CHAPTER 62

5.3K 262 12
                                    

Seluruh warga Lavendius disibukkan dengan persiapan ClassMeeting yang akan diadakan dalam waktu dekat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seluruh warga Lavendius disibukkan dengan persiapan ClassMeeting yang akan diadakan dalam waktu dekat. Para anggota OSIS beserta jajarannya sibuk mempersiapkan ruangan-ruangan yang akan digunakan dalam pelaksaan acara tersebut. Para peserta perwakilan kelas dari setiap event kini diberi waktu untuk memanfaatkan fasilitas yang ada untuk berlatih dan saling berunding.

Para pemain musik memanfaatkan waktu mereka untuk berlatih musik, para pemain futsal memanfaatkan waktu mereka untuk berlatih di lapangan, para pemain drama memanfaatkan waktu mereka untuk berlatih drama di ruangan khusus dan lain-lain.

Tepat pukul delapan pagi Janice datang dengan mengenakan pakaian bebas berupa roundhand marun dan jeans hitam. Orang-orang yang kebetulan melintas lantas melayangkan pandangan ke arahnya dengan berbagai macam jenis tatapan. Ada yang jijik dan ada yang prihatin, Janice hanya bisa menunduk sambil terus melangkahkan kakinya menuju suatu tempat di sekolah itu.

Kini ia sudah berada di lapangan basket. Di sana ia mendapati Riko, Aldi dan beberapa siswa Lavendius tengah berlatih sparing. Kedua mata Janice menyelidik, mencoba mencari sosok yang ingin ditemuinya pagi ini.

Riko tidak sengaja melesatkan pandangannya pada Janice yang tengah berdiri bingung di sisi lapangan. Laki-laki itu langsung berdecih lalu geleng-geleng kepala dan melakukan three point dari tempatnya berdiri. "Ariel ada di ruang musik, nggak ada di sini," ujarnya hingga membuat beberapa siswa di sana spontan memandang ke arah Janice.

Janice mengerjap bingung. "Bukannya dia harus ikut event basket kayak biasanya?"

Dengan masih sambil menggiring bola Riko menjawab. "Harusnya iya, tapi punggungnya cedera karena pengeroyokan waktu itu. Jadi untuk tahun terakhir ini dia malah nggak ikut."

Kali ini Janice menundukkan kepalanya lebih dalam usai mendengar jawaban dari Riko. Kemudian berbalik dan berjalan menuju ruang musik yang ada di gedung 2B lantai tiga. Saat tiba di sana Janice mendapati ruang musik didiami oleh beberapa warga Lavendius yang tengah berlatih dengan alat musik masing-masing. Di sudut ruangan itu ia melihat Ariel tengah menulis sesuatu sambil sesekali menekan tuts piano. Janice tidak menyangka mantan pacarnya akan berbelok mengikuti event ini, ia tidak pernah tahu sejak kapan Ariel bisa bermain musik.

Dengan sedikit keraguan Janice berjalan pelan menghampiri Ariel dan berkata. "Ariel,"

Laki-laki itu menengadahkan kepalanya. Dahinya seketika berkerut usai mendapati kedatangan Janice di tempat itu. "Elo? Ngapain di sini?"

"Gue mau minta maaf sekaligus pamit sama lo, Riel. Kali ini gue minta waktu lo sedikit aja, nggak banyak."

Ariel melengos. "Gue udah maafin, tapi," lalu ia kembali menatap tajam Janice yang kini tengah berdiri di sampingnya. "Kalo waktu itu bukan gue yang terluka tapi Windi, gue nggak akan pernah maafin lo seumur hidup gue."

Bad Boy In Love [COMPLETED]Where stories live. Discover now