38. Pulang

101K 14.4K 4.3K
                                    

Udah berapa hari ya gak up, huhu lagi mager banget buat nulis :)

Maafkan kalo part ini agak gak jelas. Emang gak pernah jelas sih haha

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeeva

_______________________________

"Ketakutan terbesarku adalah melihat mereka lebih bahagia tanpa aku."

________________________________

"Aku takut."

Alan meraih tangan Meisya lalu menggenggamnya. "Gak papa. Aku yang bakal ngomong ke orang tua kamu."

Meisya menunduk. "Semenjak ada Angel di rumah. Aku ngerasa asing di rumahku sendiri, Lan. Beda aja rasanya."

Alan mengarahkan tangan Meisya ke dadanya. Membuat Meisya mengernyit heran. "Kenapa?" tanya Meisya.

Alan hanya menggeleng sembari tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alan hanya menggeleng sembari tersenyum manis. "Gak papa."

Astaga, random sekali manusia kutub yang satu ini. Bisa-bisanya mampu membuat pipi Meisya merah merona hanya dengan hal demikian.

Setelah itu terjadi keheningan yang cukup lama di antara mereka. Hingga Meisya tertidur di mobil.

Alan mengusap-usap rambut Meisya lembut. Mungkin gadis itu terlalu lelah hingga ketiduran seperti ini.

"Sya..." Alan berusaha membangunkan Meisya dengan mengusap pelan pipi gadis itu. "Kita udah sampe."

"Meisya..."

"Engghhh...." Meisya melenguh. Perlahan-lahan matanya terbuka. "Nyampe ya?" tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Alan mengangguk dengan senyum tipisnya. "Hm."

Meisya mengucek-kucek kedua matanya. "Aku masuk ke dalam rumah sendiri aja deh. Kamu gak usah ikut."

Alan menggeleng tegas. "Aku ikut."

"Aku gak bakal kabur lagi kok. Aku janji bakal pulang ke rumah malam ini. Gak ke apartemen Kenan."

"Gak. Aku cowok. Aku yang dari kemaren bawa kamu. Aku harus tanggung jawab."

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang