Chapter 10

8.2K 740 30
                                    

Pintu terketuk pelan. Sofia yang sejak tadi sibuk membereskan rumah harus menghentikannya sejenak. Ia berjalan ke arah pintu dan terdiam begitu membuka pintunya.

Seorang pria muda yang sering ia temui di mesjid bahkan sempat menolongnya dengan memberikan tas canvas belanja beberapa waktu yang lalu kini berada didepan matanya.

"Selamat pagi, maaf menganggu?" ucap pria itu sopan.

"Iya, Pagi. Maaf ada apa ya?"

Pria itu sadar, Sofia terlihat ragu dan berhati-hati padanya. Ia pun tersenyum ramah.

"Perkenalkan, saya Farras. Ketua RT disini.."

"RT? Maksudnya?"

"Rukun tetangga."

Sofia tidak mengerti apa maksudnya. Dengan sopan Farras mencoba menjelaskan pada Sofia.

"Maksud saya adalah saya ini sebagai ketua RT memiliki tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggungjawab Pemerintah, menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat. Pengkoordinasian antar warga, begitu maksudnya."

"Oh begitu. Kalau begitu silahkan masuk."

"Tidak perlu, saya diluar saja."

Maka Farras pun duduk di teras. Dengan canggung Sofia pun duduk di sebelanya dan ada meja kecil menjadi pembatas di antara mereka.

"Jadi begini, saya langsung ke intinya saja. Tapi maaf, kalau boleh tahu nama kamu, em maksud saya nama anda siapa?"

"Saya Sofia."

"Oke, Mbak So-"

"Panggil nama saja. Tidak masalah."

Farras mengangguk. "Oke Sofia. Begini, saya mau tanya, maaf sebelumnya apakah kamu warga baru  yang baru saja pindahan?"

"Iya, saya pindahan. Baru sebulan.."

"Sebelumnya dari luar kota?"

"Iya."

"Kota mana?"

Sofia terdiam. Tentu saja ia merasa risih. Ia tidak pernah memahami situasi dan lingkungan di sekitarnya sehingga pada saat di hadapkan oleh situasi seperti ini, Sofia merasa enggan bahkan tidak terbiasa. Apalagi, baginya Farras adalah pria asing meskipun berwajah tampan.

"Maaf kalau pertanyaan saya membuatmu tidak nyaman." ucap Farras akhirnya. "Jadi begini, saya sebagai ketua RT disini hanya ingin menyampaikan kepada Sofia untuk segera memberikan laporan kepada saya sebagai warga pindahan baru di daerah sini. Lapor wajib 1 x 24jam."

"Untuk apa saya lapor?"

"Agar saya bisa mendata identitasmu, Sofia. Dan juga," Farras terdiam.

"Ya?"

"Maaf apakah pria yang tinggal disini bersamamu, statusnya adalah suami?"

"Bukan. Hanya teman.."

"Teman?" Farras cukup terkejut. Namun ia tidak heran karena ia bisa melihat kalau wanita didepan matanya ini adalah warga negara asing yang mungkin sebelumnya tidak memiliki aturan ketat seperti di tempat tinggalnya yang sekarang.

Mahram Untuk NafisahWhere stories live. Discover now