*****

Akhirnya Roxanne dan Penny sampai di sebuah supermarket dan segera memarkirkan mobil sportnya di parkiran VIP. Mereka segera masuk dan sibuk dengan urusan belanjaan mereka.

"ANNE! KAU HARUS MENCOBA INI!" seru Penny tiba-tiba saat ia melihat snack yang akhir-akhir ini sedang menjadi topic pembicaraan di social media.

"God, pelankan suaramu sedikit, Penny" Roxanne melihat apa yang Penny berikan itu.

"Apa kau sudah mencobanya?" Tanya Roxanne ragu.

"Tentu saja belum. Aku tidak ingin membuat tubuhku melebar seperti dulu. Tapi, sepertinya makanan ini enak" jelas Penny.

"Hm, I'm not sure. Teksturnya terlihat aneh. Kenapa mereka sangat menyukai makanan dengan tekstur aneh seperti ini?" Tanya Roxanne dan mengembalikan snack itu pada Penny.

"Well, mungkin karena makanan ini murah" jawab Penny sekenanya dan mengembalikan makanan itu pada tempatnya.

Mereka melanjutkan acara belanja mereka dan berhenti di tempat buah-buahan.

"Penny, kau harus makan banyak buah. Kau tidak ingin melebar seperti dulu, bukan?" sindir Roxanne dan menyodorkan seplastik buah strawberry pada Penny.

"Huh, baiklah, My Anne" jawab Penny sambil menerima buah itu dan tersenyum seperti anak kecil.

Tiba-tiba, Roxanne teringat sesuatu.

Ora. My aurore.

"Hey, ada apa dengan kata 'ku' itu? Sejak kapan aku menjadi Anne-mu? Jangan bersikap manis berlebihan seperti itu, Anne. Kau sangat tidak cocok, kau tahu." Jelas Roxanne panjang lebar secara tiba-tiba

Penny hanya tercengang mendengar penjelasan Roxanne yang terkesan aneh.

"Ada apa denganmu, Anne? Aku memang selalu seperti itu padamu. Ah, mungkin tidak selalu. But, really, what the hell is wrong with you?" Tanya Penny curiga.

"Kau terlihat aneh dan....sensitif." lanjut Penny setelah Roxanne terdiam cukup lama tadi.

Roxanne hanya menghela napas dan hendak menjawab pertanyaan Penny. Namun, ia urungkan karena ia seperti melihat seorang pria yang begitu familir di depannya.

*****

Felix sungguh lelah mengikuti adik-adiknya dan Dennis yang daritadi hanya mengelilingi rak tempat makanan. Tapi, ia tidak bisa kemana-mana lagi, karena Laurence kadang menggandeng tangan Felix. Mungkin, ia takut Felix akan pergi dari sana.

Akhirnya, saat adik-adiknya dan Dennis sedang asyik sendiri, Felix bisa pergi menjauh dari sana dan berakhir di tempat buah-buahan. Saat ia hendak mengambil handphonenya yang berbunyi, ia tidak sengaja melihat ke depan. Betapa terkejutnya saat ia melihat seorang wanita yang sedari tadi ingin ia temui. Felix tersenyum dan segera berjalan untuk menemui wanita itu.

Sepertinya, wanita itu juga menyadari kedatangannya, dan itu pertanda bagus untuknya. Ia semakin tersenyum.

"Hello, Nona Roxy. Wow, it's such a pleasure to meet you here." kata Felix saat ia sudah sampai di depan Roxanne.

Ini sungguh suatu hiburan baginya. Kenapa wanita ini malah terlihat biasa saja saat bertemu dengannya. Felix jadi bertanya-tanya apakah Aurore-nya senang bertemu dengannya di sini.

Roxanne lama tak menjawab sapaan Felix dan itu membuat Felix menatap Roxanne bingung. Karena canggung, ia melirik ke sebelah Roxanne dan ternyata Roxanne sedang bersama dengan temannya.

"Oh, Hi. You must be her friend. Nice to meet you, I'm Felix." sapa Felix sambil mengulurkan jabatan tangannya pada Penny

Penny hanya mengerutkan alisnya dan melirik Roxanne yang menatap Felix dengan tatapan tidak percayanya.

"Wow, Hi. Nice to meet you too, Felix. I'm Penny, Anne's friend" jawab Penny mengulurkan sebelah tangannya.

Ah, iya. Aurore-nya memang punya banyak nama, pikir Felix sambil tersenyum.

Roxanne pasti sudah salah melihat saat pria itu jalan menghampirinya. Jujur saja ia sedikit terkejut melihat Felix yang ada di supermarket. Ia jadi berpikir apa Felix mengikutinya kemari.

Ia ingin menjawab sapaan Felix, namun entah kenapa ia masih sedikit tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Kenapa Felix tersenyum padanya terus sejak tadi. Baiklah, ia akui jika senyumnya memang sangat manis. Just it.

Roxanne semakin tidak percaya ini. Sekarang, Felix malah berbasa-basi dengan temannya, Penny. Adegan apa ini.

Kenapa ia bersikap sok manis sekali, menjijikkan. Pikir Roxanne.

"Kenapa kau ada di sini, Tuan Felix?"

Roxanne berusaha bertanya dengan nada dinginnya, namun pertanyaan itu malah terdengar seperti seseorang yang sedang curiga dengan sedikit rasa penasaran. Okay, memang Roxanne penasaran dengan Felix kenapa ia ada di supermarket ini.

"Oh, akhirnya kau mengeluarkan suara juga, Nona Roxy. Aku pikir aku akan kehilangan suara merdumu itu." jawab Felix dengan senyumnya yang khas sebagai penggoda.

Apa? Ah, rupanya ia orang yang pintar merayu, ya.... Pikir Roxanne.

"Tadinya, aku ingin menemuimu lagi di café, tapi adik-adik dan temanku memaksaku kemari. Sebenarnya, aku agak kecewa karena aku tidak bisa menemuimu lagi, tapi tak kusangka kita malah bertemu di sini. jadi, aku senang." jelas Felix panjang lebar sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.

"Ah, begitu. Tapi, sayang sekali, Tuan Felix. Aku dan temanku sudah akan pulang sekarang. So, excuse us." pamit Roxanne sambil menggandeng Penny dan mendorong troli belanjaannya.

Tiba-tiba, ia merasakan lengannya dicekal oleh Felix.

Felix tidak percaya ini. Bahkan ia belum sempat mengajaknya mengobrol, dan wanita itu sudah akan meninggalkannya? Hell.

Felix mencekal lengan tangan Roxanne yang mendorong troli belanjaan.

"Wait, Bolehkah aku mengantarmu pulang? Adik-adikku dan Dennis bisa pulang dengan supir, dan temanmu bisa pulang sendiri, kan. kau pasti tidak keberatan, bukan?" Tanya Felix meminta izin.

Lama ia menunggu jawaban Roxanne, dan akhirnya...

"Oh, tentu saja aku keberatan, Tuan Felix. Kita baru saja bertemu tadi pagi, dan aku anggap ini masih pertemuan pertemuan kita. Jadi, Tolong jangan berlebihan, dan tolong lepaskan tanganmu ini." jelas Roxanne dan menunjukkan tangannya yang dicekal Felix dengan matanya.

Felix hanya diam dan melepaskan cekalannya membiarkan wanita itu pergi. Ia hanya tersenyum dan menyisir rambutnya ke belakang dengan tangan kanannya.

"Sulit didapatkan rupanya." gumam Felix masih diam di tempatnya. Ia segera menghampiri adik-adiknya dan Dennis dan mengajak mereka pulang.

To be continued
********
Follow my instagram:
iamvee29
Follow my twitter:
aviorfw
And don't forget to tap the ⭐️

Much love,
VieVie💥
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Chapter 2 is coming🤓🤓
jadi, gimana nih sama chapter ini hehe, kalo ada saran atau apapun itu bisa komen yaaaa
Jangan lupa buat klik ⭐️ jugaaaa
Much love,
VieVie

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora