CHAPTER 27

7.6K 338 16
                                    

Ariel membaca dokumen-dokumen yang ada di meja ayahnya dan mulai mempelajari

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ariel membaca dokumen-dokumen yang ada di meja ayahnya dan mulai mempelajari. Sejak dua jam yang lalu Ariel berada di sana tanpa menyentuh ponselnya sama sekali. Kini lelaki itu merasa penat, sebagian pikirannya melayang ke Windi.

Dipejamkan kedua matanya lalu memijit keningnya sedikit. Baru sehari berada di Singapura ia begitu merindukan gadis berwajah lugu tersebut. Ia tidak pernah mengira rasanya akan seperti ini. Sedikit demi sedikit perasaan itu melebar bagai riak air. Ariel tidak tahu bagaimana cara menghentikannya. Bahkan ia tidak tahu kapan dan bagaimana datangnya.

Ia kembali mencoba menghamburkan ingatan tentang Windi lalu beralih pada tumpukan dokumen baru yang ada di hadapannya. Dokumen itu mengenai target pembangunan real estate Limantara Grup selanjutnya yang akan berbasis di Malaysia. Keningnya berkerut saat memperhatikan gambar denah real estate yang kebetulan dirancang langsung oleh arsitek ternama dari Korea.

Termasuk Singapura, Limantara Grup sudah menanamkan bisnisnya di empat negara berbeda antara lain, Thailand, Korea, Hongkong dan Indonesia. Lantas saja Limantara Grup digadang-gadang menjadi salah satu perusahaan real estate terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Menjadi seorang pewaris perusahaan besar merupkan tugas berat bagi seorang Ariel Limantara. Maka dari itu ayahnya ingin anaknya kelak bisa mengusahakan semuanya dengan baik.

Dua menit berlalu, Ariel mendengar ponselnya bergetar. Terdapat pesan masuk dari nomor asing melalui whatsaap, keningnya berkerut samar karena display picture yang digunakan oleh pengguna itu ialah gambar Dora yang sudah diedit sedemikian rupa.

Lelaki itu memutuskan untuk memposisikan ponselnya dalam mode padam untuk menghindari pesan-pesan aneh yang sekiranya dikirim oleh Eve

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Lelaki itu memutuskan untuk memposisikan ponselnya dalam mode padam untuk menghindari pesan-pesan aneh yang sekiranya dikirim oleh Eve.

Ia pun mendengus kesal, keinginannya untuk menghamburkan Windi di dalam pikirannya sepertinya gagal. Dia sekarang ingin cepat-cepat kembali ke Indonesia dan bertemu dengan gadis itu meski ia tahu dirinya tak akan mendapat apa-apa.

Kembali ia mencoba membuka halaman demi halaman dokumen tersebut. Sampai lima belas menit kemudian seorang wanita berpakaian necis dengan rambut tersanggul rapi memasuki ruangan tersebut lalu memberi hormat. "Selamat malam, tuan muda."

Bad Boy In Love [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora