48. Your Mistake

1.6K 85 1
                                    

Now Playing : The Vamps - Somebody to You (ft. Demi Lovato)

Roxanne sudah berada di kamarnya. Lebih tepatnya, kamar Felix. Ia segera melesat menuju kamar mandi tanpa mengindahkan panggilan Felix di belakangnya. Ia merasa de javu dengan situasi seperti ini.

Ayolah, Roxanne memang sedang kesal saat ini. Pria itu sempat-sempatnya mengacaukan kegiatannya dengan Roxanne sampai memarahi Laurence yang membuat kacau dapur. Tentu saja Roxanne tidak terima. Roxanne yang mengajak Laurence membuat kue bersama. Well, ia tidak tahu jika Laurence memang tidak bisa memasak seperti apa yang dikatakan Felix. Felix mengatakan jika Laurence hanya suka membuat dapur berantakan. Padahal, Roxanne sangat menikmati momennya dengan Laurence tadi.

"Roxy, sayang. Jangan marah padaku." Ujar Felix di balik pintu kamar mandi. Roxanne sendiri sudah berada di dalamnya. Menatap nyalang pintu kamar mandi dimana pria itu sedang menggedornya dengan susah payah.

"Aku mau mandi, bodoh!" teriak Roxanne.

"Kalau begitu, mandilah. Tapi jangan lama-lama di dalam, kau bisa sakit nanti." Tegur Felix penuh perhatian.

Roxanne tidak menjawab. Ia lebih memilih segera membuka pakaiannya dan menuju shower di dalam.

Selesai mandi, ia mengambil handuk yang masih terlipat dengan rapi di sebuah lemari handuk. Roxanne membalut tubuhnya dengan handuk yang hanya mampu menutupi bagian dada sampai pantatnya. Setidaknya ia tidak akan keluar dengan handuk pendek ini.

Salah. Lagi-lagi, Roxanne merutuki kebodohannya. Beginilah jadinya jika ia kelewat kesal dengan Felix. Ia melupakan pakaiannya yang masih ada di koper. Kali ini, lebih parah karena handuk yang dikenakan oleh Roxanne tidak mampu menutupi pahanya. Roxanne harus selalu waspada saat keluar nanti. Ya. Tidak ada pilihan lain selain keluar dari kamar mandi dengan cepat dan kembali masuk ke dalam kamar mandi dengan cepat juga.

Roxanne membuka pintu kamar mandi dengan pelan. Kamar mandi ini memang jadi satu dengan walk in closet milik pria itu. Jadi, Roxanne masih harus berjalan keluar mengintip apa Felix masih ada di dalam kamar ini atau tidak.

Roxanne melihat ke kanan dan kiri bergantian. Aman. Felix ternyata tidak berada di dalam kamar saat ini. Roxanne melihat koper yang berada di dekat ranjang. Dengan cepat, ia berjalan ke arah kopernya dan membuka koper itu. Mengambil satu setel pakaian tidur yang nyaman dan aman, tentu saja.

Setelah menemukannya, Roxanne menutup kopernya kembali dan membawa pakaiannya menuju kamar mandi. Ia berjalan dengan santai karena berpikir Felix tidak akan masuk dalam waktu dekat ini.

Roxanne baru saja berjalan beberapa langkah, pintu kamar terbuka. Membuat Roxanne diam di tempatnya. Dasar bodoh. Seharusnya ia langsung berlari, bukannya berdiri layaknya patung seperti saat ini.

Felix melangkah kembali ke kamarnya setelah selesai berbicara dengan Laurence. Ia meminta maaf pada adiknya karena sudah memarahinya tadi.

Baru saja membuka pintu kamarnya, betapa terkejutnya Felix saat ia mendapati Roxanne dengan santainya berjalan di tengah kamar ini dengan handuk pendeknya yang melilit di tubuh ramping itu. Apa yang sedang Roxanne lakukan? Felix menelan ludahnya dengan susah payah.

"Kau melupakan pakaianmu lagi, ya?" tanya Felix. Kemudian, ia duduk di ranjang masih menatap punggung belakang Roxanne yang terlihat sangat menggiurkan untuk dicium.

"Gara-gara kau, aku sampai begini lagi."

Felix tergelak. "Kenapa malah menyalahkanku?" tanyanya.

Roxanne membalikkan tubuhnya, menatap pria yang membuatnya kesal itu.

"Aku heran. Apa orang lain tidak pernah menyadarkanmu? Atau memang kau yang tidak pernah sadar diri. Bisakah barang sejam saja tidak membuatku kesal lagi." Kesal Roxanne seraya berkacak pinggang, menghiraukan handuknya yang hampir melorot.

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang