Demi Biasku yang Tersakiti |...

By KHS407

577K 35.1K 4.4K

!!! MTL FAN TRANSLATION !!! Pernah kah kalian berharap bisa bertemu langsung dengan karakter dalam novel favo... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65 - Tamat
Side Story - 1
Side Story - 2
Side Story - 3
Side Story - 4
Side Story - 5
Side Story - 6
Side Story - 7
Special Story - 1
Special Story - 2
Special Story - 3
Special Story - 4
Special Story 5 - TAMAT

28

3.5K 307 19
By KHS407

Pesta minum teh Diana menjadi topik hangat dikalangan bangsawan, khususnya tuntutan yang ia keluarkan.

"Dulu citra nya tidak seperti itu didalam novel, ya ampun...."

Faktanya, sifat Diana sendiri tidak masuk akal didalam kenyataan. Coba kita pikirkan, berapa banyak realitas yang diabaikan demi membuat karakter Diana menjadi orang yang hebat?

Tak peduli bagaimana karakter Diana, tapi ia merupakan rakyat biasa. Bagimana bisa ia menegur seorang bangsawan tanpa rasa takut?

Tentu saja itu ciri khas pemeran utama dalam novel. Sebuah narasi yang diberikan untuk membenarkan tindakannya walaupun mengabaikan konteks yang masuk akal. Pada kenyataannya, tindakan yang akan dinilai berbeda jika dalam realitas, bisa jadi mendapat dukungan jika dilakukan didalam novel. Jika sang penulis memiliki kemampuan yang baik, bahkan pembaca sendiri dapat diyakinkan dengan narasi yang disajikan.

"Tapi itu lah pesona novel rofan"

Ya, karena semua itu fantasi.

Sudahlah, biarkan saja berlalu. Toh kedepannya akan kupastikan tak ada lagi alur yang mudah bagi pemeran utama.

"Aku hanya perlu membuat Caelus bahagia"

Cerita yang kubuat sendiri dengan kesayanganku sebagai pemeran utama nya. Inilah daya tarik dari kreativitas.

"Madam, Tuan Caelus mencari Anda"

"Oh baiklah!!"

Mendengar suara Uros aku segera menutup catatan ku ketika aku sedang menuliskan hal yang terjadi pada pesta minum teh.

Caelus menungguku di ruang kerja nya.

"Kamu memanggilku?"

"Oh..Ya"

Sekarang ia langsung menuangkan teh dihadapanku, seolah itu sudah menjadi kebiasaan.

"Aku memanggilmu karena aku ingin mendengar cerita pesta minum teh kemarin. Aku rasa kamu tidak akan menceritakannya padaku jika aku tak bertanya"

"Oh......."

Kesayanganku hari ini agak terlihat pucat. Namun wajahnya yang tanpa ekspresi tetap terlihat menarik. Setelah menarik nafas, aku mulai bercerita.

"Aku melakukan hal yang sedikit berani. Aku beradu argumen dengan Yang Mulia Diana"

Alis Caelus sedikit mengerut, namun aku tetap melanjutkan

"Tapi aku tidak bisa diam saja, kebetulan semuanya membicarakan kamu dan aku tidak suka suasananya yang tidak nyaman"

Caelus masih diam, aku menganggapnya sebagai tanda untuk lanjut bercerita.

"Dan ini hanya pendapatku, tapi kedepannya pasti akan muncul ketidakpuasan dari bangsawan terhadap Yang Mulia Diana. Cara beliau menjamu mereka sangatlah sederhana, ia bahkan menjelaskan bahwa itu semua memang disengaja"

"Hmmm....."

"Aku yakin mereka semua merasa diabaikan. Jika opini publik menguat seiring berjalannya waktu, Putri Mahkota akan kesulitan meminta bantuan ketika ia membutuhkannya"

Bangsawan lainnya yang tidak berperan menjadi antagonis dapat menjadi pendukung pemeran utama dan tentunya kekuatan yang diperlukan.

"Maka kuil akan mengambil alih"

Caelus berkata sambil mengusap dagu nya.

"Ya, dan hal itu yang paling ditakutkan oleh aristokrat"

Aku meninggalkan sentimen pribadi sebisa mungkin dan menanganinya seolah ini bisnis. Aku khawatir kalau perasaan puas dan gembira ku akan ketahuan.

Faktanya, kekuasaan kuil yang mengambil alih sudah tercatat didalam catatan fanatik ku. Itu semua karena kebodohan Diana yang hanya membuat posisi politik Helios menjadi sulit.

"Bagaimana dengan penglihatanmu?"

Mendengar suara Caelus otomatis membuatku tersenyum. Aku merasa disucikan hanya dengan mendengar suaranya.

"Hal itu akan menyulitkan Putra Mahkota. Tak peduli pendapat Helios, Diana akan tetap meminta bantuan kuil"

"Begitukah......"

Namun tiba-tiba Clarice muncul menginterupsi obrolan kami.

"Ada surat untuk Madam, dikirim dari salon"

Oh sepertinya dari Madam Harmonia.

"Tolong bawakan kesini"

Aku membuka surat didepan Caelus. Setelah membacanya aku menyerahkan surat itu pada Caelus.

"Sudah saatnya. Karena hal yang kukatakan di pesta minum teh, kuil mengkritikku terang-terangan. Mereka mengatakan kalau aku orang yang sudah dibutakan oleh menfaat suatu perbuatan dan bahkan mengabaikan kemanusiaan"

"!!"

Tatapan Caelus sangat dingin. Namun entah mengapa aku ingin tertawa. Aku malah bersyukur mereka menyerangku seperti ini. Kurasa mereka masih sakit hati dengan kejadian penarikan lahan. Sekarang mereka mencari-cari kesalahanku.

"Tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Caelus. Aku masih bisa menanganinya"

Caelus menatapku datar.

Tiba-tiba aku merasa khawatir kalau Caelus akan maju begitu saja. Ia cukup stabil ketika berada dirumah, namun aku masih gelisah jika ia harus beraktivitas diluar. Ini semua karena terkadang Caelus mengalami sesak dan kesulitan bernafas.  Hal ini masih terlalu berbahaya jika Caelus harus muncul ketika ia belum pulih seutuhnya.

Tapi bukan berarti pertolongannya sama sekali tidak dibutuhkan.

"Caelus, aku membutuhkan bantuanmu. Tolong kumpulkan pengrajin sabun, segera"

"Apa?"

Mata tajam itu menatapku heran sejenak. Bahkan perubahan tatapan seperti ini membuatku sangat terkagum-kagum.

"Seperti yang aku katakan, mari kumpulkan pengrajin sabun dan siapkan lokasi untuk melakukan produksi massal"

Demi membuat Diana bertekuk lutut, aku harus menyerang kuil lebih dulu. Aku hanya menunggu kesempatan sejak aku memutuskan untuk menyelamatkan Caelus. Namun ternyata ini semua terjadi secara alami, jadi aku cukup senang.

Cara pertama untuk melemahkan kuil yaitu dengan cara membuat orang tidak lagi mengunjungi kuil.

Darimana kekuatan kuil berasal? Tentu saja itu semua karena orang yang mencari kuil. Lalu mengapa orang mencari kuil? Itu karena mereka akan menyembuhkan penyakit jika mereka rutin mengunjungi kuil. Mengingat kekuatan penyembuhan sang Suci Diana merupakan milik kuil.

Bagaimana peran dokter disini hingga orang mencari kuil untuk berobat? Untuk memahami itu, kita harus melihat sudut pandang dunia ini.

Didunia ini, penyebab penyakit yang terjadi dianggap karena akibat kemarahan Dewa ataupun dosa pribadi seseorang. Seperti di barat ketika abad pertengahan. Maka dari itu, untuk menyembuhkan penyakit, pertama-tama orang harus mengakui dosa nya pada Dewa dan menyesalinya. Setelah itu para pembantu kuil akan memberikan berbagai resep obat dan mengobati mereka yang terluka.

Tentu saja dokter pun ada. Namun, itu semua berbeda dengan dokter yang kita pikirkan. Dokter sungguhan biasanya hidup sebagai dokter khusus keluarga kerajaan atau keluarga bangsawan lainnya, dan juga rakyat biasa tidak semudah itu bertemu mereka.

Dengan begitu, jika orang biasa dapat mengobati penyakit tanpa harus mengunjungi kuil, terlebih lagi jika mereka tidak ketahuan, maka pengaruh kuil akan berkurang separuhnya.

Lalu, apakah faktor terpenting untuk mencegah penyakit? Bukankah karena kebersihan?

Caelus tidak menyembunyikan rasa terkejutnya ketika ia mendengar aku memintanya untuk membangun 'pabrik sabun'.

"Apa hubungan antara produksi massal sabun dan memulihkan kehormatan mu?"

"Aku tidak perlu memulihkan kehormatanku, yang kuinginkan adalah kejatuhan kuil"

"!!!!"

Caelus terbelalak. Aku tak punya pilihan selain menjelaskan satu persatu.

"Penggunaan sabun yang meluas dapat mengurangi timbulnya penyakit. Dengan begitu, jika orang tidak mengunjungi kuil, secara alami kekuatan kuil juga akan melemah"

"Wow...."

"Faktanya, alasan mengapa sabun hanya diproduksi eksklusif bagi kaum aristokrat yaitu karena harganya tidak terjangkau bagi orang biasa. Alih-alih memberikan potongan yang rapuh tanpa menambah wewangian, kita dapat memproduksi dalam bentuk kasar dan juga mengurangi biaya produksi"

Dan terakhir bagian tersulit yang harus kujelaskan

"Jika ternyata harga nya masih mahal, kita bisa menutupi biaya untuk memproduksi dan mendistribusikan dengan anggaran dari Marquis. Setidaknya kita bisa melakukan itu di Illion"

Caelus menatapku tanpa ekspresi.

"Hanya itu yang kamu inginkan?"

"Ya, itu semua hal yang utama. Tolong aku, Caelus"

Tatapa mata indah itu belum lepas memandangku.

"Baiklah... aku bisa melakukannya"

"Terima kasih!!!!"

Aku cepat menjawab diselingi dengan senyum lebar.

"Sama-sama....Hesse"

**

Aku kembali ke kamarku seolah melayang. Suara Caelus masih menggema didalam telinga ku.

Hesse. Hesse. Hesse............

"Waaaaaaaaaa"

Ah jantungku hampir meledak!!!! Aku harus apaaa?? Aku memegang dadaku dan menarik nafas berulang kali. Namun jantung ini masih saja berdebar keras.

Sejujurnya, aku tidak terlalu peduli pada nama panggilan. Dari sudut pandang pembaca novel rofan, aku hanya berpikir kalau penulis sedang malas mengetik nama lengkap seluruh karakter, jadi muncullah nama panggilan.

Tapi itu terjadi padaku!!!!!

"Wow.... aku benar-benar akan meleleh"

Ayolah, aku harus membalas surat Madam Harmonia. Tapi ini peristiwa penting!! Apakah sekarang aku berada diposisi yang bisa menulis surat atau melakukan hal lain? Kalau nanti Caelus memanggil ku 'Hesse' sekali lagi, kurasa aku akan pingsan saat itu juga. Membuatku gila saja..

Tapi didalam hati aku masih berguling sambil berteriak 'wow! wow!'. Jika perasaan ini tidak berhenti, bagaimana bisa aku duduk dan menulis surat?

Sungguh, Caelus. Aku akan mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuanku untuk membuatmu bahagia.

Aku tinggal didalam dunia ini karena mu, dan tidak ada alasan bagiku untuk hidup jika bukan karena mu. Aku bersungguh-sungguh akan hal itu.

Aku akan membuat orang yang mengusikmu untuk berlutut dan bersujud dihadapanmu. Aku akan mengisi kekosongan didalam hati mu itu.

"Fyuh.. untuk mencapai semuanya, aku harus segera membalas surat Madam Harmonia"

Aku bisa meraih tujuan utamaku dengan menyelesaikan tugas yang ada dihadapanku satu-persatu.

"Terima kasih atas infonya... Tapi saat ini... Aku ingin berkomentar terkait tuduhan kuil padaku.. Tidak sepeti....."

Ya, aku tidak boleh menyia-nyiakan tenaga ku memikirkan hal yang tak penting. Adu argumen hanya akan membuat lelah, dan lebih penting untuk membuat mereka membayar apa yang sudah mereka perbuat. Ketika Caelus selesai mempersiapkan produksi massal sabun, tinggal sedikit lagi sampai tujuanku tercapai.

"Aku akan membuat kuil menjadi kosong"

----------------

t/n: gue translate nya sumringah sendiri pas Caelus ngasih nick name Hesse ke Hestia. aaak kapalku ayo berlayar. gimme your thought on it!!

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 28.1K 12
"Aku tak percaya jika akhirnya aku bersuamikan seorang pria yang mirip dengan sebuah BONEKA. Bukan MIRIP melainkan MEMANG boneka. Ya...Kay Natsuki se...
3.1K 353 126
[Novel Terjemahan] I've Become A True Villainess / The Case of the Legal Villain / The Tragedy of a Villainess / ํ•ฉ๋ฒ•์  ์•…์—ญ์˜ ์‚ฌ์ • Authors: Flowing honey Ge...
6.9K 432 130
BACA INFO DULU YA SEBELUM MEMBACA CHAPTERNYA!!! Novel Terjemahan Indonesia. Hasil Trnaslate tidak 100% benar. (Manual TL) Title: ๋Œ€๊ฐ€๋Š” ๋„ˆํฌ์˜ ๋ชจ๋“  ๊ฒƒ / The P...
10.4K 1.4K 12
Su Rui, gadis penari dari rumah Heavenly yang menjadi primadona oleh setiap tamu nya. Banyak pria yang berlomba-lomba untuk menyenangkan hati dengan...