Demi Biasku yang Tersakiti |...

由 KHS407

570K 34.9K 4.4K

!!! MTL FAN TRANSLATION !!! Pernah kah kalian berharap bisa bertemu langsung dengan karakter dalam novel favo... 更多

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65 - Tamat
Side Story - 1
Side Story - 2
Side Story - 3
Side Story - 4
Side Story - 5
Side Story - 6
Side Story - 7
Special Story - 1
Special Story - 2
Special Story - 3
Special Story - 4
Special Story 5 - TAMAT

11

1.9K 217 1
由 KHS407

Aku menggenggam tangan Madam dan menunjukkan ekspresi putus asa.

"Saya takut saya akan mempermalukan Marquis dan menimbulkan masalah karena pengetahuan saya yang minim. Saya mohon Madam, bantu saya. Saya harus hadir di pesta minum teh Countess Erinis dalam waktu dekat, bantu saya agar saya tidak dipermalukan disana"

Madam Harmonia tersenyum padaku.

"Saya mengerti posisi Marchioness. Saya pun masih kurang, tapi saya akan membantu semampu saya"

"Terima kasih Madam!!! Pertama-tama, bisakah Anda memberitahu apa saja masalah sosial yang mungkin dibicarakan nanti? Saya tidak mungkin hanya duduk diam seolah bisu..."

"Baiklah. Anda juga harus mewaspadai permusuhan bangsawan yang tidak kentara dari luar. Dengan begitu Anda tidak akan membuat kesalahan."

Madam Harmonia menjelaskan satu-persatu.  Seperti yang diharapkan dari sosialita kawakan. Ada banyak hal yang harus aku pelajari, jadi Madam berjanji akan mengaturnya dalam agenda dan ia kirimkan ke kediaman Marquis.

"Madam sangat membantu saya. Saya tidak akan melupakan kebaikan Madam"

Aku berterima kasih dengan hormat. Madam Harmonia tersenyum sambil menutupi bibirnya dengan jarinya.

"Apakah ini berarti Marchioness akan sering mengunjungi salon saya mulai sekarang?"

"Oh tentu saja"

Dimana ada salon perkumpulan yang membicarakan gosip paling terbaru pasti akan ramai. Madam menawarkan dengan cermat, maka dari itu aku dapat menerima nya dengan mudah.

Beberapa hari berikutnya aku sibuk untuk mempersiapkan diriku menghadiri pesta minum teh.

Ketika aku sibuk menjejalkan informasi dari agenda yang dikirim Madam Harmonia kedalam kepalaku, aku mendengar pintu kamarku diketuk.

"Madam, ini Uros"

"Ya silahkan masuk Uros"

Kepala pelayan masuk perlahan.

"Beberapa saat lalu Tuan Caelus menerima tamu"

"Benarkah? Apa ia sudah membuat janji dengan Marquis sebelumnya?"

Uros menggeleng namun tidak menjawab pertanyaanku. Jika ada orang yang menemui Caelus tanpa membuat janji, hanya ada satu orang yang dapat melakukannya.

"Oh, apakah tamu itu bernama 'Hyperion'?"

Uros terkejut mendengar pertanyaanku.

"Ya ampun, Anda bisa mengetahuinya Madam?"

"Wow, Putra Mahkota sepertinya sedang menyamar. Sebaiknya aku berpura-pura tidak mengetahuinya"

Hyperion merupakan nama alias yang digunakan Putra Mahkota ketika ia menyelinap keluar dari istana.  Aku ini penggemar berat novel, jadi hal seperti ini pasti akan kuketahui.

Uros mengangguk menjawabku.

"Untungnya, Tuan mau menerima tamu. Saya akan kembali memberitahukan jika tamu nya sudah pergi Madam"

"Ya baiklah"

Kemudian Uros menunduk pamit.

"Hmm...."

Seperti yang diperkirakan sebelumnya, Helios benar-benar mendatangi Caelus untuk mengonfirmasi langsung pernikahan kami sebagai teman dekat.

Namun, kekhawatiranku pada keadaan mental Caelus apakah sudah cukup pulih untuk dapat bertemu dengan Helios. Tentu saja Helios tidak mengetahuinya, jadi aku takut ia tidak sengaja membicarakan hal yang dapat membuka luka lama Caelus.

"Apakah akan baik-baik saja?"

Kupikir akan lebih bagus jika Caelus bisa memaki dan meneriaki 'Aku hampir mati karena kalian!'. Aku khawatir akan lebih sulit bagi Caelus untuk berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Mengingat kepribadian Helios bukan orang yang lembut.

Tiba-tiba aku merasa kesal. Jika Caelus lebih pandai dalam memikat Diana, apakah Diana akan memilih Caelus daripada Helios? Bagaimanapun, karena dalam novel ini Helios merupakan pemeran utamanya, sepertinya akan sia-sia usaha apapun yang dilakukan Caelus.

Tapi sekarang dunia ini nyata, bukan hanya dalam novel.

"Ha... sudahlah lebih baik aku belajar saja"

Aku memaksa diriku untuk membaca sekali lagi. Waktu untuk pesta teh Countess Erinis sudah mendekat, aku tidak boleh lagi sibuk melamun.

Uros berkata ia akan memberitahuku jika Putra Mahkota sudah pergi, dan ia menepatinya. Kondisi di mansion saat ini masih sama sepi nya seperti awal. Helios berpengalaman dalam urusan menyelinap.

Apa yang mereka bicarakan? Oh sudah jelas, Helios pasti bertanya bagaimana Caelus bisa menikah dan seberapa banyak yang ia ketahui tentangku. Jika ia tidak mendengar jawaban yang memuaskan dari Caelus, ia pasti menyuruh asistennya untuk menyelidiki latar belakangku.

"................"

Ini membuatku frustasi. Sebelumnya aku membaca novel dari sudut pandang cerita yang dibuat oleh penulisnya jadi aku bisa memahami situasi. Tetapi setelah masuk menjadi tokoh didalamnya, pandanganku jadi menyempit.

Aku sudah bersumpah untuk melakukan semua yang kubisa, tapi sepertinya tidak semudah yang kubayangkan. Aku bukanlah orang yang pandai membuat taktik dan aku juga tidak bisa memprediksi segalanya.

"Apa yang harus kulakukan jika aku kesulitan dan tidak bisa menemukan solusi?"

Aku bergumam pada diriku sendiri. Namun aku langsung menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pikiran tak berguna agar aku dapat fokus belajar lagi.

Selang beberapa saat terdengar keributan diluar.  Aku merapikan dokumen yang kubaca dan keluar dari kamar.

"Uros?"

Namun bukan Uros yang muncul, melainkan dokter yang setengah berlari panik.

Huh? Dokter?

Seketika aku merasa khawatir. Helios baru saja pergi dari sini, jadi aku merasakan firasat buruk. Daripada bertanya pada pelayan yang sibuk berlarian, lebih baik aku langsung menghampiri kamar Caelus.

"!!"

Aku terkejut begitu memasuki kamar Caelus yang sudah berantakan karena banyak pecahan kaca dan darah berceceran. Terdapat bercak kemerahan ditangannya.

"Apa-apaan ini?"

Uros yang sudah tiba lebih dahulu berteriak panik.

"Tuan!!!"

Dokter masih tetap fokus menangani tugasnya dan mengabaikan keributan yang terjadi disekitarnya. Ia menahan tangan Caelus yang gemetar.

"Tolong tahan sedikit rasa sakitnya, Tuan"

Disaat bersamaan terdengar erangan kesakitan Caelus.

Dibandingkan aku yang masih terperangah, Uros lebih cepat sadar akan situasi saat ini.

"Apa yang terjadi? Sebelumnya Tuan baik-baik saja"

Pelayan kemudian menjawab.

"Marquis tiba-tiba memukul pintu kaca jadi tangannya luka seperti itu..."

Dokter menginterupsi sambil tetap membersihkan luka di tangan Caelus.

"Untung saja hanya sedikit luka dan tidak dalam, saya mohon jangan khawatir"

Baru setelahnya ketegangan mulai mereda.  Aku hampir tersungkur tapi aku menahannya. Caelus terlihat pucat dan menggigit bibirnya seolah ia menahan sesuatu yang hampir meledak.

Apakah kunjungan Helios sangat mempengaruhinya? Aku sangat khawatir Helios tidak sengaja melukai perasaan Caelus dengan kata-kata nya yang seolah tidak terjadi apa-apa, seakan Caelus masih sama seperti dulu.

Begitu banyak pikiran yang terlintas dikepalaku. Aku merasa bersalah karena sudah berpikir tidak akan terjadi apa-apa. Aku hanya ingin memastikan Caelus tidak melukai dirinya lagi. Kenapa aku sangat menyedihkan? Aku bahkan tidak bisa menepati kata-kataku sendiri.

Caelus terbaring di sofa dengan satu tangan menutupi matanya sedangkan tangan satunya sedang diobati oleh dokter, kemudian ia berkata

"Semuanya keluar"

Uros melirik, aku paham maksud Caelus untuk meninggalkan ruangan kecuali dokter dan kepala pelayannya.

Keberadaanku disitu juga tidak membantu apa-apa, jadi aku menerima perintah Caelus dan kembali ke kamarku.

Aku tidak bisa kembali melanjutkan pembelajaranku karena pikiranku kacau. Ketika aku mencoba menghentikan Caelus yang berusaha bunuh diri, aku bahkan tidak melihat setetes pun darah. Tapi hari ini berbeda, bahkan darah terlihat berceceran di sofa dan karpet. Bias kesayanganku saat ini merupakan orang sungguhan, bukan lagi karakter dari satu novel.

Air mata ku menetes dengan sendirinya, namun ku lap dengan punggung tanganku. Aku harus menenangkan diriku dulu. Nasib Caelus sekarang tergantung padaku.

Aku masih mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas dalam-dalam. Pelayan pribadiku Clarice memasuki kamarku setelah mengetuknya.

"Anda baik-baik saja, Madam?"

"Ah.... ya, Clarice"

Ia menatapku dengan tatapan sedih.

"Anda pasti sangat terkejut Madam. Uros memintaku untuk membawakan teh untuk Anda"

"Uh... terima kasih"

Mereka semua sangat perhatian. Aku benar-benar merasa terharu dengan perhatian mereka padaku.

"Dokter berkata ini akibat kejadian tiba-tiba yang membuat Tuan Caelus terkejut karena perasaannya masih sensitif. Dokter juga menambahkan kalau Tuan akan segera pulih setelah istirahat yang cukup. Jadi jangan terlalu khawatir lagi, Madam"

"Ya....."

Apakah itu hanya gangguan saraf sementara? Walaupun demikian, aku masih khawatir. Apa yang mengganggu Caelus? Aku bisa gila kalau harus bertanya-tanya apa yang ia bicarakan dengan Helios.

"Huh.."

Aku mengembuskan nafas, sepertinya aku harus istirahat.

继续阅读

You'll Also Like

38.3K 2.6K 200
Status : TAMAT Penulis: Henyuyangfei Kategori : Roman urban
20.5K 1.9K 27
Dedes tak pernah bahagia saat hidup bersama Arok. Arok hanya memanfaatkan nya sebagai tumpuan agar menggulingkan Tunggul Ametung. Dan lagi, Arok lebi...
ALRELIANO 由 Aida

青少年小说

12.7K 717 22
[bxb] ⚠🔞 Seorang anak yang menyelidiki kasus kematian ayahnya, akan tetapi ia terjerat dalam kisah asmara dengan para kakak kelasnya yang menyukai d...
39K 4.1K 102
Malam yang sangat berapi-api yang dia habiskan bersama seorang pria yang hidupnya tidak sengaja dia selamatkan. Kesalahan satu hari kembali dengan ha...