11. Sweet Night

3.1K 210 3
                                    





Rencana dadakan yang dibuat Felix berjalan dengan sempurna. Bahkan Arthur tidak tahu jika Felix akan mengungkapkan perasaan kepada keluarga Roxanne dengan cara seperti itu.

"Apa kau serius dengan ucapanmu?" Tanya Victor, kakak Roxanne.

Felix mencondongkan tubuhnya sambil menautkan kedua tangannya dan menatap Victor. "Apa saat ini aku terlihat bercanda bagimu?"

"Bukankah kau dan kakakku baru saja bertemu beberapa hari yang lalu?" taya Jeanette kemudian.

"Ya, aku akui ini memang sangat singkat. Tapi, siapa sangka, bukan? Tidak ada yang tahu kapan perasaan ini datang," jelas Felix. Kemudian, ia menoleh pada Roxanne. Roxanne masih diam di tempatnya. Roxanne tampak tidak ingin mengatakan sesuatu, entah kenapa.

"Well, ini memang mendadak. Aku memang ingin ketiga anakku menikah, tapi berhubung mereka membatalkan perjodohannya, maka aku membebaskan mereka untuk memilih calon pasangan mereka sendiri. Aku hanya berharap, salah satu dari mereka menikah secepatnya. Kau tahu kan, umurku semakin bertambah, aku sudah tidak muda lagi," jelas Ayah Roxanne. "Tapi, aku juga tidak ingin mereka membuat keputusan yang salah. Aku ingin mereka memikirkan masalah ini dengan matang. Jika kau memang serius dengan Roxanne, maka buktikan padaku," lanjutnya.

"Roxanne? Sayang?" panggil ibu Roxanne. "Kenapa kau hanya diam begitu, huh?" tanyanya.

"Aku –" Roxanne menoleh pada Felix. "Aku tidak tahu perasaan Roxanne padaku, tapi aku yakin aku bisa membuatnya bahagia dari sekarang," kata Felix sambil tersenyum pada Roxanne.

"Ehm Ehm," deham Victor tiba-tiba. "Aku rasa aku juga tidak bisa mengatakan apapun lagi, kami semua akan menunggu pembuktianmu itu, Felix," kata Victor.

"No need to worry, Victor," jawabnya dengan tertawa kecil.

Roxanne kehabisan kata-kata. Ia mendengar semua apa yang mereka katakana. Tapi, tidak ada satupun ucapan mereka yang bisa ia jawab. Tentu saja ia mengerti semuanya. Tapi, ini semua begitu mendadak baginya. Ayolah, hanya orang bodoh yang mengatakan jika Felix tidak mempunyai karisma dan daya tarik tersendiri.

Disaat Roxanne ingin menenangkan perasaannya, ia malah dihantam dengan pernyataan cinta dari Felix. DI DEPAN KELUARGANYA! Sungguh di luar duagaan. Ia masih membutuhkan waktu untuk hatinya sendiri. Ia belum pernah merasakan apa itu jatuh cinta. Baru pertama kali ini, ada seorang pria yang menyatakan perasaannya padanya.

Felix memang terlihat serius dengan ucapannya. Hanya saja, ia tidak tahu apa yang harus di lakukannya. Ia tidak pernah mempunyai teman dekat pria. Roxanne ingat saat pertama kali mengajak Felix masuk ke mansion saja, kedua orang tua nya begitu heboh dan entah bagaimana Felix bisa beradaptasi dan akrab dengan kedua orang tuanya.

Victorina menghampiri Roxanne dan duduk di punggung sofa. "Anne? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Victorina dengan berbisik. Roxanne hanya memberikan anggukan sebagai jawaban. "Apa kau tahu felix akan melakukan hal gila ini?" Tanya Victorina lagi. Roxanne menggelengkan kepalanya. Victorina menepuk bahu Roxanne dan kembali ke tempat duduknya.

"Felix, kau harus mengetahui beberapa hal tentang Roxanne, jika dia –" ucapan Victorina terpotong oleh Felix. "Ah, masalah itu, aku ingin Roxanne sendiri yang bercerita tentangnya padaku, itu lebih baik, agar aku juga bisa mengenalnya sendiri," kata Felix.

Mungkin ucapan Felix terkesan biasa saja bagi semua orang. Tapi, tidak untuk Roxanne. Entah kenapa, apa yang dikatan Felix terkesan cukup manis di telinganya. Felix ingin mengenalnya sendiri.

"Baiklah kalau begitu, aku serahkan padamu," jawab Victorina menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

"Aku rasa hari semakin malam, aku dan Arthur akan pamit pulang," kata Felix sambil berdiri diikuti Arthur. Semua ikut berdiri hendak mengantar Felix dan Arthur keluar.

"Oh, iya, ibuku ingin mengadakan makan malam bersama, aku harap kalian mempunyai waktu senggang besok," kata Felix sebelum keluar.

"Ah, tentu saja, Son," ayah Roxanne menjawab."Kami semua akan datang," lanjut Ibu Roxanne.

"Thank you, Mom, Dad," ucap Felix. "See you soon, Roxy. Have a nice dream tonight," lanjutnya sambil mengusap lembut kepala Roxanne. Kemudian, ia tersenyum sebagai salam perpisahan dan memasuki mobilnya.

Tiba-tiba ponsel Felix berdering dan ia segera mengangkatnya tanpa melihat siapa yang meneleponnya. "MAAAANNN!" teriak Arthur. Ia tampak histeris di seberang teleponnya.

"Club? Kita harus merayakannya, Jullian," ucap Arthur. Felix tertawa. "Hahaha, not tonight, dude," jawab Felix. "Aku harus memberi tahu ibu dan ayahku dan menyiapkan segalanya untuk besok malam," lanjutnya.

"WOOO! NICE GENTLEMAN!" seru Arthur. "Baiklah, aku rasa aku akan pergi dengan yang lainnya," kata Arthur. "Okay, have fun," ucap Felix dan mematikan ponselnya.

Ia tersenyum kecil mengingat bagaimana Roxanne terkejut tadi. Malam yang sangat luar biasa, baginya.

Di luar dugaan, Roxanne malah tersenyum menanggapi Felix yang bersikap manis di depan keluarganya. Ayolah, siapa yang tidak akan luluh dengan perhatian seperti itu. Sedikit berlebihan, mungkin. Well, itu karena mereka belum mengenal terlalu jauh. Tapi, hal kecil yang diberikan Felix dari hari ke hari semakin membuat Roxanne tidak bisa tidur tenang. Seperti malam ini.

Ia bingung pakaian apa yag harus dikenakannya saat makan malam keluarga seperti itu. Ia tentu tahu cara berpakaian yang rapid an sopan. Masalahnya, makan malam keluarga besar ini terkesan berbeda untuk Roxanne.

Roxanne menghampiri ibunya di dapur. "Mom," panggilnya. Ibunya menoleh sekilas dan tersenyum tipis. "Kenapa kau belum tidur, huh?" Tanya ibunya. Roxanne duduk di kursi bar dapur.

"Hmmmm, apa mom besok sibuk?" Tanya Roxanne.

"Sepertinya tidak, ada apa?" jawab ibunya setelah berpikir sejenak.

"I'm thinking if we can go to the salon together?"

Ibunya menghentikan kegiatannya di dapur, kemudian berbalik menghadap Roxanne. Ia tersenyum miring. Kemudian, berjalan mendekati Roxanne dan menatapnya dengan penuh arti.

"9 A.M. Don't be late! Now go to bed, Princess!" kata ibunya sambil menggiring Roxanne yang hanya tertawa kecil.

"Okay, okay, good night, mom" Roxanne mengecup kedua pipi ibunya.

"Good night, Ella," balas ibunya.


To be continued
********
Follow my instagram:
iamvee29
Follow my twitter:
aviorfw
And don't forget to tap the ⭐️

Much love,
VieVie💥

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang