5. Meisya Penting?

144K 18.9K 3.4K
                                    

Di sini ada yg pembaca baru? Baca Alan tanpa baca MCG dulu?

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"Jangan berharap apapun sama gue. Gue bukan cowok yang bisa menuhi harapan lo."

Dahi Meisya mengernyit tidak paham. Saat ini Alan dan Meisya sedang duduk di taman belakang sekolah. Di sini suasananya sangat sepi. Jadi cocok digunakan sebagai tempat mengobrol empat mata. Tidak akan ada orang yang bisa mendengar atau menguping.

"Maksud lo apa Lan?"

"Lo ngerti," kata Alan singkat.

"Hah?"

Sumpah. Meisya masih belum paham dengan ucapan Alan sedari tadi.

Menatap Meisya. Satu alis Alan terangkat sebelah. Seolah bertanya, kenapa, Sya?

"Gue ngga paham kenapa lo ngajak gue ke sini tiba-tiba. Gue ngga paham kenapa lo ngomong kaya tadi. Artinya apaan, Lan?"

Alan mendengus pelan. Oke, dirinya harus ekstra sabar menghadapi otak Meisya yang mungkin hanya sebesar biji kedelai.

"Jangan suka gue."

Meisya menghela napas kecewa. "Yah, gue ngiranya lo bakal nembak gue, Lan. Taunya cuma mau ngomong gitu."

Alan semakin bingung dengan respon yang Meisya berikan. Kenapa gadis di depannya ini tidak mengerti-mengerti maksud Alan sih?

"Sya, gu...."

"Oke, Lan. Gue paham kok. Lo ngga ngebolehin gue suka sama lo karena maunya lo, gue cinta sama lo 'kan?" potong Meisya percaya diri level tinggi.

Alan melotot kaget. Bisa-bisanya Meisya berpikir sampai ke sana.

"Iya 'kan, Lan, kaya gitu?" tanya Meisya semakin percaya diri. "Ayolah, Lan. Ngaku aja."

"Jangan suka sama gue karena gue..."

"Apa?" sela Meisya cepat. "Lo mau bilang karena lo ngga suka sama gue? Jadi lo ngga bolehin gue suka sama lo? Iya gitu?"

Meisya tertawa keras. "Basi, Lan. Sekarang lo emang ngga suka sama gue. Tapi gue yakin, gue bisa buat lo jatuh cinta sama gue."

"Sya..."

Berdiri. Meisya menatap Alan santai. "Gue ke kelas dulu ya."

Baru saja Meisya berjalan beberapa langkah. Gadis itu berhenti dan menoleh ke belakang. Panggilan dari Alan lah penyebabnya.

"Sya..."

"Hm?"

"Gue..."

"Kenapa? Lo mau bilang lo ngga bakal suka sama gue 'kan?" Meisya tertawa sumbang. "Percuma, Lan. Semakin lo ngomong kaya gitu, semakin gue semangat ngebuat lo jatuh cinta sama gue."

Setelah mengucapkan kalimat itu Meisya langsung pergi ke kelasnya. Meninggalkan Alan yang sekarang mengusap wajahnya kasar.

"Gue bingung," gumam Alan. "Satu cewek aja bikin gue bingung. Gimana si Erlang yang ceweknya sekampung."

Alan menggeleng heran. Cowok itu berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Seperti biasa, di sepanjang perjalanan, banyak sekali fans-fans Alan yang berdecak kagum. Bahkan sampai histeris tidak jelas.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang