22. Sedikit Rasa Cemburu

Start from the beginning
                                    

Sarah berdecak malas. Ia sudah tahu apa isi kepala Meisya. Sengaja minta duduk paling depan. Biar bisa dilihat Alan. Basi, Sya. "Bilang aja lo mau caper!"

"Bacot, elah."

Sarah membuntuti Meisya dari belakang. Dan benar, Meisya memang memilih tempat duduk paling depan. "Sar itu Kenan?" tanya Meisya dengan mata memincing agak ragu.

"Mana sih? Mata gue minus anjir!" Sarah mengikuti arah yang ditunjuk oleh tangan Meisya. "Eh iya anjrit itu Kenan. Dia masuk tim basket juga?"

"Berarti, dua anggota baru di tim basket sekolah, yang gosipnya beredar sejak kemaren itu Alan sama Kenan dong?"

Sarah menggeleng tidak menyangka. "Ngga nyangka gue, ternyata mereka."

"Bagus deh."

"Bagus apanya?"

"Bagus biar Alan kenal Kenan. Ntar gue mau deket-deket sama Kenan. Kalo Alan cemburu berarti dia suka ke gue."

Sarah berdecak. "Bego dipelihara, mana mungkin dia suka sama lo tapi jadian sama si Angel."

"Gue tau dia boong. Dia pasti belom jadian sama si Angel. Orang tadi malem gue tanya ke kak Akbar. Kata kak Akbar, Alan sama Angel cuma sahabatan kok."

"Kak Akbar?" Entah mengapa pipi Sarah tiba-tiba bersemu merah.

"Dih lo ngapa jadi salting gara-gara gue nyebut kak Akbar? Lo demen sama tuh anak?"

Sarah nyengir kuda. "Gue belom suka sih, tapi kalo dia suka sama gue ya ngga papa hehe..."

"Dih, najis gue liat muka lo malu-malu gitu. Biasanya juga malu-maluin."

"Ck, lo mah. Udah ah sana fokus ke pujaan hati lo," ketus Sarah. "Eh ngomong-ngomong, pujaan hati lo yang mana nih? Kan ada dua tuh, si Alan apa si Kenan?"

"Kalo bisa dua kenapa harus satu?" sewot Meisya menjawab. Pandangannya masih fokus menatap Alan yang sedang men-drible bola basket. Terlihat sangat keren. Oke, Sya, tahan.

Sarah mengejek. "Sok-sokan mau jadi fakgirl! Tadi malem yang nangis-nangis siapa? Udah lah sadgirl ngga usah bertingkah."

"Lo bisa jadi fakgirl, langit biru gue semir ijo!" lanjut Sarah. Namun tidak dipedulikan oleh Meisya.

"Kenan semangat!!!!" teriak Meisya.

"Nyemangatin Kenan liatnya ke Alan," sindir Sarah.

Dari jauh Kenan bisa melihat Meisya yang melambai-lambaikan tangan ke arahnya. Ya, meskipun tadi Kenan juga sempat melihat bahwa Meisya lebih fokus menatap Alan dibanding dirinya. Tapi tidak apa-apa.

Kenan tersenyum manis ke arah Meisya. Membuat beberapa penonton yang mengamatinya dari tadi jadi kegeeran. Mereka mengira, Kenan tersenyum untuk mereka. Padahal jelas-jelas senyum Kenan ditujukan ke Meisya.

"Fokus," tegur Alan dingin membuat Kenan kembali fokus ke permainannya.

"WOAH!! ITU MURID BARU SENYUM KE GUE!!!"

"GANTENG BANGET WOI!!!"

"NGGA BISA DAPET ALAN KENAN JUGA GAPAPA DEH! IKHLAS GUE!!".

"Dih, kegeeraan! Dia senyum ke temen gue kali," sewot Sarah sembari menoleh ke gerombolan cewek centil yang duduk di belakangnya. Setelah Sarah sadari ternyata itu teman-teman gengnya Selena. Sayangnya Selena nya tidak ada. Kalau ada, Sarah ingin melanjutkan pergulatannya beberapa hari yang lalu.

Masih ingat Selena kan? Cewek yang pernah bertengkar di koridor sekolah dengan Sarah. Kemudian dipisahkan oleh Ilham dan Akbar.

"Yehhh, orang dia senyum ke gue!" jawab salah satunya dengan nada sinis plus percaya diri.

ALAN [END]Where stories live. Discover now