53. Checkmate

1.6K 52 1
                                    

Now Playing : The Vamps - Halfway there

Jeffrey dan Roxanne sedang saarapan bersama di ruang makan. Tadinya mereka sedang mengobrol bersama, ketika kemudian mereka menoleh pada sumber suara langkah kaki yang semakin terdengar di telinga mereka.

"Ah, disini kau rupanya."

Tanpa menjawab perkataan Felix, Roxanne melanjutkan makannya dan sesekali menyambung kembali perbincangannya dengan Jeffrey.

Felix sedikit kesal ketika Roxanne tidak menjawabnya dan malah lebih memilih untuk melanjutkan perbincangan basa-basinya dengan kakaknya sendiri. Baiklah, jika itu maunya Roxanne. Felix sendiri juga bisa melakukan hal yang ia mau sekarang.

"Sayang sekali," Roxanne dan Jeffrey menoleh pada Felix yang sudah berada di samping Roxanne dan menarik kursi, "aku harus melewatkan sarapan pagiku tadi."

Roxanne menampakkan raut kebingungannya sementara Jeffrey menggelengkan kepalanya merasa Felix sedang bermain api di sini. Oh, ayolah. Jeffrey tahu apa yang dimaksud Felix. ia tidak bodoh.

"Kalau begitu cepat makan." Kata Roxanne dengan santai.

"Wah? Serius?" felix semakin gencar menggoda Roxanne. Sementara Roxanne kebingungan dengan jawaban Felix. Konyol sekali. Padahal makanan sudah ada di depan pria itu, kenapa dia bersikap seolah ia harus meminta ijin padanya?

"Ada apa sih denganmu?"

Felix tergelak. Kemudian, ia mendekatkan bibirnya ke telinga Roxanne dan berbisik, "Aku mau sarapan pagiku, Xyxy."

Roxanne merasa bulu kuduknya berdiri setelah mendengar suara bisikan Felix di telinganya. Dan, dari suara itu juga, ia langsung paham apa yang dimaksud Felix daritadi. Astaga, bisakah pria ini berhenti menggodanya? Menyebalkan.

See? Mungkin sekarang pipinya sudah memerah saat Felix mencium pipinya itu. Seketika, ia juga sadar di depannya masih ada Jeffrey. Saat Roxanne menoleh pada Jeffrey, ia hanya melihat jika pria itu melanjutkan sarapannya. Hanya saja, Roxanne merasa melihat senyum tertahan Jeffrey di sana. Ya ampun!

Roxanne mendorong tubuh Felix agar menjauh darinya. Ia sudah cukup merasa malu sejak tadi pagi.

"Makan saja sarapanmu yang ada di meja ini, felix." kata Roxanne, kemudian ia berdeham. Berusaha mengembalikan suaranya yang hampir hilang.

Felix menurutinya walaupun ia sedang tertawa sekarang. Bahkan, kepalanya tak henti-hentinya menoleh ke samping—memandangi Roxanne yang sudah merasa sangat sangat ingin pergi dari tempatnya.

"Kapan kalian akan bertunangan?" tanya Jeffrey tiba-tiba.

UHUK UHUK.

Roxanne tersedak minumannya mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jefrrey tiba-tiba. Matanya membulat menatap Jeffrey. Berusaha memperingati pria itu 'Pertanyaan macam apa itu?' namun ia hanya bisa terbatuk-batuk saat ini.

Felix mengusap punggung Roxanne pelan agar wanitanya bisa merasa sedikit lega setelah tersedak.

"Kakak. Roxy sangat sensitif dengan topic itu." Ucap Felix, memperingati Jeffrey. Namun, Roxanne bisa menangkap nada bicara Felix yang terlihat seperti menyindir dirinya.

"Ah, aku jadi tau tipe wanita seperti apa calon adik iparku ini." Kata Jeffrey yang kemudian tertawa bersama Felix.

Apa-apaan ini? Roxanne tidak percaya ia harus berada di tengah-tengah kekonyolan kakak-beradik ini. Mereka sangat senang menggoda wanita rupanya.

"Tapi, tenang saja, Kak. Kami akan bertunangan sebentar lagi."

Baru saja Roxanne merasa lega karena sudah tidak merasakan efek dari tersedaknya. Tapi, pria setan ini sudah berulah lagi. Dan apa? Kita? Bertunangan? Sebentar lagi? Yang benar saja!

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang