7. Berangkat Bareng

126K 17.6K 3.4K
                                    

Haloo! Jangan lupa vote dan spam komen yang banyakkk yaaa!!!!

Kalian tim mana? Gala Riri atau Alan Meisya? Apa dua-duanya?

Vote dan komen nyampe 1k baru lanjuttt! Okeee?

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"MAMA...!!! BANG ALAN PUNYA PACAR!!!!" sela Aksa berteriak masuk ke dalam rumah.

Andin yang merasa dipanggil langsung menghampiri Aksa. "Aksa kenapa teriak-teriak sih?"

"Ada pacar bang Alan di depan!" adu Aksa begitu antusias membuat Andin jadi penasaran.

"Pacar?" Aksa mengangguk. "Kok Aksa belum berangkat ke sekolah?"

"Tadi Aksa nungguin pak Budi panasin mobil, ma. Terus Aksa keluar gerbang, Aksa hampir ketabrak gara-gara mau nangkep capung. Tapi ada kakak cantik yang nolongin Aksa," jelas Aksa pada Andin.

"Kakak cantik?" Andin semakin bingung sendiri. Tadi katanya ada pacar Alan sekarang kakak cantik. Sebenarnya siapa yang Aksa maksud?

"Iya," angguk Aksa. "Katanya kakak cantik, dia pacaran sama bang Alan."

Aksa menarik Andin paksa untuk menemui Alan dan Meisya yang masih ada di halaman rumah.

"Bang..." Gumam Andin sembari memerhatikan gadis yang berdiri di samping Alan. Meisya, gadis itu terlihat cantik dan manis di mata Andin. Sepertinya dia gadis baik-baik.

Melihat Aksa yang datang membawa Andin, mamanya. Alan mengumpati Aksa dalam hati. Bisa-bisanya si tuyul yang satu ini mengadu pada Andin.

"Maa..." Alan menatap Andin. Ingin menjelaskan pada mamanya sebelum semua ikut salah paham seperti Aksa.

"Ini pacar kamu, bang?" tanya Andin to the point.

Tersenyum ramah, Meisya langsung mencium punggung tangan Andin sebagai tanda perkenalan sekaligus menunjukkan sikap sopan santun pada calon ibu mertua.

"Iya tante saya pacarnya Al...." Belum sempat Meisya melanjutkan ucapannya. Alan lebih dulu memotong.

Alan menggeleng cepat. "Bukan ma, bukan. Ini bukan pacar Alan. Alan ngga punya pacar."

Dahi Andin mengernyit, bingung. Jadi yang benar ini siapa? Kenapa mereka berdua mengucap pengakuan yang berbeda.

"Loh?" bingung Andin. "Yang bener yang mana?"

"Alan ngga boong, ma. Dia bukan pa..."

"Boong, ma," sambar Aksa. "Bang Alan boong. Kakak cantik ini emang pacarnya bang Alan kok. Aksa tau kok."

"Aksa..." Alan mendengus lelah. Menatap datar adik bungsunya yang sok tau itu.

Aksa balas melotot. Kedua tangannya berkacak pinggang. Berlagak seperti orang dewasa yang sedang marah-marah. "Bang Al jangan boong ya! Aksa percaya sama kakak cantik. Pasti kakak cantik ngga boong. Bang Al yang boong."

"Iya 'kan kak cantik?" tanya Aksa pada Meisya. Meisya tersenyum kemenangan. Kapan lagi dirinya mendapat pembelaan di depan Alan seperti sekarang. Apalagi yang membela adik kandungnya Alan sendiri.

Mengangguk. Meisya tersenyum pada Aksa. "Iya, kakak ngga boong kok."

"Tuh, 'kan Aksa bener," bangga Aksa. Menatap Alan sinis.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang