60. Missing the Jerk

2.1K 65 0
                                    

Now Playing : Dua Lipa - Thinking 'Bout You


Tiga hari sudah berlalu. Selama 3 hari itu juga ia tidak menemui atau menghubungi Roxanne. Ketika Roxanne menghubunginya, Ia meminta sekretarisnya memberi tahu Roxanne jika ia sangat sibuk saat ini dan tidak bisa meninggalkan pekerjaan. Atau lebih tepatnya, ia sedang menyibukkan dirinya dengan pekerjaan kantornya yang sebenarnya bisa saja ia alihkan pada rekannya.

            Apa yang dikatakan Justin cukup memengaruhi Felix. ia sempat berpikir jika apa yang dikatakan temannya itu emmang benar. Tapi, ayolah. Ia tidak ingin menunggu lagi. Ia yakin Roxanne sudah memercayainya. Roxannenya sudah mencintainya. Jika sudah begitu, apalagi yang ia butuhkan? Sebuah ujian? Yang benar saja.

            Sudah cukup. Sudah cukup bagi Felix bertingkah seperti pria yang memberi harapan palsu apda setiap wanita. Ia akan bertindak sekarang. Ia teringat ucapan ayahnya. Ya, tidak boleh ada kesalahpahaman diantara mereka. Mereka harus membiacarakan hal ini.

            Dengan segera, Felix menyambar ponselnya dan menghubungi wanita yang sudah ia rindu selama 3 hari ini. Panggilan pun tersambung.

            "Halo? Roxanne?"

            "GOSH! Felix! kau kemana saja, sih! Kau...kau tidak menghubungiku. Sekretarismu hanya memberitahuku jika kau sibuk dan sibuk. Aku tahu ada yang tidak beres dengan itu. Ada apa? Kau tidak menemuiku."

            Felix tersenyum saat ia mendapati Roxanne yang marah-marah padanya yang ternyata alasannya karena Felix tidak menghubunginya. Oh, yaampun, ia jadi semkain yakin jika ia tidak memerlukan ujian sialan itu.

            "Ssshh, sayang. Iya, iya, maafkan aku, ya? aku benar-benar sibuk kemarin. Maafkan aku, hm?" felix mencoba menenangkan Roxanne.

            "Kau menyebalkan, kau tahu."

            "iya, sayang. Aku pria yang menyebalkan."

            "Such a jerk!"

            "Itulah aku." kekeh Felix.

            "Bastard!"

            "Itu nama tengahku."

            "Sialan, harusnya kau membela dirimu sendiri, bodoh!" seru Roxanne, membuat Felix menjauhkan sedikit ponselnya dari teinga, dan tertawa.

            "Baiklah, baiklah. Apa kau ingin aku menemuimu sekarang?"

            Tampaknya Roxanne sudah sedikit tenang karena Felix dapat mendengar suara dehaman lembut Roxanne dan terdiam sebentar.

            "Sebenarnya, aku memang sedang menyiapkan makan siang. Untukmu."

            Oh, manisnya. Batinnya terus berteriak ingin segera menemui Roxanne.

            "Benarkah? Aku menantikannya." Kekeh Felix.

            "Terserah!"

            Bersamaan dengan seruan itu, Roxanne turut mengakhiri panggilan mereka. Sementara Felix menertawai tingkah menggemaskan wanitanya. Wanitanya.

*****

            Roxanne dan Felix baru saja menyelesaikan kegiatan makan siang mereka di ruang kerja Felix. kini, mereka sedang bersantai di salah satu sofa. Roxanne menyenderkan kepalanya pada pundak Felix sementara felix menumpukan kepalanya di atas kepala Roxanne. Sangat santai dan begitu nyaman.

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang