CHAPTER 77

4.8K 235 9
                                    

Pada akhirnya dia yang pernah kau cintai akan kalah dengan dia yang kini membuatmu bisa bertahan di sini lebih lama

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Pada akhirnya dia yang pernah kau cintai akan kalah dengan dia yang kini membuatmu bisa bertahan di sini lebih lama

튱튠흣

Malam semakin larut sedang hujan kini berganti menjadi titik-titik air kecil yang terhempas di atas bumi serta dedaunan. Sudah selama hampir empat puluh menit Alvin berkeliling namun ia tidak kunjung mendapati Windi melalui indera penglihatannya. Ia kemudian memutuskan untuk menepi sejenak karena merasa cukup lelah atas apa yang sudah terjadi malam ini, lalu mencoba mengambil oksigen sebanyak mungkin dan menghelanya pelan setelah memutuskan untuk melepaskan helmnya.

Windi... kini sudah tahu semuanya dan ia yakin mulai besok hubungannya tidak akan pernah sama lagi. Alvin pun berpikir, apakah ia masih bisa mempertahankan Windi dan kembali meminta kesempatan yang sudah ia sia-siakan karena pemikirannya sendiri?

Sepuluh persen hatinya mengatakan ia tidak akan mendapatkan apa yang diharapkannya besok dan di hari-hari selanjutnya.

Windi...

Laki-laki itu mencengkram keningnya keras, entah mengapa kepalanya mendadak terasa sakit dengan pikirannya sendiri.

Betapa bodohnya gue...

**

"Riel, kenapa lo beliin gue burger sama es krim matcha?" tanya Windi pada Ariel yang sedang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan standar.

Ariel mendesah ringan. "Nggak tau, pikiran gue buntu pas tau lo nangis tadi. Gue pikir es krim bisa membantu ngeringanin perasaan cewek yang lagi sedih," jedanya. "Dan yang buat burger itu sekalian aja, takut lo lagi laper."

"Hmm, gitu. Lo udah pengalaman ya kalo masalah cewek, gue aja nggak kepikiran cowok kek lo bisa beliin gue es krim karena patah hati,"

"Tapi, mendingan kan daripada tadi?"

Windi mengangguk pelan. "Hmm... "

Sepintas Ariel menoleh, menatap wajah gadis manis itu dari samping. Tidak bisa dipungkiri bahwa raut wajahnya masih mengisyaratkan kekecewaan yang cukup dalam. Tidak tahu mengapa melihatnya demikian laki-laki itu juga seperti merasakan rasa sakit di dadanya. Mungkin itu salah satu sebab mengapa ia begitu ingin melindungi Windi di saat tahu apa yang tengah Alvin sembunyikan darinya. Ia merasa sebagian dari dirinya ada di dalam diri Windi, jika gadis itu sakit maka dirinya juga akan merasakan hal yang sama.

"Win, gue punya satu permintaan ke lo. Kira-kira bisa nggak lo wujudin itu?" tanya Ariel yang masih sambil menyetir.

Windi menoleh. "Apa? Jangan bilang lo minta dibikinin kue kodok,"

"Kagak, gampang kok permintaannya, nggak bakal ngerepotin lo,"

"Kalo gitu apa dulu?"

"Gue minta tolong, lo jangan sedih terlalu lama karena apa yang udah terjadi malam ini. Itu aja, gampang kan?"

Bad Boy In Love [COMPLETED]Onde histórias criam vida. Descubra agora