Chapter 34

7.4K 721 67
                                    

Beberapa jam sebelumnya..

Sembari menunggu waktu jadwal terapi, Daniel memutuskan singgah ke kafe terlebih dahulu bersama Sofia. Mereka tidak berdua, tentu saja bertiga bersama Tasya.

"Kalian mau minum apa?" tanya Daniel sembari duduk dengan nyaman. Di hadapannya sudah ada Tasya dan Sofia. Lalu pelayan datang, tanpa sengaja menjatuhkan pulpen yang ia pegang lalu menunduk ke lantai.

"Maaf.."

Pelayan itu kembali berdiri, siap mencatat pesanan mereka.

"Please, what would you like to order, Miss?"

Sofia tersenyum ke arah pelayan pria muda itu yang tidak terlalu lancar mengucapkan bahasa Inggris.

"Indonesia saja tidak apa-apa." ucap Sofia lagi. "Aku pesan Jus melon."

"Aku mau terima panggilan ini. Kalian mengobrol lah dulu. Ah jangan lupa, pesanan aku frappe moccacino." Tasya menatap Daniel yang hanya di angguki oleh pria itu.

"Saya hot americano."

Pelayan itu mengangguk patuh, lalu pergi setelah mencatat semua pesanan. Setelah kepergiannya, Daniel menatap Sofia.

"Aku minum jus. Itu lebih baik ketimbang kopi. Apalagi habis minum obat." sela Sofia sembari mengikat rambutnya berbentuk cepolan. Daniel terdiam sesaat, satu kata untuk wanita ini.

Cantik

Tapi tentu saja lebih cantik Nafisah. Dan Daniel tersenyum sendiri memikirkannya Nafisah nya.

"Kenapa senyum-senyum sendiri? Obat kurang waras mu habis?"

Daniel mengerutkan dahinya. Ia tersenyum miring. "Bagaimana kau tahu obat kurang waras ku habis? Benar. Aku memang tidak waras kalau 30 menit saja tidak melihat Nafisah."

"Jika otakmu di bedah, isinya hanya Nafisah. Aku yakin itu."

Daniel tertawa sebentar. Lalu ia merubah mimik wajahnya dengan serius. Seolah-olah waktu yang mereka miliki tidaklah banyak.

"Ciara, aku harus ke Italia sore ini."

"Apa?" Sofia cukup terkejut. Kedua matanya terbelalak, menatap iris kebiruan Daniel dengan tak percaya.

"Serius?"

Daniel mengangguk. "Ada urusan pekerjaan. Mengenai perusahaan mendiang ibuku."

Tiba-tiba Daniel berpindah posisi. Duduk di sebelah Sofia sebelum Tasya datang.

"E anche casi di frode in passato. Se possibile, ti aiuterò anche con il caso di omicidio.." ucap Daniel lagi.

Sofia terdiam sesaat, terlihat tidak yakin. Daniel mengucapkan bahasa Italia. Tidak biasanya Daniel begini, pasti ada sesuatu. Maka Sofia membalas ucapan Daniel karena ia memang bisa berbahasa Italia.

"Non hai detto che il mio caso è stato chiuso?"

"Non sto dicendo che sia vero. Anche se è ancora una mia ipotesi.. "

Mahram Untuk NafisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang