40. Failed to Escape

1.7K 109 0
                                    

Now Playing : Justin Bieber - What Do You Mean

Sesampainya felix di kantor, ia sudah kembali disibukkan dengan berbagai dokumen yang perlu ia tanda tangani saat ini. Untung saja ia hanya harus mendatangi satu rapat penting nanti siang.

Sejenak ia kembali merenungkan apa yang ia dan Roxanne sudah jalani selama ini. Hubungan pasti? Tidak. Tapi, Roxanne selalu menerimanya saat Felix memeluknya atau menciumnya. Felix tersenyum membayangkannya. Ia jadi memikirkan apa yang sedang Roxanne pikirkan tadi setelah Aamber mengatakan hal tentang dirinya. Felix menghela napasnya.

Setelah dipikirkan kembali, ia sudah lupa sudah ke berapa kali ia menyatakan perasaannya. Tapi, hal itu justru membuatnya ingat jika selama itu juga Roxanne belum pernah menjawab perasaannya selama ini. Felix mengerutkan dahinya dan menimbulkan beberapa kerutan disana walaupun masih terlihat tampan. Ia memainkan pena yang sedang ia gunakan.

Tiba-tiba saja sekretarisnya masuk dan memberi beberapa dokumen kembali. Setidaknya dokumen-dokumen itu bisa membuatnya melupakan hal yang sempat ia pikirkan tadi. Ia merasa tidak perlu memikirkannya terlalu larut. Yang terpenting adalah, sekarang Roxanne sudah menerimanya. Sebentar lagi, wanitanya itu akan mengungkapkan perasaannya pada Felix. Ya, itu pasti.

*****

Roxanne berbaring di sebuah sofa panjang dengan televisi yang masih menyala. Ia tidak berniat untuk menontonnya. Jadi, ia menyalakan teelvisi itu hanya untuk membuat suasana rumah terlihat ramai. Well, ia tidak suka kesepian apalagi sekarang ia sedang merasa gundah.

Ia menepuk kedua pipinya beberapa kali. Roxanne tidak tahu dengan dirinya sendiri. Sebenarnya, ada apa dengannya saat ini. Ia memikirkan cerita yang Aamber katakana tadi pagi. Sebenarnya, entah kenapa Roxanne merasa senang karena felix menganggap Roxanne seperti wanita pertama yang felix ajak untuk menjalani hubungan yang serius. Roxanne senang. Setidaknya, hal itu bisa menjadi pondasi yang kuat agar ia bisa memercayai Felix saat ini.

Lalu, apa yang harus Roxanne lakukan saat ini? Ia sangat ingin menceritakan masalah ini pada teman-temannya. Namun, mereka sudah sibuk sendiri dengan dunianya. Bahkan penny, sahabat terdekatnya, malah pergi belribur tanpa mengabarinya.

Akhirnya, Roxanne bangun dari tempatnya. Ia berniat untuk membaca sebuah buku di perpustakaan Felix. Ia mematikan televisinya dan melesat menuju peprustakaan yang berada di lantai atas.

*****

Felix sudah kembali menuju rumahnya. Setelah memasukkan mobilnya di garasi mobil, ia masuk melewati pintu belakang rumahnya dan mendapati rumahnya dalam keadaan sepi dan gelap.

"Xyxy?" panggil Felix.

Terlihat Roxanne yang berlari kecil melewati tangga dengan pakaian rumahannya yang terlihat santai.

"Oh, kau sudah pulang?"

Felix menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Kenapa gelap sekali di sini?" tanya Felix.

"Oh, sejak sore tadi aku di atas, aku jadi lupa menyalakan lampu di sini," jawab Roxanne.

Felix hanya ber-oh ria dan memutuskan untuk merebahkan dirinya di sofa panjang masih mengenakan setelan jas lengkapnya. Ia memejamkan matanya mencoba menghilangkan rasa lelahnya.

"Apa kau sudah makan malam?" tanya Roxanne dengan pelan-pelan. Takut mengganggu Felix yang terlihat sangat lelah. Felix membuka matanya, menatap Roxanne yang berdiri di sampingnya.

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang