67. Menyerah?

131K 15.1K 9.5K
                                    

Hai apa kabar? Malming ngapain?

Seneng gak ALAN udah mau end?

Sharing yuk, gimana pendapat kalian waktu pertama kali banget nemu cerita ini dan baca cerita ini?

Lebih suka cerita yang tiap partnya sedih tapi happy ending atau tiap partnya normal aja dan happy ending? Kasih pendapat yaa

Komen yg banyak dung biar ku semangat nulis endingnya

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

_______________________________

"Kenape muka lo gitu amat?"

Ilham menghembuskan napasnya kasar. Dari raut wajahnya seperti sedang kepikiran sesuatu yang berat. "Wulan sama Lovi akhir-akhir ini gak mau makan."

Sekedar mengingatkan Wulan itu ikan koi dan Lovi itu anjing. Mereka berdua sama-sama hewan peliharaan kesayangan Ilham.

"Mau mati kali," ceplos Gala asal.

"Sembarangan mulut lo!" bantah Ilham tidak terima. "Inget! Wulan itu couple-an sama ikan koi nya Riri, si Joko. Kalo sampe Wulan mati, lo juga yang ribet, Gal."

Gala berpikir sejenak kemudian mengangguk-anggukkan kepala. Benar juga apa yang Ilham katakan. Kalau sampai ikan koi milik Ilham meninggal pasti Riri akan merasa sedih juga. Ujung-ujungnya Gala yang repot. "Iya juga ya, ntar kalo si Wulan mati, Riri bakal nyuruh gue ngasih napas buatan tuh ikan. Ribet jadinya."

"Gue turutin berasa gak ada harga diri tapi kalo gak gue turutin tuh bocil nangis mulu," lanjut Gala merasa serba salah.

Akbar tertawa ngakak. "Apaan sih anjrit ngakak gue. Pekara ikan doang."

"Diem lo!" suruh Ilham pada Akbar dengan mata melotot galak. "Makanya punya piaraan biar tau rasanya!"

Akbar menggeleng tidak minat. "Ogah, mending gue miara cewek dari pada miara ikan hahaha."

"Weh abang Alan tumben baru dateng? Pasti habis ngebucin, ya?" sapa Ilham sok tahu pada Alan yang baru datang ke markas Drax.

"Gak."

"Galak bener. Mau kopi gak?"

"Gak."

"Nih, nih es, mau gak?"

"Gak."

Ilham menggaruk pantatnya yang tidak gatal. "Buset, gak gak mulu. Udah kaya ditawarin nikah aja."

"Gimana kabar John, Lan?"

Semua orang menatap Akbar aneh. Begitu juga dengan Alan yang langsung mengernyit tidak paham mendengar pertanyaan Akbar. "John? John siapa?"

"John Aileen, capungnya Aksa," kekeh Akbar terbahak.

"Anjay John Aileen. Bagus bener dah nama capungnya Aksa," timpal Ilham. "Ya udah deh Wulan sama Lovi gue tambahin nama belakang juga. Jadi Wulan Gumilar sama Lovi Gumilar. Cakep gak tuh?"

"Setres," balas Alan. Singkat padat jelas namun menusuk tepat di ulu hati.

"Lo juga, Gal. Tambahin nama Joko biar jadi Joko Abraham hahaha," saran Akbar tertawa keras. Namun Gala hanya menatapnya datar tanpa ekspresi. Bisa gila dirinya kalau menuruti ucapan Akbar yang ngawur.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang