CHAPTER 79

4.6K 241 30
                                    

Because love has power

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Because love has power

•|•|•|

Tak terasa seluruh event ClassMeeting telah berlalu, kini para warga Lavendius berkumpul untuk menikmati Closing Party yang diadakan di Main Hall sekolah elit itu. Semuanya tampak mengenakan outfit stylish mereka masing-masing sembari menunggu acara dimulai, tak terkecuali Ariel dengan setelan casualnya.

Banyak gadis yang bedecak kagum tatkala laki-laki itu melenggang masuk ke dalam gedung dengan Aldi dan Riko berada di samping kanan kirinya. Ariel seratus persen terlihat tampan dan sangat menawan malam ini, bohong jika ada seorang gadis yang mengatakan bahwa ia tidak tertarik padanya.

Tidak seperti remaja yang tengah menikmati pesta di masanya, Ariel nampak begitu tidak bersemangat. Ada sesuatu yang membuat kepala dan batinnya terasa sangat berat, ia memilih untuk tidak membagikannya pada siapapun malam ini. Cukup Ariel menyimpannya sendirian.

"Tumben si Elvira nggak keliatan pas Ariel lagi ganteng-gantengnya kayak gini," celetuk Aldi sambil menengok ke arah sekeliling yang sudah padat oleh para warga Lavendius.

"Jadi, cuma hari ini doang dia yang ganteng?" Riko balik bertanya.

"Ya, nggak gitu juga maksud gue, Rik,"

"Sssttt, udah ah," ujarnya mendesis. "Percuma lo bilang gitu, nih orangnya malah nggak keliatan semangat. Alias loyo tak bergairah," Riko mulai menyindir laki-laki di sebelahnya.

Ariel hanya menghela napas ringan, lalu mencoba melihat ke arah panggung di depan dengan tatapan biasa saja. "Ini kapan mulainya? Katanya jam tujuh,"

"Sabar dulu bos, baru aja lewat satu menit," jawab Riko sambil melirik ke arah jam tangan omega yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya.

"Lo sms aja kalo udah mulai, gue mau cari udara dulu," Ariel membalikan badannya.

"Eh, mau kemana?" Aldi menghentikan langkahnya.

"Keluar bentar cari udara, entar kalo udah mulai lo bisa sms gue,"

Riko dan Aldi saling berpandangan selama sesaat sebelum pada akhirnya mereka memutuskan untuk membiarkan Ariel meninggalkan ruangan itu.Berjalan menuju sebuah tempat yang terasa begitu hening, sehingga ia kembali tenggelam dalam lamunan yang membuatnya merasakan sesak lagi.

Windi perlahan mulai memenuhi pikirannya, membuat Ariel harus menggigit bibir bawahnya agar tidak berteriak di tempat itu. Ya, sebentar lagi dia akan menciptakan jarak begitu jauh dengan seorang gadis yang sangat ia cintai.

Haruskah dia pergi?

Diam-diam Alvin berjalan, ia sengaja memperhatikan Ariel sejak laki-laki itu menginjakkan kakinya di ruangan pesta.

Bad Boy In Love [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora