145. Mingyu

13.7K 1.2K 33
                                    

Requested by redliar DreamSeekersID

Mingyu duduk termenung di lantai lorong rumah sakit yang sepi dan gelap dengan wajah tertunduk.

Ia mengenakan setelan jas berwarna hitam namun tak ada satupun yang memperhatikan wajah tampannya.

"Mingyu-ya." Panggil seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah teman baiknya, Soonyoung.

Soonyoung berjalan menghampiri Mingyu lalu duduk disampingnya. Soonyoung melirik wajah Mingyu yang tampak lemas dan sedih. "Kau sudah melihat anakmu?"

Mingyu hanya mengangguk kecil.

"Bagaimana? Apa dia cantik?"

Mingyu mengangguk lagi seraya menyunggingkan senyum nanar. "Wajahnya sama seperti (Y/n)."

Soonyoung menghela nafas panjang lalu merangkul pundak Mingyu. "Sudah, jangan bersedih lagi. Bukan mau (Y/n) untuk pergi meninggalkanmu sendiri."

"Hyung.." Ujar Mingyu parau seraya mengangkat wajahnya, matanya menunjukan emosi yang berkecamuk dalam dirinya. "Selama ini dia menyembunyikan penyakitnya! Ia tidak pernah bilang bahwa ia memiliki penyakit jantung! Ia bahkan mengorbankan nyawanya demi anak yang sangat aku inginkan! Aku..."

Soonyoung menatap Mingyu yang mulai menangis dengan perasaan simpatik.

"Kalau saja aku tidak memaksakan kehendakku untuk memiliki seorang anak maka (Y/n)..."

"Stop!" Bentak Soonyoung keras. "Apakah kau tahu apa yang kau lakukan? Anakmu tengah berbaring di dalam sana!"

Mingyu tersenyum sinis. "Lalu?"

"Anak itu, anakmu dan (Y/n), ada didunia ini berkat usaha (Y/n)! (Y/n) tahu bahwa umurnya tidak akan panjang oleh karena itu ia ingin melahirkan seorang anak untuk menemanimu kelak! Apa kau tidak menghargai usaha (Y/n)? Apa kau tidak mengerti perasaannya?" Soonyoung menatap Mingyu tak percaya.

"Lalu kenapa ia tidak bilang sejak awal? Kenapa dia tega melakukan ini padaku? Kena.."

Tanpa diduga, Soonyoung melayangkan tinjunya pada wajah Mingyu.

"Apa kau bodoh? (Y/n) menyembunyikan penyakitnya karena ia tidak mau mengkhawatirkan dirimu! Ia mencintaimu! Ia bahkan rela menikah denganmu dan membatalkan jadwal operasi yang kesempatan untuk berhasilnya hanya 15%! Kau tahu kenapa? Karna ia ingin bersamamu lebih lama! Ia takut jika ia akan tidak akan berhasil menjalani operasi tersebut!" Ujar Soonyoung sambil berdiri. "Aku merasa kasihan dengan (Y/n). Kenapa dari sekian banyak pria di dunia ini, ia harus menikahi pria yang bodoh dan egois sepertimu."

Mendengar perkataan Soonyoung, Mingyu hanya bisa menangis.

Soonyoung menghela nafas panjang.

"Apa yang harus kulakukan?" Isak Mingyu. "Aku memang bodoh. (Y/n)-ya, maafkan aku..."

"(Y/n) sudah tiada Mingyu-ya." Ujar Soonyoung seraya menepuk pundak Mingyu. "Yang bisa kau lakukan saat ini adalah menjaga dan membesarkan anak kalian dengan penuh kasih sayang. Aku yakin (Y/n) akan senang melihat anaknya tumbuh besar dengan kasih sayang yang melimpah."

Mingyu mengangguk kecil lalu berdiri sembari mengusap air matanya. Ia berbali ke arah kaca yang menghadap pada kamar bayi yang baru lahir. Matanya tertuju pada salah satu bayi dengan gelang clover yang dulu ia berikan pada (Y/n).

"Minkyung-ah." Ujar Mingyu pelan. "Maafkan appa. Appamu ini memang bodoh. Kuharap kau tidak keberatan memiliki appa sepertiku."

"Aku yakin ia tidak akan keberatan. (Y/n) saja tidak keberatan menikah denganmu, tentu saja Mingkyung juga tidak akan keberatan." Ujar Soonyoung seraya mengusap belakang kepala Mingyu.

"Hyung, terima kasih."

"Untuk apa?"

"Karena telah menyadarkanku."

"Tidak masalah." Jawab Soonyoung. Ia lalu melihat ke arahmu, ralat, arwahmu.

Untuk yang terakhir kalinya sebelum meninggalkan dunia ini, kau ingin meyakinkan Mingyu bahwa kau mencintainya. Kau sempat melihat Mingyu jatuh terpuruk dan meminta bantuan Soonyoung yang secara kebetulan dapat melihat arwahmu.

Kau mengangguk ke arah Soonyoung dengan rasa terima kasih.

Kau lalu menatap Mingyu dan Minkyung secara bergantian. "Berbahagialah kalian berdua. Maafkan aku karna harus meninggalkan kalian berdua."

Setelah itu kaupun perlahan-lahan menghilang sambil tersenyum kepada suamimu dan Soonyoung.

♡♡♡♡

Done! Semoga sukak!

Btw aku mw ngingetin kalau aku udah close req, jangan ada yg req atau terkesan seperti maksa buat req ya..
Kan aku juga close req bukan karna ga ada alasan.
Terus soal aku ga update banyak... aku punya kesibukan lain selain nulis cerita. Semester ini bener-bener padet jadi aku slow update. Tolong dimengerti ya...
Maaf kalau aku harus bilang gini..
Tpi jujur aku kadang aku suka kesel sendiri sama reader yg suka seenaknya..
Mohon pengertian kalian. Aku ngerti kalau kalian juga butuh pelepasan stress tpi ga gini caranya.

Yuk kita sama-sama saling mengerti dan menghargai supaya kita punya hubungan yg lebih baik lagi kedepannya.
Semangat buat kalian yg masih sekolah/kuliah dan banyak tugas! Semangat juga buat kalian yg udah kerja! 😁

Seventeen Imagine [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя