34. Flashback

101K 15.8K 7.6K
                                    

Jangan lupa yaa, besok pre-order novel "My Childish Girl" mulai dari pukul 16.00 WIB

Absen dong, kalian dari kota mana aja???

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeeva

________________________________

"Katanya cemburu pada seseorang yang bukan siapa-siapa itu lebih menyakitkan. Dan benar, sekarang aku merasakannya."

       ________________________________


"Cerita."

Sama seperti sepuluh menit yang lalu ketika Alan membawanya ke kamar cowok itu. Meisya masih diam seribu bahasa dengan kepala menunduk. Ia bingung harus menceritakan mulai dari mana.

Di sini posisinya serba salah. Ia ingin sekali menceritakan ke Alan. Namun, Meisya ingat jika Angel adalah sahabat Alan sejak kecil. Sangat kecil kemungkinannya Alan akan percaya dengan semua ceritanya tentang Angel. Pasti cowok itu akan merasa lebih tahu bagaimana Angel. Meisya tidak mau Alan mengira kalau dirinya sedang mengarang cerita.

"Sya?" Alan menyerongkan tubuhnya menghadap Meisya. Ia berhasil membawa Meisya ke kamarnya setelah adik bungsunya itu puas bermain dengan Meisya. Dan sekarang Aksa sudah tertidur pulas di kamarnya sendiri.

"Lan..." Meisya menatap Alan ragu. "Lo beneran mau dengerin cerita gue?"

Alan mengangguk. "Apapun."

"Lo udah tau kalo gue dan Angel itu sodara tiri?"

"Tau," angguk Alan.

Meisya tersenyum tipis. Dugaannya dari kemarin benar. Alan memang sudah tahu kalau dirinya dan Angel mempunyai hubungan keluarga.

"Menurut lo Angel gimana orangnya?"

"Baik."

Meisya tersenyum kecut. Lagi-lagi dugaannya tidak pernah meleset. Alan pasti akan menjawab seperti itu.

"Baik sama gue ngga sama lo," lanjut Alan membuat dahi Meisya mengernyit. Maksudnya?

"Gue tau semua, Sya."

Meisya masih tidak paham. "Tau? Semua? Tentang?"

"Hubungan lo dan Angel," jawab Alan santai namun tidak dengan Meisya. Gadis itu justru tampak kebingungan.

"Gue juga tau kalo penyebab lo kabur dari rumah pasti Angel, kan? Angel sekarang tinggal di rumah lo?"

"Tau dari mana?"

Alan menatap lurus ke depan. "Itu ngga penting. Sekarang gue mau lo yang cerita. Biar semua jelas."

"Tapi..."

"Cerita semuanya." Terdengar datar namun mempunyai kesan yang tegas dan tidak mau dibantah.

Menghela napas. Gadis itu mulai menceritakan semuanya pada Alan. Mulai dari pertengkaran kecilnya dulu dengan Angel hingga pertengkaran besar yang membuat hubungan mereka memburuk seperti sekarang.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang