10. Hamilin Anak Orang

136K 16.7K 2.5K
                                    

Ramein cerita ini dg buat story di Instagram dong 😗 ntar bakal aku repost, jgn lupa tag ke ig @tamarabiliskii

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

Erlang berjalan menuruni anak tangga. Tersenyum penuh arti, cowok dengan kaos dan celana pendek hitam itu menghampiri Aksa yang sedang bermain di bawah tangga.

"Heh, tuyul ompong!" sapa Erlang tengil.

Aksa, anak laki-laki itu sama sekali tidak menoleh. Ia semakin asyik bermain mobil-mobilan.

"Wiu wiu wiu dor dor dor...brakkk..."

Aksa menjalankan mobil-mobilannya dengan tangan. Menabrakkan mobil satu dengan mobil yang lainnya. Begitu seterusnya.

Heran ngga sih kenapa anak kecil kalau main mobil-mobilan pasti seperti itu?

"Yulpong!" Yulpong itu singkatan dari tuyul ompong. Kebiasaan Erlang memang suka mengganti-ganti nama orang.

"Gaya amat lo, dipanggil pura-pura budek. Gue doain lo budek beneran," sinis Erlang menendangi mobil-mobilan Aksa yang berserakan di lantai.

Aksa mendongak. Menatap Erlang sebal. "Bang Er jangan nakal!" Aksa memukul kaki Erlang bertubi-tubi. Tapi sepertinya percuma, sebesar apapun tenaga yang Aksa keluarkan untuk memukul Erlang. Erlang tetap saja tidak akan merasakan apa-apa.

Lagian kalau kata Erlang tangan sekecil Aksa itu cuma cocok buat ngupil ngga cocok kalau buat mukul orang.

"Lo gue panggil diem mulu. Lo mau jadi gagu kaya bang Al?"

Aksa menggeleng tegas. "Bang Al ngga gagu ya! Bang Er ngga boleh ngomong gitu! Dosa tauuu!" sungut Aksa membela Alan.

"Halah, sok tau lo!"

Aksa berkacak pinggang. "Aksa tau!"

"Tau apa?" tantang Erlang.

"Tau kalo bang Al ngga gagu!"

"Terus siapa yang gagu? Gue?"

"Engga," geleng Aksa. "Ngga ada yang gagu."

Sudut bibir Erlang terangkat ke atas membentuk senyum kemenangan. "Bagos. Akhirnya yulpong nurut juga sama gue," bangga Erlang.

Tumben sekali si Aksa tidak meledek Erlang balik. Padahal biasanya Aksa itu nyolot dan tidak mau kalah. Ya sebelas dua belas lah sama sifat Erlang. Hampir ngga ada bedanya. Beda di umur doang.

"Bang Er emang ngga gagu tapi...."

"Tapi apa? Tapi boong pale pale. Halah, lo mau ngomong gitu 'kan? Udah hafal gue sekarang," sela Erlang cepat. Erlang tidak mau kejadian seperti tadi pagi dimana Aksa mengejeknya dengan lagu itu kembali terulang.

Aksa menggeleng cepat. "Engga, Aksa ngga mau ngomong gitu. Bang Er sok tau!"

"Terus apa?"

"Bang Er itu bukan gagu tapi babu hahahaha...." ledek Aksa tertawa keras.

"Anj...."

"Erlang..." peringat Andin yang tidak sengaja lewat di depan Erlang dan Aksa. Andin tadi hendak pergi ke dapur dan samar-samar mendengar kalau Erlang akan mengumpat. Jadi, ibu beranak tiga itu langsung menyela ucapan Erlang untuk memberi peringatan.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang