1. First Meet

Mulai dari awal
                                    

Merasa dilihat, akhirnya Felix menoleh dan mendapati para wanita yang sedang tersenyum manis padanya. Felix hanya tersenyum dan mengangkat alisnya jahil. Ia ingin menghampiri kumpulan wanita tersebut dan ikut berbincang, namun ia tidak bisa karena ia sedang bersama ibunya. Ibunya yang melihat pun hanya menggelengkan kepalanya dan meminum white teanya yang sudah disajikan.

Akhirnya, mereka menyelesaikan perbincangan mereka dan hendak keluar café setelah membayar di kasir. Ibunya sudah menunngu di luar. Felix yang melihat ibunya hanya tersenyum dan segera keluar café.

*****

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, ia sampai di cafénya dan segera memarkirkan mobilnya di parkiran khusus. Saat ia turun dari mobilnya, ia melihat seorang wanita paruh baya, namun terlihat masih cantik di depan cafenya.

Sepertinya, ia mengenal wanita itu.

"Permisi, ah, Mrs. Valeraine. Senang sekali bertemu anda siang ini" sapa Roxanne saat ia mengetahui bahwa wanita itu adalah customer langganannya yang selalu datang tiap pagi. Tidak disangka, bahwa ia malah datang di siang hari ini dan ia bisa bertemu dengannya.

"Ahhh, Ella, ternyata kau. Kau hampir membuatku shock, kau tahu" jawab Mrs. Valeraine yang membuat mereka langsung tertawa.

"Tidak mungkin. Anda begitu terlihat sehat-sehat saja sekarang. Kenapa Anda datang siang hari begini? Apa Anda datang sendiri?" Tanya Roxanne sambil mengerutkan alisnya.

"Pagi tadi aku agak sibuk dan baru bisa menemui putraku siang ini. Aku ingin mengajaknya mengobrol disini, jadi aku bersamanya sekarang. Kau tahu, awalnya ia menolak saat aku mengajaknya kemari. Tapi, setelah aku mengatakan bahwa pemiliknya adalah seorang wanita, ia langsung menurutiku"  jawab Mrs. Valeraine panjang lebar dengan tawanya.

"Hahaha tentu saja tidak, Mrs. Valeraine. Ia pasti menurutimu karena kau ibunya dan kau pasti mengatakan padanya kalau kau customer langgananku, bukan?" jawab Roxanne sambil mengamit lengan Mrs. Valeraine.

Mereka tertawa bersama sambil berbicara ringan.

"Son! Kemarilah! Dia adalah pemilik garden coffee ini. Dia cantik, bukan?" teriak Mrs. Valeraine saat melihat putranya keluar dari café.

Roxanne ikut melihat ke arah Mrs. Valeraine memandang.

"Ella, perkenalkan. Dia adalah putra keduaku, Felix. Felix, dia Roxanne Louella....." kata Mrs. Valeraine yang langsung terpotong oleh Felix.

"I'm Felix. Nice to meet you here" sapa Felix dengan mengulurkan tangan kanannya.

"hi, me too. I'm Roxanne, but Mrs. Valeraine always calls me Ella" jawab Roxanne dengan senyum manisnya dan menyambut uluran tangan Felix.

Mereka berjabat tangan lama seolah Felix tidak ingin melepaskan tangan itu. Matanya pun tak lepas dari senyum wanita ini.

"and how do I call you, then?" Tanya Felix dengan menatap wanita itu.

"Well, it's up to you, I always have many calls from many people" jawab Roxanne dengan senyumnya yang manis. Lagi.

DAMN. Kenapa wanita ini suka sekali tersenyum.

Felix terpaku sejenak dengan senyum manis Roxanne. Bibir wanita itu sepertinya mudah sekali tertarik ke atas. Dan itu membuat Felix merasa waktu telah berhenti. Sepertinya, wanita ini tidak merasa canggung sama sekali dengan jabatan tangan Felix yang semakin mengerat.

"I will call you Roxy, then. My Aurore" jawab Felix sambil mengecup punggung tangan Roxanne yang sepertinya sedikit terkejut dengan perlakuan Felix.

Felix tersenyum manis dan melepaskan jabatannya. Ia melihat Roxanne yang sedang menatapnya dengan tatapan 'Apa yang telah kau lakukan' padanya. Well, ia tidak peduli. Lagipula ia sering melakukannya, dan saat ini ia ingin melakukannya.

Ibunya yang melihat pun hanya bersikap biasa saja, karena ia sudah tahu kebiasaan anaknya itu. Anaknya memang sering menggoda para wanita, namun ia tidak pernah memiliki hubungan dengan para wanita. Ibunya hanya tersenyum dan mengamit lengan anaknya itu.

"Ella, sepertinya kalian sudah berkenalan dengan cukup baik." Ibunya hanya tertawa dengan menekankan kata "cukup baik" dan melanjutkan.

"Mungkin, kapan-kapan kita harus makan malam bersama, atau makan malam keluarga besar" ibunya melanjutkan dengan tawa renyahnya.

Felix hanya tersenyum dan matanya tidak lepas dari wajah wanita itu. Ia meneliti wajah wanita itu dan menatapnya dengan intens.

Roxanne hanya mengerutkan alis tidak mengerti. Sebenarnya, ada apa dengan mereka berdua. Sungguh aneh. Terutama anaknya ini. Kenapa ia menatapinya terus? Apa ada sesuatu di wajahnya.

Jujur saja, ia sedikit terkejut saat pria ini mengecup punggung tangannya. Bahkan, ia memberinya nama lain. Ibunya yang melihatnya pun hanya tersenyum.

Dan apalagi ini. Makan malam keluarga besar? Okay, they're freak enough.

"Ah, baiklah, Mrs. Valeraine" jawab Roxanne sekenanya. Ia pun tak tahu apakah Mrs. Valeraine akan mengadakan makan malam bersama atau tidak, dan ia tidak memusingkannya sama sekali.

"Kalau begitu, aku pamit dulu, Ella. Putraku masih ada pekerjaan" pamit Mrs. Valeraine dengan senyumnya.

Wait!

WHAT?

Sepertinya, pria itu baru saja menyenggol tangan Roxanne, dan mengedipkan satu matanya jahil. Roxanne yang melihatnya hanya terdiam mengerutkan alisnya. Sungguh pria yang aneh.

Roxanne segera masuk ke café dan mengecek beberapa hal. Setelah itu, ia akan menghampiri temannya dan pergi berbelanja.

Felix sengaja menyenggol punggung tangannya itu dan mengedipkan salah satu matanya dengan jahil. Ia jadi ingin terus menjahili wanita itu. Wanita itu sungguh lucu. Bahkan, ia tidak tersenyum lagi setelah ia mencium punggung tangannya dan menatapnya dengan aneh.

"Son, hilangkan senyummu itu. Fokuslah ke jalan. Mommy masih ingin hidup panjang" decak ibunya saat melihat Felix yang sedari tadi hanya tersenyum sendiri.

Felix yang mendengarnya hanya tertawa.

"Apakah mommy serius kita akan makan malam bersamanya?" Tanya Felix tiba-tiba.

Ibunya hanya menatapnya dengan jahil.

"Ada apa? Apa kau ingin? Mommy hanya bergurau saja. Tapi, kalau kau ingin, temui saja dia dan ajak ke rumah, atau, ya, makan malah kedua keluarga, mungkin" jawab ibunya diselingi tawanya.

"Ada apa, Son?" Tanya ibunya menyelidiki sesaat setelah tawanya terhenti.

Tidak biasanya ia ingin makan malam besar dengan keluarganya, bahkan mengajak wanita.

"Hanya....ya, sudah lama aku tidak bercanda, Mom" jawab Felix sekenanya.

Ibunya hanya mengerutkan alisnya tidak mengerti dan hendak menjawab jawaban aneh anaknya itu ketika Felix tiba-tiba menggumamkan sesuatu.

"Belle*" Felix tersenyum.

"Apa? Aku tidak mendengarnya, Son" Tanya ibunya dengan memajukan kepalanya meminta penjelasan Felix.

Felix hanya tertawa dan fokus kembali melajukan mobilnya. Ia akan mengantar ibunya pulang dan pergi kembali untuk mengurus sesuatu. Sebenarnya, ia ingin kembali ke café itu dan menemui wanita itu. Ia ingin bertemu dengannya lagi. Secepatnya.

*Belle: cantik.
To be continued
********
Follow my instagram:
iamvee29
Follow my twitter:
aviorfw
And don't forget to tap the ⭐️

Much love,
VieVie💥

[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang