Demi Biasku yang Tersakiti |...

Por KHS407

578K 35.1K 4.4K

!!! MTL FAN TRANSLATION !!! Pernah kah kalian berharap bisa bertemu langsung dengan karakter dalam novel favo... Mais

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65 - Tamat
Side Story - 1
Side Story - 2
Side Story - 3
Side Story - 4
Side Story - 5
Side Story - 6
Side Story - 7
Special Story - 1
Special Story - 2
Special Story - 3
Special Story - 4
Special Story 5 - TAMAT

13

1.9K 213 3
Por KHS407

Helios meninggalkan kamar Caelus. Uros sudah menunggunya diluar dan menemani nya berjalan.

"Saya akan mengantar Anda"

Mereka berdua berjalan dalam diam. Kemudian Helios bertanya dengan hati-hati.

"Kenapa kamu tidak memberitahuku soal Cael? Apakah itu keinginan Marquis?"

"Beliau tidak pernah memerintahkan saya seperti itu. Saya hanya memikirkan posisi Anda berdua"

"Hmm....."

Helios berpikir sebentar sebelum bertanya lagi.

"Apakah Caelus akrab dengan wanita itu, Hestia?"

"Saat ini mereka belum terlalu akrab. Tapi kami mengakuinya sebagai Madam didalam rumah tangga ini"

Uros menjawab sejujurnya.

Sekali lagi Helios harus mengubah pandangannya terhadap Hestia. Ia tidak menyadari sebelumnya kalau Hestia lebih tangguh dari yang ia kira.

".......Aku harus mengirimkan hadiah pernikahan nya segera"

"Terima kasih, Yang Mulia. Marquis pasti merasa senang"

**

Diana menyambut Helios yang sudah kembali dari penyamarannya.

"Bagaimana keadaan Marquis?"

"......."

Ekspresi Helios tidak begitu senang. Diana merasa sedikit cemas.

"Apakah ada masalah?"

"Caelus........"

Helios merasa berat untuk mengatakannya. Ia tidak tahu harus mulai dari mana.

Dahi Diana berkerut karena kebingungan.

"Apa yang salah dengan Caelus?"

"...Ketika hari pernikahan kita, Caelus mencoba bunuh diri"

"!!"

Diana terpekur. Walaupun ia sudah mencela tindakan Caelus, ia tidak ingin Caelus mati seperti Putri Letona.

"Marchioness yang mencegahnya meregang nyawa dengan penglihatannya. Berkatnya, Caelus masih hidup hingga sekarang"

"Oh.."

Melihat Diana yang kehilangan kata-kata, Helios makin merasa bersalah.

"Aku harus menyelidiki soal Hestia, Diana. Dia tidak normal"

"Dalam hal apa?"

Diana bertanya karena ia merasa gelisah. Kecemasan yang tidak bisa hilang kian mendalam.

"Aku masih belum bisa memastikan. Pertama kita harus memastikan tujuan nya menikah dengan Caelus"

".....Ya"

Diana tidak bisa melakukan apapun selain mengandalkan Helios. Hanya dia yang dapat Diana percaya

**

-kembali ke Hestia POV-

Akhirnya tiba juga hari pesta teh Countess Erinis. Kalian tidak bisa membayangkan usahaku untuk mempersiapkan hari ini! Aku belajar etika setiap hari dari Clarice dan harus mengingat poin penting dari masalah sosialita yang Madam Harmonia berikan. Aku tidak boleh gagal hari ini.

Waktu pesta minum teh nya berlangsung setelah sarapan siang. Cuaca yang cerah sangat cocok untuk mengadakan perjamuan di taman.

"Saya akan segera kembali"

"Saya harap Anda dapat menikmati waktu Anda hari ini, Madam Hestia"

Uros dan Clarice yang mengantarku hingga menaiki kereta. Kali ini pun aku menggunakan kereta yang biasa digunakan oleh pasangan Marquis dan Marchioness. Kereta ini sangat mewah hingga orang tidak mungkin meragukan status ku. Tapi pasti akan ada orang yang masih curiga.

Tak lama kemudian aku tiba di kediaman Countess Erinis. Aku sengaja tiba lebih cepat dari waktu yang dijanjikan. Berkat nya aku bisa menyiapkan apa yang harus kulakukan.

Adalah hal yang sopan untuk menyapa pemilik rumah ketika kita diundang berkunjung.

"Countess Erinis, saya Hestia. Terima kasih sudah mengundang saya hari ini"

"Senang berjumpa dengan Anda, Marchioness"

Wanita berusia paruh baya yang elegan menyambutku dengan senyuman hangat. Aku harus bisa membaca apakah senyum ini asli atau hanya pura-pura.

Aku berjalan disampingnya. Aku tidak perlu merasa kerdil, lagipula statusku Marchioness walaupun mereka pasti berpikir latar belakangku rendah.

"Semuanya sangat penasaran bagaimana cara Marchioness bisa mengatasi kuil"

"Wow, sejujurnya saya malu akan hal ini. Itu tidak begitu hebat ketika Anda mendengar ceritanya langsung"

"Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Jika Anda tidak keberatan, bisakah Anda menceritakannya pada kami? Apa saja yang Anda katakan pada Pendeta Besar hingga tak berkutik?"

Walaupun ini pertama kalinya kita bertemu, Countess Erinis cukup ramah. Cara nya berbicara pun tidak begitu lembut. Sungguh karakter yang diharapkan dari orang yang mendominasi kalangan sosialita.

Tempat duduk ku persis di sebelah pemilik acara. Hal ini menunjukkan pesta teh hari ini diadakan karena aku. Dengan cepat aku menghitung jumlah kursi yang disediakan. Jumlah totalnya enam kursi. Jadi ini bukan acara yang ramai. Sepertinya hanya teman terdekat Countess yang diundang.

Aku pun duduk setelah diarahkan oleh Countess, dan tamu lain pun mengikuti. Sepertinya waktunya agak terlambat dari waktu yang dijanjikan.

"Orang yang kita tunggu untuk bertemu sudah hadir. Semuanya perkenalkan Marchioness Hestia"

Aku harus merespon dengan hormat setelah perkenalan dari Countess Erinis.

"Saya merasa gugup untuk bertemu dengan orang-orang terkenal. Tapi saya berharap bantuan dari Anda semua"

Aku tidak perlu berpura-pura menjadi bangsawan. Aku merupakan putri dari Tuan Elea yang nama nya tidak familiar di kalangan sosialita. Tapi aku yakin kalau sosialita kawakan sudah mengetahuinya. Maka dari itu aku akan sedikit berpura-pura menjadi pemalu untuk dapat disukai.

Suasana pesta teh cukup ramah. Seperti Madam Harmonia, mereka semua penasaran bagaimana aku bisa menjadi istri Marquis dan juga kejadian di kuil.

Namun salah satu tamu bertanya hal yang cukup sensitif, seolah mengingatkan kalau aku tidak boleh lengah.

"Tapi mohon maaf Marchioness, setelah Anda menikah dengan Marquis, apakah Anda tidak khawatir dengan percintaan masa lalu Marquis?"

"Oh...."

Ini yang kutunggu. Pertanyaan ini memiliki maksud lain walaupun mereka tahu pertanyaan ini sensitif. Aku tidak boleh terlihat bodoh.

"Apakah ada alasan bagiku untuk khawatir? Pernikahan kami bukan sembarangan. Namun, selama Marquis mengakui kemampuanku dan menerimaku sebagai istrinya, saya rasa hubungan kami lebih kuat daripada hanya mengandalkan emosi semata. Selama saya bisa menunjukkan kemampuan saya, saya tidak takut pernikahan kami akan hancur"

Walaupun aku membicarakan kemampuan ku dan sedikit melebihkannya, aku berhasil menunjukkan bahwa aku orang yang tangguh pada wanita sosialita ini.

Sebagai tambahan, aku sengaja menyebutkan "hubungan emosional" untuk membuat mereka teringat pada Diana dan Helios.

Countess Erinis dengan cepat memahami perkataanku.

"Saya kagum dengan kemampuan yang Marchioness miliki. Saya juga yakin Anda dapat memimpin rumah tangga dalam kediaman Marquis dengan baik"

Terdengar suara tamu lain yang menyetujui perkataan Countess.

"Benar, seperti yang Countess katakan, dibutuhkan orang yang sesuai untuk menangani hal yang besar"

"Anda benar, hohoho"

Aku paham semua perkataan itu tidak tertuju padaku. Seolah yang mereka katakan ditujukan pada Putri Mahkota Diana. Namun disaat bersamaan, itu juga peringatan bagiku untuk berhati-hati agar tidak diperlakukan seperti itu.

Kemudian seseorang bertanya lagi.

"Setelah Anda menantang kuil sedemikian rupa, saya penasaran langkah apa yang akan Marchioness lakukan selanjutnya. Bisakah Anda memberikan bocoran pada kami?"

Aku sedikit merona dan menundukkan kepala ku.

"Untuk saat ini saya masih merasa malu untuk melangkah maju. Jadi saya memutuskan untuk mempelajari nya dari Anda semua untuk saat ini"

"Oh seperti itu..."

Untungnya, kurasa jawabanku memuaskan para wanita ini. Mereka semua mengangguk setuju tanpa kesan tidak suka.

Tapi aku masih berpikir kalau lebih baik untukku jika aku bisa memberikan gambaran. Dengan begitu aku bisa memperhitungkan apakah sebaiknya aku melangkah lebih jauh atau harus menunggu momentum.

"Seperti yang sudah diketahui, sebelumnya suami saya berada di posisi yang sulit dengan Putra Mahkota karena Sang Suci Diana. Tapi bukankah itu semua sudah menjadi masa lalu? Saya akan berusaha untuk menjadikan Marquis Caelus pilar dari kekaisaran sebagai pasangan yang dapat diandalkan"

Inti dari tujuan ku cukup sederhana. Aku ingin membuat kekaisaran ini tidak berfungsi tanpa kehadiran Caelus. Dan aku pun akan mengembangkan kekuatanku hingga aku tidak perlu bantuan Caelus untuk menghadapi Putra Mahkota.

Bagaimanapun, maksud sesungguhnya yang dapat ditangkap yaitu tujuan politik. Aku hanya ingin menunjukkan pada Diana bahwa Caelus ratusan kali lebih baik dibandingkan Helios.

"Saya sangat terkesan dengan ambisi dari Marchioness. Sejak awal Anda sudah terlihat luar biasa, dan pikiran Anda pun sama hebat nya"

"Omong-omong, saya pasti akan banyak meminta saran dari Anda semua. Tolong arahkan saya yang masih kurang dalam hal ini"

Aku sedikit menundukkan kepalaku agar terkesan rendah hati.

Semua tamu yang hadir hari ini sudah menikah, dan rata-rata berusia diatas 30. Yang artinya mereka sudah memiliki pengalaman lebih lama dalam bersosialisasi dibandingkan Diana yang masih muda.

Penampilan yang kutunjukkan merupakan penampilan gadis yang baru saja melepas masa lajangnya, jadi sepertinya agak aneh bagi mereka untuk bergaul denganku.

Namun, mereka semua bukanlah bangsawan muda yang bahkan tidak memiliki gelar, melainkan mereka lah yang mempengaruhi dunia sosialita. Mereka bahkan bisa menjalankan wewenang dengan gelar nya. Tentu saja sudah sepatutnya orang seperti ini yang harus kudekati.

Apa yang harus dikejar dalam kalangan sosial yang seperti hutan belantara? Teman yang mendukung hubungan romantis seperti Diana? Atau pertemanan dari hati ke hati?

Menggelikan. Jika ingin memiliki teman sejati maka kita harus meninggalkan kalangan sosial.

Dalam dunia pertemanan ini, kita hanya saling memanfaatkan. Yang harus kulakukan demi mencapai ambisiku yaitu memperhatikan seberapa besar kegunaan seseorang ataukah ia hanya akan menggangguku. Maka dari itu aku hanya akan membuang tenaga jika aku mendekati bangsawan muda yang tidak memiliki pengaruh. Mungkin akan seru bergaul dengan mereka, tapi tidak banyak manfaat yang bisa ku raih.

Selain itu, cukup langka bagi orang yang belum menikah seperti Caelus untuk mempertahankan gelar nya. Bangsawan yang seumuran denganku biasanya mengikuti langkah orang tuanya. Maka dari itu, akan lebih efisien bagiku jika aku menargetkan generasi diatasku untuk mencapai tujuanku.

Jika Diana ingin memimpin kalangan sosial sebagai Putri Mahkota, seharusnya ia bisa membuat wanita-wanita ini berpihak padanya. Beruntungnya, dari yang kudengar seperti nya tidak terjadi hal semacam itu.

"Bukankah sebelumnya ada kabar kalau Putri Mahkota mengadakan perjamuan?"

"Ya, ia mengundang teman terdekatnya. Tapi beliau malah tidak mengundang kita"

Diana dengan bodohnya memilih berkumpul dengan teman yang akrab dengannya. Aku dapat mendengar wanita-wanita ini mendecakkan lidahnya.

Tentu saja hal ini baik untukku. Aku mencoba menyembunyikan tawa kecilku.

Tiba-tiba aku mendapatkan ide.

"Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Putra Mahkota dan istrinya. Haruskah saya bertanya pada beliau?"

Pertanyaan ini kuajukan secara sengaja seolah aku naif, dan benar saja mereka langsung merespon.

"Benarkah?"

"Anda sudah mengunjungi istana sebelumnya?"

Aku mengangguk pelan.

"Ya, sebelumnya Putra Mahkota mengirimi saya surat"

"Ya ampun Marchioness. Putra Mahkota pasti mengkhawatirkan teman nya"

"Maksudnya..."

Kemudian Countess Erinis berbicara dengan hati-hati."

"Nah, Marchioness Hestia. Apakah Anda bisa sedikit mencari tahu kapan Putri Mahkota mengadakan pesta minum teh? Dan jika memungkinan, daftar undangan yang beliau undang..."

Aku hanya perlu menjawab dengan jawaban yang sudah pasti.

"Baiklah, saya akan berusaha semampu saya"

Aku bisa merasakan tatapan yang mereka tunjukan. Aku hampir saja berada di posisi yang lebih lemah.

Ya, inilah dunia kalangan sosialita. Arena pertempuran dimana tidak ada pertemanan yang naif ataupun loyalitas. Ini merupakan arena yang mengharuskan memutar isi kepala setiap saat.

Continuar a ler

Também vai Gostar

10.4K 1.4K 12
Su Rui, gadis penari dari rumah Heavenly yang menjadi primadona oleh setiap tamu nya. Banyak pria yang berlomba-lomba untuk menyenangkan hati dengan...
40K 3.9K 27
Angelina tidak menyangka bahwa profesinya sebagai dokter hewan di kebun binatang menyebabkan dirinya diculik di siang bolong oleh Genma Corporation...
827 232 20
Tidak ada seorang pun yang sadar bahwa sejarahnya telah dirubah. Takdir bergantung pada dia yang lahir di tanggal ke tujuh bulan ke tujuh, menurut ra...
1.5M 28.1K 12
"Aku tak percaya jika akhirnya aku bersuamikan seorang pria yang mirip dengan sebuah BONEKA. Bukan MIRIP melainkan MEMANG boneka. Ya...Kay Natsuki se...