59. Little Lion Without Safety

2.8K 59 3
                                    

Now Playing : Dua Lipa - Homesick

Tidak ada yang lebih menarik dibandingkan melihat mood bosnya yang terlihat seperti bocah ingusan yang sedang jatuh cinta. Oh, atau memang seperti itu adanya? Itulah yang James pikirkan saat ini.

Di dalam ruang kantornya, Felix memutar kursi kerjanya yang ia duduki beberapa kali sembari bersiul. Semua pekerjaan sudah ia selesaikan tadi, tanpa ada halangan. Ah, sepertinya ia harus membagi kebahagiaannya dengan teman-temannya.

Felix segera menghubungi teman-temannya dengan pesan grup di sebuah aplikasi pesan dan secepat itu pula teman-temannya merespon.

FELIX: Sudah berapa lama kita tidak berjumpa?

ARTHUR: Seriously?

DENNIS: Aku merasa kita menjadi tempat pelarianmu saat ini. Tolong jangan katakan jika memang itu maksudmu.

FELIX: HAHA. Ayolah, kenapa kau berpikir seperti, Dennis?

EDRIC: Tolong cepat katakan saja ada apa, Jullian. Aku benar-benar sibuk saat ini.

ARTHUR: Apa kau masih dengan si merah, Ed?

DENNIS: Ya Tuhan, ampunilah dosanya.

EDRIC: Shut Up.

FELIX: Kita harus bertemu. Tidak bisa lewat sini. Mana Justin?

ARTHUR: Sangat sibuk. Sulit sekali menghubungi pria dingin itu.

JUSTIN: Ucapkan permintaan terakhirmu sebelum aku menghabisimu, art.

FELIX: HAHA. The point is, cepat ke kantorku sekarang. Aku menunggu.

Felix menutup aplikasi pesannya, mematikan ponselnya, dan meletakkannya di atas meja. Well, ia tinggal menunggu teman-temannya datang dan menceritakan kisah bahagianya. Ralat. Kisah awal kebahagiannya. Oh, astaga Felix terus tersenyum sendiri memikirkannya.

*****

Roxanne hanya berharap tidak ada yang menyadari cara berjalannya yang hampir menyerupai seekor penguin. Ayolah, tubuhnya benar-benar terasa sangat remuk. Beruntung felix tidak menyadarinya. Atau mungkin, pria itu memang menyadarinya, tapi ia menutupi kebenaran itu. Roxanne menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia benar-benar malu.

Acara TV yang sedang ditontonnya terasa tidak menarik lagi bagi Roxanne. ia menatap ke depan, tetapi jiwanya tak bisa fokus ke arah yang dipandangnya. Bahkan, ia tidak akan sadar keberadaan ibunya, jika saja dia tidak bersuara.

"Jadi?"

Roxanne terkesiap, membuat Agathe mengerutkan kedua alisnya bingung.

"Apa mom mengganggumu, Honey?"

"Ah, tidak, Mom. Apa mom mengatakan sesuatu tadi?" tanya Roxanne sebelum mengubah posisi duduknya menyamping –menghadap Agathe.

"Jadi, apa kalian sudah menyiapkan sesuatu? Setidaknya, membahasnya?" Agathe mengulang pertanyaannya.

"Menyiapkan? Apa maksud mom?" Roxanne tampak kebingungan.

"Astaga. Tentu saja pernikahan kalian. Apalagi? Bukankah felix yang mengatakan sendiri jika ia ingin segera melakukan pernikahan ini?" agathe berceloteh, "Lagipula, mom yakin kalian sudah melakukannya," tampak senyum jahil Agathe terukir di wajahnya.

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang