Chapter 1h

17.8K 264 7
                                    

"TIDA..K!!"yuri berteriak lalu menutup pintu kamar mandi dengan keras.

"huh.. Marah."riyu menghela nafas lalu tersenyum.

"kenapa aku jadi senang menggodanya terus yah?"riyu tertawa.

*setengah jam kemudian*

"sayang cepat sedikit."ibu yuri berteriak dari dalam mobil.

Tak lama yuri muncul membawa tas selendangnya dan memeluk bonekanya dengan wajah cemberut.

"sayang,kok mukanya di tekuk seperti ini?"ibu yuri tersenyum.

"ibu,riyu menyebalkan dia menggodaku terus."yuri masih cemberut.

"itu tandanya dia suka padamu."ibu yuri tersenyum.

wajah yuri jadi memerah"ah ibu ada-ada saja."yuri berkata gugup.

Ayah dan riyu masuk kedalam mobil,riyu memandang yuri sekilas lalu menyalakan mesin mobil lamborgin putih miliknya.

Bandar udara internasional narita adalah bandara tersibuk ke dua di jepang.mereka tiba di sana lalu bergegas turun karena 20 menit lagi orangtua yuri harus berangkat.riyu menarik sebuah koper dorong milik orang tua yuri,semua barang-barang ayah ibu yuri sudah di kirim terlebih dahulu ke london dengan pesawat kargo,

"yuri sayang,jaga diri baik-baik yah?nanti ibu akan sering menelepon."ibu yuri memeluk yuri.

"tolong jaga putri kami baik-baik riyu,jangan lupa membuka kotak hadiah dari kami."ayah yuri menepuk pundak riyu.

"ya ayah."riyu tersenyum sedang yuri diam saja seperti menahan tangis.

"sampai jumpa sayang,bila libur berkunjunglah ke london."ibu yuri berjalan sambil melambaikan tangannya.

Orangtua yuri akan menggunakan pesawat khusus untuk para pejabat.

Yuri membalas lambayan tangan ibunya,yuri benar-benar menahan tangis.

Riyu diam-diam memperhatikan wajah yuri yang sedih.

"jangan sedih kan ada aku"riyu tersenyum tetapi yuri masih diam saja menahan tangis.

"kalau mau menangis jangan di tahan,ayo menangis saja."riyu tersenyum lagi.

Satu detik dua detik tiga detik.

"hiks hiks hUWAAAAA.. hiks hiks HUWAA...!!"yuri menangis keraa...s sekali.

Kini semua pasang mata memandang pada mereka berdua.riyu menjadi bingung karena banyak pasang mata yang menatap dengan tatapan menyalahkan padanya.

"aduuh,cup cup yuri berhentilah menangis."riyu salah tingkah.

yuri diam sejenak kemudian."HUWAA... hiks hiks HUWAAAAA.."yuri malah semakin keras menangis,para calon penumpang kini banyak yang mendekati mereka mengelilingi riyu dan yuri.

Riyu menjadi bingung karena mendengar bisik-bisik orang di sekitarnya.

"pasti dia tidak mau bertanggung jawab."kata seorang bapa-bapa berkumìs.

"gadis malang,pasti sangat berat bila harus mengurus bayi sendiri."seorang nenek menimpali.

'apa?bayi??'riyu kaget mendengar suara-suara di sekitarnya.

"yuri chan,berhenti dong nangisnya malu nih!!"riyu panik sedang yuri tidak juga berhenti menangis

"ckckck dasar anak muda jaman sekarang."kata seorang gadis dengan baju seragam SMA.

"tampan tapi tidak mau bertanggung jawab.kasian gadis itu."ibu-ibu yang mengendong anak juga ikut berkomentar.

Riyu tidak tahan lagi lalu menarik yuri kedalam pelukannya.yuri jadi kaget dan menghentikan tangisnya.

"sudah tidak menangis lagi kan?"riyu memandang sekitarnya sambil tersenyum kaku.mereka hanya mengeleng-geleng kepala lalu membubarkan diri.yuri masih mematung di dalam pelukan riyu.

"kalau masih mau menangis,pelan-pelan saja yah."riyu tersenyum dan mengambil nafas lega karena sudah tidak ada lagi yang menonton mereka.

Tiba-tiba yuri menangis lagi tapi pelan lalu

'ssroo...ott!!'yuri membuang ingus di kemeja riyu.

"ih.. Ya ampuun kau jorok sekali.kenapa buang ingus di bajuku?"riyu berkata jijik.yuri hanya diam dan sudah siap menangìs lagi tapi tangan riyu segera menutup mulut yuri.

"stop jangan menangis lagi aku sudah cukup malu,ayo kita pulang saja."riyu menghapus air mata yuri lalu menarik lembut tangan yuri.

Mereka berjalan menuju pintu keluar dalam diam,riyu masih menggenggam tangan yuri sedang yuri seperti belum tersadar dari mimpi karena tadi riyu memeluknya dan kini mereka berpegangan tangan.

Sesampainya di dalam mobil riyu membuka kancing kemejanya satu-satu.yuri segera menutup mukanya dengan tangan.

"kau mau apa?"yuri bertanya.

"membuka kemejaku sayang.."kata riyu lembut.

"a..apa?yang benar saja,disini banyak orang,dasar genii..t."yuri masih menutup mukanya.

"biar saja,biar semua tau apa yang akan aku lakukan padamu."riyu tersenyum jahil.

"TIDAA..K!!!"yuri berteriak dan akan pergi keluar dari mobil,riyu segera menahan tangan yuri.

"lihat kesini,aku masih berpakaian,kemejaku ada ingusnya jadi aku membukanya.emm.. Hei apa sih yang kau pikirkan?"riyu memandang yuri.

Yuri menoleh dan melihat riyu memakai kaos putih.yuri menghela nafas 'huh.. Yuri bodoh apa yang kau pikirkan?ini semua gara-gara buku sialan itu(buku kiat menghadapi malam pertama),awas saja ingatkan aku untuk melemparnya ke gunung fuji besok.'yuri berkata gemas di hati sambil mengambil boneka di belakangnya.

"kau kenapa tidak menjawab?ayo mengaku pasti kau memikirkan yang tidak-tidak?"riyu mulai menggoda yuri.

"tidak,cepat jalankan mobilnya."kata yuri datar.

"tidak mau,kau harus menjawab dulu."riyu masih menggoda yuri.

"aku bilang tidaaak,dasar iseng."yuri mencubit lengan riyu.

"aw..aw.. Ok..ok aku percaya"riyu meringis lalu mengusap-ngusap lengannya.

"dasar galak."riyu berguman.

"apa?"kata yuri.

"tidak,pakai sabuk pengaman mu."kata riyu.

Mobil lamborgin putih melaju kencang meninggalkan bandara.

"hei,ayo buka hadiah dari ayah."kata yuri ceria sambil mengeluarkan kotak beludru berwarna biru dongker.

Ternyata isinya adalah sebuah kunci,peta dan surat.yuri bergegas membuka suratnya.

"baca yang keras."pinta riyu.

"baiklah dengar yah?"yuri berdehem.

To be continue..

Early weddingWhere stories live. Discover now