CHAPTER 50

5.7K 333 19
                                    

Demi janji pada Kak 'F' penulis senior yang udah kasih aku kado dan nitipin cangkir penghargaan juara 1 kepenulisan aku akan terus nulis cerita ini sampai selesai sedikit apapun pembacanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Demi janji pada Kak 'F' penulis senior yang udah kasih aku kado dan nitipin cangkir penghargaan juara 1 kepenulisan aku akan terus nulis cerita ini sampai selesai sedikit apapun pembacanya. Terima kasih kak :')

💕💕💕

Ruangan itu kontras remang, Tasya berdiri tepat di depan jendela sambil menatap halaman rumahnya yang luas. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, tepatnya di sisi tergelap ruangan itu. Seorang gadis tengah duduk sambil terkekeh. Suara tawanya terdengar ringan namun sarkastis. Tasya yang mendengar itu hanya bisa menggedikkan bahunya lalu mendesah ringan.

"Jadi si Ariel akhirnya bisa jatuh cinta beneran sekarang?" tanya Tasya tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya yang terarah lurus ke luar jendela kaca.

"Tepatnya dia jatuh cinta sama gadis buruk rupa," jawab gadis itu. "Setelah sekian lama gue tahu semua mantan Ariel adalah cewek berkelas, kali ini dia ternyata lumpuh sama cewek yang nggak ada apa-apanya sama sekali."

"Gue juga heran," decak Tasya. "Ariel yang kejam, player, anti-cinta dan tukang pilih-pilih itu ternyata bisa suka sama cewek yang body datar kayak--" ia mencoba mengingat-ingat. "Siapa, sih namanya? Gue lupa."

"Windi. Namanya Windi Kartika Putri. Anak baru dari keluarga biasa yang tinggal di kelas 11 IPS 2."

"Oh, iya, Windi. Gue inget sekarang," Tasya manggut-manggut samar. "Jadi, rencana lo apa sekarang? Nebar gosip udah, terus?" tolehnya pada sisi tergelap ruangan itu.

"Target gue sebenarnya Ariel. Gue pingin buat dia menderita, gue pingin buat dia rasain apa yang udah gue rasain."

"Dan caranya?"

"Gue bakal pancing hatinya dia buat datang ke sangkar macan yang udah gue siapin khusus buat dia."

"Kebun binatang?" tukas Tasya asal njeplak.

"Kagak lah. Aneh-aneh aja lo," tutur gadis itu. "Gue bakal pake rasa cintanya ke Windi sebagai umpan yang bagus."

"Wow, kedengerannya sadis banget. Rasa cinta dipake buat umpan yang bagus."

"Iya, lo tunggu tanggal mainnya aja. Semuanya akan sangat menarik untuk ditonton."

Kemudian gadis itu lagi-lagi tertawa di tengah-tengah kegelapan. Membalaskan dendam adalah hal yang saat ini sangat ingin ia lakukan pada seorang Ariel.

Bad Boy In Love [COMPLETED]Where stories live. Discover now