31. Salah Paham

103K 14.5K 7.4K
                                    

Tolong siapkan hati agar tidak panas :v

Ekspresi wajah kalian ketika tahu ALAN update :

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@sarahadeeva

__________________________________

"Terima kasih sudah memberi luka. Sampai aku lupa caranya bahagia."

       ___________________________________

Brukk!!!

"Astaga baju gue!" Meisya menatap baju seragamnya yang basah kuyup karena tumpahan sirup.

Angel meringis pelan. Niatnya tadi ingin membawa minuman ke kamarnya. Namun saat sampai di tangga ia tidak sengaja bertabrakan dengan Meisya. "Aduh, maaf ya, Sya. Gue beneran ngga sengaja."

Meisya tidak menyahuti ucapan Angel. Gadis itu masih sibuk mengibaskan baju seragamnya yang basah. Masalahnya, besok seragam itu masih ia pakai. Kalau sampai dicuci dan tidak kering mau pakai apa dirinya ke sekolah.

"Gue tadi ngga liat jalan. Sori ya, Sya," ucapnya lagi.

Mengangkat kepala, Meisya menatap Angel dengan tatapan sulit diartikan. "Kalo jalan hati-hati. Kalo kaya gini gue yang rugi."

"Iya, Sya. Gue minta maaf."

Tidak memedulikan permintaan maaf Angel, Meisya segera berjalan menaiki tangga. Meninggalkan Angel yang masih diam di bawah sana dengan rasa bersalah. "Maaf lo ngga bakal mengubah segalanya," gerutu Meisya pelan tapi Angel masih bisa mendengar.

"Angel, kenapa nak?" tanya Meca terkejut. Ia buru-buru menghampiri Angel.

Angel mengusap air mata di pipinya. "Ngga papa kok, tante. Angel tadi ngga sengaja nabrak Meisya. Terus baju seragam Meisya basah kena tumpahan sirup. Angel udah minta maaf tapi Meisya ngiranya Angel sengaja."

Meca berusaha memahami. Biar bagaimanapun posisinya saat ini memang serba salah. Meisya memang anak kandungnya tapi Angel juga sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Di sini Meca harus bisa tegas. Tidak boleh memihak salah satu. "Udah ngga papa, nanti mami bakal jelasin ke Meisya."

Angel menunduk. "Iya, tante."

"Ayo dong panggil mami lagi. Dulu kamu manggil mami loh. Masa sekarang berubah jadi tante?"

Angel menatap Meca dengan raut wajah sedihnya. "Emang ngga papa? Angel takut Meisya ngga suka kalo Angel manggil mami."

Meca merangkul pundak Angel. "Ngga papa dong. Kamu juga anak mami. Lama-lama kalo Meisya udah luluh, pasti akan ngerti kok."

"Iya, tan-eh mami," ucapnya kaku.

"Nah gitu dong." Meca tersenyum senang. "Kamu harus sabar, ya. Sebenernya Meisya juga sayang sama kamu. Cuma karena gengsi, dia jadi begitu. Maafin sikap Meisya, ya, Njel?"

Angel mengangguk. Ia membalas pelukan dari Meca. "Iya, mi. Angel ngga papa, kok."

Meisya tersenyum miris. "Besok apalagi yang bakal lo ambil dari gue, Njel?" gumam Meisya pelan setelah menyaksikan adegan drama antara Angel dan maminya di bawah sana.

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang