Chapter 1f

18.6K 297 7
                                    

~jam 9 malam di rumah yuri~

"riyu,kau tidur di kamar yuri saja yah?"nyonya azaki membereskan meja makan.

"TIDAK BOLEEH..!!"yuri berteriak dari dapur.

"sayang,kasian kan kalau riyu harus tidur di luar.lagi pula dia itu..."nyonya azaki tersenyum.

"ibu...!!"kata yuri cepat.'sebenarnya siapa sih yang anak ibu ini,kenapa ibu tidak kasian padaku..?'yuri berkata gemas di hati.

"ibu,em.. aku tidur di sini saja."kata riyu sambil memindahkan chanel tv.

"apa?mana boleh."nyonya azaki memelototi yuri.tapi yuri menutupi mukanya dengan piring berpura-pura tidak lihat.

"tidak apa-apa,sepertinya ada film yang harus kulihat malam ini."riyu mencari-cari alasan.

"ya sudah kalau begitu,jangan tidur terlalu malam."nyonya azaki memelototi yuri lagi lalu berjalan memasuki kamar.

'ah.. Kenapa nasibku malang seperti ini,dia memang tampan,tapi aku belum terbiasa.kenapa ibu tidak mengerti..ah payah.'yuri menghela nafas.

Yuri jadi serba salah "hei,.benar kau mau tidur disìni?"yuri berbasa basi.

"tidak."kata riyu datar.

"apa?"yuri tidak percaya.

"aku bilang tidak,"riyu tidak memperhatikan yuri.

"jangan marah,aku hanya belum terbiasa,aku merasa ini seperti mimpi."yuri duduk di samping riyu.

Riyu diam saja,matanya melihat ke layar televisi.

"KAU DENGAR TIDA..K?"yuri berteriak di telinga riyu.

"huh,kenapa kau berteriak?"riyu memandang wajah yuri.

"lalu kenapa kau marah?"yuri gugup melihat mata hitam riyu yang memandangnya lembut.

"siapa yang marah..?"riyu semakin mendekat ke wajah yuri.

"tadi kau marah.."yuri semakin gugup dan memundurkan wajahnya.

"aku tidak marah.."riyu semakin mendekatkan wajahnya.

"tadi terlihat marah."kepala yuri sudah menyender di sofa.

"tapi aku tidak marah"riyu semakin mendekat.

"jelas-jelas kau marah."yuri tidak mau kalah.

"benarkah?"kini jaraknya sudah sangaaat dekat.

'beentraaanggg!!'tanpa sengaja ayah yuri menendang tempat sampah stainles.

"e..e.. Ka..kami ti..tidak mengintip kok,ya kan yah?"ibu dan ayah yuri salah tingkah.riyu dan yuri memandang tak percaya.

"sungguh,kami tidak mengintip,tadi ayah haus,tapi sekarang sudah tidak.iya kan yah?"ibu yuri mengedip-ngedipkan matanya pada ayah.

"em.. Sudah kalian teruskan saja.ayo,bu kita tidur."ayah tersenyum sambil menarik tangan ibu yuri.

"aneh.."yuri masih memandang pintu kamar ayahnya.

"pasti mengintip."riyu menimpali.

"ini semua gara-gara kau."yuri kesal.

"kenapa menyalahkanku?"kata riyu datar.

"dasar iseng.aku ngantuk."yuri meninggalkan riyu sendiri.

Riyu tersenyum lalu mulai menonton televisi lagi.

~1 jam kemudian~

Yuri mengendap-ngendap keluar kamar sambil membawa bantal dan selimut.

Riyu yang tinggi tidur meringkuk di sofa.

"maafkan aku.."yuri berbisik lalu mengangkat kepala riyu dan meletakan bantal di bawahnya lalu menyelimutinya.

"emm.. Kapan terlihat jeleknya?"yuri berbisik sambil memperhatikan wajah riyu'saat tidur pun terlihat tampan,aku tak percaya dia suamiku,ah... Ini benar-benar gila..! Awalnya aku mau menolak dan kabur,tapii malah begini jadinya,apa aku belum tersadar dari mimpi?atau aku sudah gila?tidak,.tidak kalau aku gila,dia juga gila.kenapa dia setuju menikah denganku?kenapa aku setuju menikah dengan mu.huh..!'yuri berkata di dalam hati tapi gerakannya seolah sedang mengajak orang lain berbicara.

Riyu diam-diam memperhatikan lalu tersenyum.

"o ya,hpku mana yah?ah dasar pelupa."yuri menepuk jidatnya lalu berjalan kekamarnya.

"beruang,kau lihat hpku tidak?"yuri mulai mengacak-acak tempat tidurnya melempar bantal gulingnya.

"bodoh,kenapa tidak menjawab?ayo cepat bantu."yuri mulai mengacak-ngacak lacinya,lalu tasnya,lemarinya,tempat sampahnya.kamar yuri sudah seperti kota yang hancur lebur.

"oh ternyata kau di situ,huh untung tidak kebuang."yuri mengambil hpnya dari tempat sampah dan kaget mendapatì 59 panggilan tidak terjawab,yuri segera memencet angka-angka di hpnya.setelah beberapa detik menunggu

"moshimoshi."yuri berkata pelan.

"KAU KEMANA SAJA?..!"orang di sebrang berteriak.

Yuri menjauhkan hpnya sejenak."maaf aku lupa membawa hp ku."yuri masih berkata pelan.

"alasan..,dasar pelupa aku sudah menghubungimu 59 kali pagi siang sore malam coba kau bayangkan perasaanku,ku kira kau pergi liburan ke kutub utara,kedinginan dan menikah dengan beruang?"orang di sebrang marah-marah.

"apa?memangnya aku sudah gila.huh maaf mine chan,hp ku benar-benar tertinggal di tempat sampah."yuri menyesal.

"dasar ceroboh ya sudah,traktir aku 10 kali."mine masih kesal.

"apa?dasar pemeras,kau mau merampokku yah?"yuri kaget.

"kalau begitu bantu aku di restoran ayahku besok,baru aku maafkan."mine masih kesal.

"baiklah,besok aku ke rumahmu."yuri tersenyum.

"bagaimana liburanmu?"mine bertanya.

"a..apa?em..liburanku begitulah."yuri gugup.

"begitu bagaimana?"kata mine sarkatis.

"em..ya.. Begitu,ada laut,pantai,matahari terbenam pesta dan pernikahan.."ops yuri kaget dan langsung menutup mulutnya.

"wah romantisnya,jadi ada yang menikah di pantai yah?bagaimana pengantin wanitanya cantik tidak?o ya pengantin prianya bagaimana?"mine bersemangat.cita-citanya memang membuka salon dan butik khusus pengantin.

Yuri menghela nafas,untung sahabatnya bodoh malam ini."cantiik sekali,kalau prianya sih lumayan tampan."yuri tersenyum.'tidak..tidak,tapi sangaaat tampan dan tinggi'yuri berkata di dalam hati.

"gaunnya bagaimana?dan temanya apa?"mine masih bersemangat.

Yuri menguap"besok saja ya mine chan,aku ngantuk."

"ya sudah,aku tunggu besok di restoran ok?."mine menutup teleponnya.

"beruang,hampir saja,huh untung mine tidak curiga."yuri memeluk bonekanya.lalu terlelap dalam mimpi yang sebenarnya.

^^

Early weddingOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz