23. Taming the Tiger

2.1K 169 2
                                    

Now playing: Taylor Swift - Blank Space

Sesampainya di ruangan kantornya, Felix duduk di sofanya. Ia begitu lelah setelah meladeni sepupu manjanya itu. Tangan kanannya merogoh sakunya dan menemukan ponselnya. Kemudian, tanpa menunggu lagi, ia segera menghubungi Roxanne. Panggilannya tersambung.

Felix mengernyitkan dahinya. Kenapa Roxanne tidak menjawabnya? Kemana dia? Sedang apa? Ah, astaga, Felix tidak ingin berpikir yang tidak-tidak seperti ini.

Felix pun mematikan panggilannya. Ia sudah menghubungi Roxanne berulang kali, namun wanita itu tidak kunjung menjawab panggilannya. Felix berdecak kesal. Hari sudah sore. Jika seperti ini, ia tidak bisa fokus ke pekerjaannya lagi. Roxanne berhasil membuatnya khawatir setengah mati. Padahal hal ini begitu sepele.

Felix keluar dari ruangannya dan segera menuju parkiran mobil yang berada di basemen dan mengendarai mobilnya. Ia segera menuju mansion keluarga Collin.

Tak lama, Felix sudah sampai di pelataran mansion dan pintu sudah terbuka oleh kepala pelayan.

"Felix? Ada perlu apa kemari?" tanya Agathe begitu melihat siapa tamu yang datang.

"Mom. sebenarnya tidak ada apa-apa. Well, aku hanya ingin bertemu Roxanne. Apa dia ada rumah?" tanya Felix.

"Ada. Dia di kamarnya. Tapi, kau tahu, tadi dia masuk rumah dengan kesal. Bahkan, dia mengurung diri di kamar daritadi. Mom tidak berani mengganggunya sampai sekarang. Dia seperti macan kalau sedang marah. datangi saja dia," agathe menjelaskan dengan gaya keibuannya dan membuat felix ikut tertawa.

Rupanya, macan betinanya sedang perlu dijinakkan, pikir Felix geli.

"Kamar Roxanne ada di atas ujung kanan. pelayan akan mengantarmu," kata Agathe.

"Baiklah, mom. aku permisi dulu, mom," ucap Felix dan pelayan mengantarnya ke kamar si macan betina. Macan betinanya.

*****

            Pria ini tidak bosan-bosannya mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria ini tidak bosan-bosannya mengganggunya. Sudah berapa kali pria itu menelpon? Roxanne bahkan tidak sudi menerima panggilannya. Ia masih kesal. Sangat sangat sangat kesal.

Roxanne dengan posisi tengkurapnya di kasur, memikirkan apa yang terjadi dengannya. Ia sangat kesal melihat felix bersama wanita tadi. Astaga, rasanya ia ingin mencabik-cabik tubuh pria itu.

Tiba-tiba saja, pintu kamarnya diketuk dan terbuka.

"Apa!? Sudah kubilang jangan ganggu aku lagi! Aku sedang ingin sendiri!" bentaknya tanpa menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka.

See? Ia sudah berani membentak pelayannya. Oh, seseorang tolong ingatkan ia harus bersujud pada pelayannya. Setelah suasana hatinya membaik.

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang