela nafas dalam-dalam didepannya. Kemudian akhirnya ia tersenyum.

"Suatu kehormatan bagi saya jika Marchioness berkata demikian"

Yap, sudah cukup untuk hari ini.

Apakah begini rasanya seorang petani yang menunggu hasil dari bibit yang ia tanam?

Continue Reading

You'll Also Like

40K 3.9K 27
Angelina tidak menyangka bahwa profesinya sebagai dokter hewan di kebun binatang menyebabkan dirinya diculik di siang bolong oleh Genma Corporation...
827 232 20
Tidak ada seorang pun yang sadar bahwa sejarahnya telah dirubah. Takdir bergantung pada dia yang lahir di tanggal ke tujuh bulan ke tujuh, menurut ra...
13.8K 866 156
As if it wasn't enough to be hit on the head by my co-workers and boyfriend, I died at the hands of my gambling-addict older brother. Without even re...
2.3M 168K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...