3. Menyatakan Perasaan

160K 20.2K 4.6K
                                    

Meskipun belom nyampe target gapapa deh up, karena aku sayang kalian wkwk. Tapi kalian aja yang pelit gamau like sama komen :(

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"ALAN GUE SUKA SAMA LO! VALID NO DEBAT!"

Gadis yang rambutnya dikuncir kuda itu dengan percaya diri berdiri di atas podium. Mengedarkan pandangannya ke seluruh siswa dan siswi Cakrawala yang sedang berbaris di lapangan untuk persiapan mengikuti upacara bendera hari Senin. Sampai pandangan Meisya berhenti di satu cowok yang menatap datar ke arahnya.

Meisya tersenyum lebar. Tidak peduli jika sekarang semua orang menatap aneh ke arahnya atau merasa jijik dengan tingkah Meisya. Yang terpenting, rencana pertamanya berhasil. Meski tidak terbalas. Senyum Meisya terus mengembang. Sebelum akhirnya Meisya diusir oleh pak Surya.

"Heh! Kamu ngapain di sini? Mau jadi pembina upacara?"

Gadis itu malah nyengir tak berdosa. "Bukan pembina upacara, pak. Tapi pembina hatinya Alan hehe..."

Pak Surya geleng-geleng heran melihat tingkah murid barunya ini. "Sudah-sudah! Sana baris di barisan kelas kamu!"

"Siyap pak Jago!"

Tanpa menunggu perintah pak Surya untuk kedua kali, Meisya segera berlari ke barisan kelasnya. Tapi sebelum itu, Meisya sempat mengerlingkan satu mata ke arah Alan. Cowok yang berdiri di barisan paling depan sebelah barisan kelas Meisya itu tampak tidak peduli sama sekali.

"Sya, lo gila ya?" Sarah menatap sahabatnya heran. "Lo ngga malu apa dilihat satu sekolah, nyatain perasaan kaya gitu? Ntar lagi pasti nama lo bakal viral di Cakrawala."

"Aduh Sarah gue itu emang gila. Tergila-gila sama Alan," cengir Meisya menunjukkan deretan gigi putihnya. "Lagian ya Sar, kalo emang bener setelah ini nama gue bakal menyebar ke seantero Cakrawala. Itu bagus dong."

"Bagus gigi lo? Yang ada lo bakal dihujat. Fans nya kak Alan itu bejibun, Sya. Mulai dari adek kelas, kakak kelas, guru-guru sampe yang jual mie ayam di kantin pun suka sama kak Alan."

Meisya menghela napas beratnya. Menatap Sarah dengan kedua tangan yang menepuk-nepuk pundak gadis di depannya itu. "Sar, kalo gue ngga ngelakuin kaya tadi. Gue ngga bakal terlihat sama Alan. Gue bukan murid hits atau apalah itu. Gue ini cuma remahan peyek."

"Jadi, satu-satunya cara buat narik perhatian Alan, ya dengan mempermalukan diri kaya tadi," sambung Meisya santai.

"Lo itu Sya, Sya. Baru juga seminggu pindah ke Cakrawala. Udah buat ulah aja."

"Udah deh, Sar. Tenang aja. Gue bakal buktiin ke lo kalo gue bisa dapetin Alan dengan cara gue ini. Biar kepindahan gue ke Cakrawala ngga sia-sia."

*****

"Sya! Sya! Ituuuu...." panggil Sarah menggoyang-goyangkan lengan Meisya yang sedang menyantap rawon di kantin. Meisya menoleh pada Sarah.

"Kenapa sih, Sar?"

"Ituuuuuu....Syaaaa..."

"Itu-itu mulu, apa sih?!" kesal Meisya. Sarah itu kebiasaan, kalau ngomong selalu menggantung tidak jelas. Itu-itu mulu.

"Itu Sya!" Sarah mengarahkan kepala Meisya ke pintu kantin. Di sana terlihat Alan dan teman-temannya anak Drax berjalan masuk ke dalam kantin.

Drax adalah geng motor yang ada di SMA Cakrawala. Geng motor yang diketuai oleh Gala Arsenio Abraham atau kerap dipanggil Gala. Dengan anggota inti, Alan, Ilham dan Akbar. Selain menjabat sebagai anggota inti, Alan juga menjadi wakil ketua geng. Yang artinya peran Alan di Drax juga tidak kalah besarnya dengan Gala.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang