70. Another Night (Rated 🔞)

4.1K 61 1
                                    

Now Playing: Bruno Mars - Versace on The Floor


Roxanne baru saja memasuki mansion dan meletakkan beberapa barang di ruang tengah. Tiba-tiba saja Felix, yang sudah ada di belakangnya, memanggul tubuh Roxanne seperti karung beras hingga membuat Roxanne berteriak.

Seorang pelayan keluar dari tempatnya dan melihat apa yang terjadi. Namun, ia menghela napas lega sekaligus menggelengkan kepala melihat adegan percintaan majikannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke tempatnya semula.

"FELIX!"

"ayo kita ke kamar."

Ucapan Felix bernada tegas tak terbantahkan. Namun, entah kenapa Roxanne malah ingin tertawa. Ya ampun, tidak bisakah Felix menunggu sampai mereka membersihkan diri. Dan lagi, kenapa Felix tidak lelah. Pria ini seakan-akan emmpunyai kekuatan tak terbatas yang tidak pernah habis.

"Turunkan aku. aku bisa berjalan sendiri!" Roxanne terus memukul punggung Felix. namun, felix tidak kunjung menjawab.

PLAK.

"AW!"

Felix tertawa. Ia baru saja menampar pantat Roxanne dengan keras hingga mengeluarkan suara nyaring. Roxanne mengadu kesakitan. Ia menyesali keputusannya memakai midi dress tipisnya.

Seharusnya tadi pagi ia mendengarkan Felix yang memintanya memakai celana panjang karena cuaca dingin. Namun, ia bukan menyesali keputusannya karena cuaca yang dingin. Suara tamparan tangan Felix pada pantatnya pasti meninggalkan jejak merah di sana. Oh, Roxanne yakin itu.

Kedua kaki Roxanne yang mengambang di udara digunakannya untuk menendang perut Felix. tepat sasaran. Felix mengadu kesakitan. Namun, tidak lama. Karena tiba-tiba saja Felix berhenti berjalan dan menurunkan posisi Roxanne sampai wajahnya dan wajah Felix sejajar. Felix masih emnggendong Roxanne seperti koala.

Felix menyeringai. "Kau melakukan kekerasan padaku?"

Air liur Roxanne terasa sangat susah untuk ditelan. Apakah Roxanne menendangnya terlalu keras? Apa Felix kesakitan? Kedua mata Felix menatapnya tajam, dan seringaian Felix –oh, astaga. Singa liarnya telah kembali.

"Fe –felix, aku ti –tidak sengaja. Kau tidak mau menurunkanku dan menampar pantatku. Jadi, aku spontan melakukannya." Roxanne seperti kucing kecil yang ketakutan.

Felix memojokkan Roxanne ke dinding. Kamar Felix berada tepat di depannya. Tapi, Felix enggan memasukinya sekarang. Ia akan bersenang-senang.

"Spontanitas, huh?" Felix semakin menampakkan seringaiannya.

Roxanne menganggukkan kepalanya dnegan cepat. Berusaha meyakinkan Felix dengan segala cara. Tapi, ia tidak bisa membohongi dirinya jika sekarang ia merasa terdesak. Terpojok.

Posisi Roxanne sangat tidak menguntungkan bagi dirinya. Felix menggendongnya. Kedua matanya terus menatapinya. Bahkan, ketika Roxanne menelan air ludahnya secara paksa, Felix bisa melihatnya.

"Kau ingin melakukan apa yang kuinginkan, bukan?"

DELETED

UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN E-BOOK

DENGAN BEBERAPA REVISI

Sebuah kode. Kode dari felix dimana permainan ini belum selesai sampai Roxanne memintanya berhenti. Dan felix tahu jika Roxanne masih menginginkannya. Sekarang.

To be continued
*****
Follow my instagram:
iamvee29
aviorfw
And don't forget to tap the ⭐️ and comment as much as you can📩

Much love,
VieVie💥

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang