24. Rencana Makan Malam

102K 14.8K 4.5K
                                    

Absen dulu pake emoji fav kalian :

Sebenernya part sebelumnya blm memenuhi target huhu, tapi akutu greget bgt pgn cpt" up, kurang baik apalagi coba 😠

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeevaa

"Mama, mama tau ngga satu tambah tiga itu berapa?"

"Empat sayang," jawab Andin sembari membenarkan riasan di wajahnya. Malam ini ia dan keluarganya akan bertemu dengan teman lama sekaligus rekan kerja baru Anton.

"Salah!"

"Kok salah? Terus yang bener berapa?"

"Tiga belas."

Andin mengernyit. "Loh? Kok bisa?"

"Bisa dong, coba mama tulis angka satu habis itu tulis angka tiga. Jadinya angka tiga belas bukan empat."

"Ngga gitu dong, Aksa. Itu salah, yang bener satu tambah tiga ya empat sayang."

"Itu kalo kalo Aksa nanya satu tambah tiga sama dengan? Baru jawabannya empat, ma. Tadi Aksa ngga bilang ada sama dengan kok."

Oke lah, terserah Aksa.

"Mama, buah apa yang bisa bikin monyet protes?"

"Mama ngga tau," jawab Andin tanpa menoleh. Ia sedang memasang anting.

"Buah semangka."

"Kok semangka?" protes Andin.

Aksa tertawa. "Tuh kan monyetnya protes hahaha...."

"Astaga, kamu ngatain mama monyet?" Andin geleng-geleng heran dengan tingkah anaknya yang sangat mirip dengan sikap sang suami. Anton, selain suka bikin anak juga suka bikin orang darah tinggi. "Aksa sini, mama benerin bajunya."

Aksa mendekat sembari menjilati es krim. "Mama es krim kenapa rasanya manis semua?"

"Emangnya Aksa mau rasa apa?"

"Rasa bakso atau rasa nasi goreng kan enak ma," cengir Aksa.

"Mana ada sayang." Andin mengambil tisu lalu mengelap mulut Aksa yang belepotan. "Kalo makan jangan kena baju dong sayang. Belom berangkat baju udah kotor."

"Mesin cuci sama rinso diciptain buat bersihin baju ma. Masa mereka udah cape-cape ciptain tapi ngga berguna. Aksa kotorin baju, biar apa yang mereka ciptain ada gunanya."

Ya, kalau dipikir apa yang Aksa ucapkan memang ada benarnya sih. Tapi kan....tau lah, Andin pusing menghadapi sikap anaknya yang satu ini.

"Mama minta tolong, panggilin bang Al sama bang Er. Bilang kalo udah selesai langsung turun ke bawah."

"Oke, ma."

Aksa menuruti apa yang diminta mamanya. Anak laki-laki yang memaki sweater rajut berwarna merah itu menghampiri abangnya. Ternyata Erlang sedang berada di kamar Alan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang