Chapter 1p

16.7K 259 5
                                    

Mentari mulai terbit dari timur kota tokyo.

Riyu terbangun karena mendengar suara jam beker yang menusuk telinganya.

"Yuri bangu...n" Riyu kaget yuri sudah tidak ada di sampingnya tempat tidurnya sudah rapi.

Dengan langkah gontai riyu berjalan keluar kamar.

Kobe masih tidur dengan pulas sedang buku-buku riyu yang berserakan telah kembali ketempatnya.

"Yuri.." Panggil riyu 'aneh sepi sekali' pikirnya.

~Bring-bring tot bring-bring tot~

"Itu seperti suara ponselnya." Riyu mulai mencari kesekeliling.

"Huh dimana kau meletakannya istriku." Guman riyu kesal lalu matanya tertuju pada keranjang cucian milik yuri.

~Bring-bring tot bring-bring tot~

"Aku yakin suaranya dari sini." Riyu mulai mendekati keranjang itu lalu membukanya pelan-pelan.

Tanpa berfikir riyu mengeluarkan pakaian kotor yuri satu-satu.

Kemeja...

Kaos...

Celana pendek..

Kaos...

Rok...

Jaket..

Piyama..

"ya ampuun apa ini? Seperti baju beruang." Riyu melihat boneka yuri yang tergeletak di tempat tidur.

"Pasti ada di dalam sini." Suara hp yuri terdengar semakin jelas.

"A..apa ini..?" Tangan riyu bergetar hebat.

"Be..benar-benar pink." Riyu memandangnya kaget wajahnya pucat.

"Huh...huh... A..aku tak percaya bisa memeggang benda seperti i..ini." Riyu mengambil nafas berulang-ulang ini pertama kalinya untuk riyu.

"Riyu pinjam handu...k Hei apa yang kau lakukan dengan pakaian dalam kakak ipar?" Kobe kaget melihat riyu yang sedang memegang sesuatu (he..he..he..) tetapi riyu lebih kaget lagi.

"Ti..tidak a..aku sedang mencari ponsel." Wajah riyu merah karena malu lalu cepat-cepat melepaskan apa yang di pegangnya.

"Ha..ha..ha.. Ayo katakan? Kalau tidak nanti aku adukan pada kakak ipar." Ancam kobe.

"A..apa jangan coba-coba ku hajar kau.." Riyu sangat malu sedang kobe tertawa terpingkal-pingkal.

"Nah ketemu." Riyu menemukan ponsel yuri di dalam saku rok yang kemarin di pakainya.

"Moshi-moshi." Riyu berkata dingin.

"Hei kenapa kau mengangkat ponselku." Orang di sebrang marah-marah.

"A..apa? Dasar bodoh salah sendiri ceroboh menyimpan barang sembarangan." Sewot riyu dirinya masih gemetar mengingat benda yang tidak sengaja di pegangnya tadi.

"Kakak ipar tadi riyu hmpftmmgh..." Kobe berteriak dari arah belakang riyu segera membekam mulut kobe.

"Siapa tadi? Apa katanya?" Yuri penasaran.

"E..i..itu suara ko.. E.. kucing he..he.. Ya suara kucing." Riyu mempelototi kobe.

"Kucing? Sejak kapan ada kucing di rumah." Yuri heran.

"Itu itu ta..tadi ah sudahlah kau tidak belajar?" Riyu tidak pandai berbohong.

"Sebentar lagi masuk, riyu aku sudah membuat sarapan untuk kalian."

"O ya terimakasih. Nanti mau ku jemput?" Riyu masih menahan tubuh kobe yang berontak.

"Tidak perlu ya sudah aku masuk ke kelas dulu yah?"

"Hmm..." Kata riyu.

"Hmm..." Yuri menuruti.

"Ya sudah." Kata riyu.

"Hmm.. Ya sudah." Kata yuri.

"Kalau begitu tutup teleponnya." Pinta riyu.

"Apa? Ya sudah." Kata yuri.

"Hmm.. Ya sudah." Riyu tidak mau kalah.

"Kau saja yang menutup teleponya lebih dulu." Kata yuri.

"Apa? Aku laki-laki kau saja." Riyu mulai kesal.

"Oh ya sudah." kata yuri polos.

"Ya sudah cepat matikan teleponnya sekarang istriku.." Riyu mulai gemas.

"Oh,. apa? E.. Ya su..dah." Yuri gugup lalu mematikan teleponnya.

Riyu melepaskan kobe lalu melempar handuk padanya.

"Mandi sana."

Riyu memasang wajah kesal.

"Huh pasangan aneh tidak ada kata lain apa selain 'ya sudah' heran.." Kobe cekikikan.

"Ku hajar kau sekarang." Riyu gemas.

"Kabuuur...!!" Kobe berlari ke kamar mandi.

"Huh bocah menyebalkan." Riyu terduduk karena lelah lalu matanya tertuju melihat cucian yuri yang berserakan di lantai.

"Ah tolong jangan benda itu lagi aku belum siap." Riyu mengacak-acak rambutnya jantungnya bertalu-talu dan riyu berusaha menahan hasratnya.

Dengan lemas riyu memasukan cucian itu ke dalam keranjangnya.

"Jangan sampai meninggalkan jejak, bisa gawat." Riyu tidak dapat membayangkan bagaimana bila yuri tau dirinya sudah memegang bendanya yang berwarna pink itu.

"Selesai.. Akhirnya aman sudah." Riyu menghela nafas lega. (Pembaca sepertinya riyu melupakan bocah usil yang kini sedang mandi he..he..he..)

"Sebelum mandi ngelap mobil dulu ah.." Riyu berjalan santai sambil bersiul.

15 menit berlalu.

"Riyu aku pergi dulu." Kobe berteriak.

"Ya hati-hati." balas riyu dari garasi.

Riyu berpikir 'sepertinya aku lupa sesuatu'

"Ya ampun aku lupa mengancam kobe." Riyu menepuk jidatnya.

"Kobe tunggu.." Riyu mengejarnya ke pintu lift tapi kobe sudah tidak ada.

"bagaimana ini? Pasti bocah usil itu akan mengatakan yang tidak-tidak pada yuri. Huh..." riyu menghela nafas dirinya sangat khawatir.

"Ah tamatlah riwayatku." riyu berjalan lemas kembali ke apartemennya.

^^

Early weddingWhere stories live. Discover now