16. Future Fiancee, Future Wife

Mulai dari awal
                                    

Ia mengenakan setelan kerjanya yang berwarna maroon. Kacamata hitamnya membuat tampilannya semakin tampan dan charming.

Selesai sarapan, ia segera menuju garasi mobilnya. Ia menghampiri mobil Maserati Quattroporte silvernya yang ia gunakan kemarin. Felix masuk ke dalam dan langsung mengendarai mobilnya membaur dengan mobil lainnya di tengah keramaian jalan.

Setelah beberapa menit mengemudi, akhirnya ia sampai di depan mansion keluarga Collins dan memasuki pelataran rumahnya. Ia turun dari mobilnya dan berjalan menuju pintu besar mansion. Kepala pelayan membukakan pintunya dan Felix masuk ke dalam.

Sang kepala pelayan pergi dari tempatnya setelah menyapa kedatangan Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang kepala pelayan pergi dari tempatnya setelah menyapa kedatangan Felix. Felix duduk di sofa ruang tamu. Beberapa menit kemudian, Felix mendengar sebuah ketukan sepatu yang suaranya semakin nyaring. Felix menoleh dan menemukan Roxanne dengan pakaian casual-nya. Tampak menarik. Felix berdiri dan tersenyum.

"Oh, sepertinya, aku yang membuatmu menunggu, atau kau yang terlalu bersemangat karena aku mengajakmu keluar?" Felix menggoda Roxanne sembari memasukkan kedua tangannya pada saku celananya.

"Terserah apa katamu, Tuan misterius. Sekarang sudah jam 8 lebih, dan itu berarti kau yang terlambat," Roxanne memperlihatkan jam tangannya yang melingkar di tangan kirinya.

"Wah, kau bahkan tidak sabar bertemu denganku, ya. hm, maafkan aku, sayang. jalanan begitu ramai, kau tahu," sanggah Felix.

"Hm," Roxanne menjawab dengan singkat dan memalingkan kepalanya. Felix mengangkat kedua alisnya tidak mengerti.

"hey, kau marah padaku?" Felix mendekatkan dirinya pada Roxanne dan menyentuh dagu Roxanne agar menatapnya.

"Nope, ayo berangkat," Roxanne melepaskan tangan Roxanne dari dagunya dan berjalan keluar mansion mendahului Felix yang terkekeh geli melihat tingkah Roxanne.

Felix menyusul Roxanne dan segera membukakan pintu penumpang untuk Roxanne. Felix pun segera masuk ke mobilnya.

Betapa menyebalkannya pria ini, kesal Roxanne di dalam hatinya. Baiklah, ia akan jujur jika ia begitu bersemangat. Tapi, tidak bisakah Felix diam saja. Ah iya, Roxanne ingat, Felix selalu tahu semua tentang wanita.

Ia masuk tanpa mengucapkan terima kasih pada Felix setelah membukakannya pintu mobil, karena ia tahu hal itu malah membuat Felix senang. Dari sudut matanya, Roxanne hanya melihat Felix yang masih tersenyum seperti orang yang tidak melakukan suatu kesalahan.

"Sepertinya kau marah padaku," kata Felix.

"Sudahlah, ayo kita berangkat saja, lagipula aku juga tidak tahu kemana kau akan membawaku hari ini, jadi aku akan diam," jawab Roxanne.

"Baiklah, maafkan aku, okay," Felix menatap jalan di depan dan segera melajukan mobilnya. Felix masih saja membisu tidak memberitahunya kemana ia akan membawa ia pergi hari ini.

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang