128. DK

11.1K 1K 33
                                    

Requested by puchemiica

"Sudahlah, aku tidak mau tahu lagi! Aku lelah, lebih baik aku tidur!" Ujarmu emosi seraya membanting pintu kamar dan berderap menuju kasur. Kau berbaring seraya menutup wajahmu dengan bantal, berusaha menahan tangis.

Tadi kau bertengkar dengan suamimu karna masalah sepele. Hanya karena kau membatalkan rencana kalian untuk liburan, seharian ini ia mengabaikanmu hingga titik puncaknya adalah ketika ia pergi meninggalkanmu begitu saja tanpa pamit dan kembali dengan wangi parfum wanita tercium di bajunya.

Kau membatalkan liburan bukan karena sesuatu yang kecil namun karena Seokmin sendiri baru saja sembuh dari sakitnya dan kau takut ia akan sakit lagi jika pergi hari ini. Kau bermaksud memundurkan jadwal liburan kalian hingga kesehatan Seokmin membaik. Tapi apa yang kau dapat? Dia mengabaikanmu dan meninggalkanmu lalu kembali setelah bertemu wanita.

Kau mulai terisak kecil namun segera menahan tangismu ketika kau mendengar suara pintu kamar terbuka.

"(Y/n).." Panggil Seokmin lembut.

Kau berbalik memunggunginya tanpa suara.

Seokmin menghela nafas singkat sebelum beranjak mendekatimu. Ia duduk di tepi ranjang dekat kepalamu dan membelai rambutmu.

"(Y/n)." Panggilnya lagi.

Kau masih mengabaikannya tapi suaranya yang memanggilmu dengan lembut membuat emosimu sedikit mereda.

"(Y/n)-ya, lihat aku." Ujarnya seraya menarik bahumu sehingga kau sekarang terlentang.

Kau membuka matamu secara perlahan dan menatap wajah Seokmin yang sedang menatapmu penuh penyesalan.

"Maafkan aku." Ujar Seokmin saat melihat bekas air mata di samping matamu dan melihat matamu yang memerah.

Kau menarik nafas panjang lalu balas menatapnya. "Dari mana saja kau?"

Seokmin enggan menjawab pertanyaanmu namun akhirnya ia menjawab. "Ke rumah kakak perempuanku."

Kau bangun dan berbalik ke arahnya. "Benarkah?"

"Um, aku hanya..." Jawabnya ragu. "Maaf. Maaf karna aku mengabaikanmu padahal kau bermaksud baik, maaf karna aku pergi begitu saja, dan maaf karna membuatmu menangis."

Kau menggeleng. "Tidak apa-apa. Salahku juga karna tidak menjelaskan apapun tentang pembatalan rencana kita."

Seokmin tersenyum lembut padamu dan mengelus wajahmu.

"Kau sudah tidak marah?"

"Hm... masih."

Seokmin diam sejenak lalu segera meraih tanganmu dan menggoyangkannya bak anak kecil yang merayu ibunya untuk membelikannya sesuatu.

"(Y/n)-ya, jangan marah. Ung? Ung?" Rayunya dengan wajah dan nada seimut mungkin. "(Y/n)-ya...."

Kau berusaha keras untuk tidak terbujuk rayuan Seokmin.

"(Y/n)-ya......." Bujuknya lagi.

Karena kau tidak merespon Seokmin melancarkan serangan kedua yaitu menggelitik pinggangmu. Sontak saja kau meronta sambil tertawa.

"Masih marah tidak?" Tanya Seokmin masih tetap menggelitikimu yang sekarang berbaring sambil menggeliat.

"Ma ahahahaha..." Ucapanmu terpotong karena Seokmin semakin ganas menggelitikmu.

"Apa kau bilang?"

"Aku menyerah! Menye.. Ahahaha..."

"Apa?"

"Aku... sudah... tidak... marah..." Ujarmu sambil terengah-engah ketika Seokmin berhenti menggelitikmu.

Seokmin tersenyum dengan posisi ia di atasmu sambil menatapmu yang sedang mengatur nafasmu.

"Jadi?"

Kau membuka matamu sambil tetap tersenyum.

"Jadi apa?"

"Kita jadi berlibur minggu depan?" Tanyanya.

"Tentu, jika kesehatanmu sudah membaik."

"Tentu saja sudah."

"Kau yakin?"

"Tentu saja. Perlu kubuktikan?" Tanyanya sambil mendekat padamu.

"Hm... Tidak perlu." Jawabmu sambil melingkarkan tanganmu di lehernya dan menariknya.

Kaupun mencium bibirnya lembut.

Seokmin tersenyum padamu lalu menatapmu dengan tatapan menggoda. "Karna kita tidak jadi berlibur aku tidak akan membiarkanmu tidur malam ini."

Kau tersenyum geli lalu menatapnya lekat-lekat. "Siapa takut?"

Ia pun segera menciummu kembali lalu mematikan lampu dengan menekan saklar di pinggir kasur hingga kamarmu menjadi gelap gulita.

♡♡♡♡♡

Done! Jangan lupa Vomment ya 😚😉

Done! Jangan lupa Vomment ya 😚😉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seventeen Imagine [END]Where stories live. Discover now