50. Have I Love You? (2)

1.5K 71 0
                                    

Now playing : Ed Sheeran ft. Camila Cabello & Cardi B - South to the Border


Setelah urusannya di toko baju sudah selesai, hari sudah menjelang malam. Ternyata, mereka menghabiskan banyak waktu di sana tadi. Felix sendiri sampai tidak menyadarinya.

Kini, Felix sedang menggandeng tangan Roxanne menuju sebuah club yang berada tidak jauh dari toko baju tadi. Roxanne sudah meletakkan semua paper bagnya di bagasi mobil felix sebelum berjalan menuju club sekarang.

Tak lama, mereka sampai di sebuah club mewah bernama Angie Paris Club. Felix membawa masuk Roxanne masih dalam genggaman tangannya. Felix menoleh pada Roxanne dan mendapati senyum wanita itu. Entah apa yang membuat wnaita ini senang.

"Kau sudah menghubungi teman-temanmu?" tanya Felix kemudian. Mereka duduk di sebuah kursi bar.

Roxanne menghela napas dan menggelengkan kepalanya lesu. "Aku sudah menghubungi mereka, tapi mereka tiba-tiba mengatakan jika hari ini tidak bisa datang."

"Begitu, ya. Hei, jangan bersedih begitu. Kau yang mengajakku kesini, ingat?"

Roxanne kembali menghela napasnya. Ia menganggukkan kepalanya dengan semangat. Felix tersenyum geli melihat perubahan raut wajah Roxanne yang sangat menggemaskan.

Awalnya, Felix tidak memesan minuman apapun, karena ia tidak ingin. Ia hanya melihat Roxanne yang memesan segelas margarita. Felix dengan berpangku tangan, terus saja menatapi Roxanne. Wanita itu terlihat sangat menikmati momennya. Seeprti sudah asyik dengan dunianya sendiri, tanpa memedulikan keberadaan Felix di sampingnya.

Roxanne sudah menghabiskan 1 gelas margarita dan 2 gelas martini. Felix menggelengkan kepalanya. Ia khawatir jika Roxanne sudah mabuk berat.

"Kau yakin ingin minum lagi?" tanya Felix menghentikan gelas martini yang hendak diminum oleh Roxanne.

Roxanne mengerutkan alisnya. "Felix, aku yang mengajakmu ke sini, ingat?"

Felix pun melepas tangannya dan mengedikkan bahunya, menyetujui pertanyaan Roxanne.

"Aku ingin ke toilet dulu. Jangan kemana-mana, okay?" Felix berdiri dan menepuk puncak kepala Roxanne dengan lembut. Roxanne hanya menganggukkan kepalanya. Entah Roxanne serius mendengarnya atau tidak.

Felix berjalan di lorong yang sepi dengan memasukkan kedua tangannya pada kantong celananya. Ia menoleh ke belakang sejenak, melihat Roxanne yang masih meminum gelas martininya. Setelah merasa Roxanne aman, tiba-tiba saja seorang wanita dengan gaun seksinya, menubruk tubuh Felix dari depan. Felix yang terkejut pun tidak bisa mengantisipasi gerakan wanita itu yang membawanya ke sebuah tembok.

"What the-!" maki Felix.

"Hai, sayang." Panggil wanita itu dengan nada sensualnya. Tangannya pun tak tinggal diam. Tangan kanan wanita itu menahan dada Felix, sementara sebelah tangannya merayap ke tubuh felix.

"Get rid of your filthy hands from me," desis Felix.

Namun, wanita itu malah semakin merapatkan tubuhnya sehingga wajahnya sudah berada di leher Felix. Saat wanita itu hendak membuka jaket Felix, Felix pun langsung mendorong tubuh wanita itu dengan keras hingga wanita iu terjatuh dengan keras.

"Look, bitch. Sekali lagi kau menyentuhku seperti tadi, kau akan merasakan akibatnya. Kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa." Ancam Felix pada wanita. Tanpa menunggu lama lagi, Felix pun berlalu memasuki toilet.

Felix keluar dari toilet dan hendak kembali menuju tempat bar awal tadi. Saat sampai di sana, Felix tidak menemukan Roxanne. Yang ia temukan di meja bar hanyalah beberapa gelas scotch whisky dan sebotol wiski. Tunggu. Apa?

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang