134. Dino

10.4K 1K 15
                                    

Requested by AzurePark KeiChan_

Sudah berulang kali kau melirik ke arah Chan yang saat ini terperangkap denganmu di sebuah ruangan besar di rumahnya. Ini adalah pertemuan ketiga sejak kalian di jodohkan oleh orangtua kalian.

Kau memang menyukai Chan tapi kau tahu bahwa Chan tidak menyukaimu. Ia menyukai salah satu kakak seniornya dan kau tahu bahwa orang yang disukai Chan adalah orang yang baik dan nampaknya serasi dengan Chan.

"Um, Chan-ssi." Panggilmu pelan.

Ia melirik ke arahmu. "Ya?"

"Jika kau hendak pergi, pergilah. Sepertinya kau ada janji dengan seseorang karna sejak tadi kau terus menerus melirik jam tanganmu."

"Aku memang ada janji dengan seseorang tapi jika aku pergi sekarang mungkin ayahku tidak akan tinggal diam."

"Tak apa. Kedatanganku hari ini bersama orangtuaku adalah untuk membatalkan perjodohan ini." Ujarmu menerawang.

2 hari yang lalu.

"Papa, aku ingin papa membatalkan perjodohan dengan keluarga Chan." Ujarmu ketika menemukan waktu yang tepat untuk mengatakan hal tersebut.

"Kenapa? Bukankah kau menyukai Chan?"

"Aku memang suka tapi.."

"Kalau begitu kenapa? Jangan buat papa malu!"

"Papa, kumohon batalkan per..."

"Jangan mengada-ada! Kau tahu betapa sulitnya papa mera.."

"Dia memiliki orang yang ia suka! Aku tidak mungkin masuk ke hatinya! Aku..." Ujarmu dengan mata mulai berkaca-kaca. "Tidak ingin menikahi orang yang tidak mencintaiku sama sekali. Aku pun ingin bahagia bersamanya tapi jika perjodohan ini dilanjutkan maka aku tahu bahwa seberapa keraspun aku mencoba, aku tetap tidak akan bahagia."

Ekspresi ayahmu mulai melunak dan ia merangkulmu ke dalam pelukannya. "Hati setiap orang bisa berubah sayang. Papa yakin diapun demikian."

Kau menggelengkan kepalamu. "Jika tidak? Papa, kumohon batalkan saja. Aku ingin dia bahagia, demi dirinya juga demi diriku sendiri."

Ayahmu pun mengusap punggungmu pelan dan dengan berat hati ia pun menyetujui permintaanmu.

□□

"Kau apa?" Seru Chan kaget.

"Aku membatalkan perjodohan ini, aku tahu kau menyukai orang lain karna itulah aku memilih untuk membatalkan perjodohan ini. Karna itu cepatlah pergi padanya. Berbahagialah bersamanya karna aku ingin kau bahagia." Ujarmu dengan memaksakan seulas senyum.

Chan menatapmu dalam-dalam. "Kau orang baik (Y/n)-ssi. Terima kasih."

Seraya mengucapkan terima kasih, ia merangkulmu yang hanya bisa diam mematung. Ia tersenyum padamu sebelum membuka jendela dan melompat keluar, meninggalkanmu seorang diri.

Kau menghela nafas panjang sebelum keluar dari ruangan dan berjalan menuju ruangan dimana kedua orangtuamu dan orangtua Chan berada.

Kau meminta maaf kepada orangtua Chan sebelum memohon pamit bersama orangtuamu.

Sebulan telah berlalu kau tak sengaja bertemu kembali dengan keluarga Chan di pesta perusahaan keluarganya.

"(Y/n)-ssi." Kau menoleh ke arah suara itu berasal dan menemukan Chan membawa dua gelas minuman di tangannya.

"Oh, hai." Jawabmu seraya tersenyum kecil.

"Bagaimana kabarmu?" Tanyanya seraya menyerahkan salah satu gelas ditangannya padamu.

"Begitulah, masih sama." Jawabmu seraya menerima gelas pemberiannya. "Bagaimana denganmu? Apakah hubunganmu dengan orang yang kau sukai berjalan lancar?"

Chan tersenyum kecut sebelum menatapmu. "Tidak, setelah kau membatalkan perjodohan aku mencoba untuk menyatakan perasaanku padanya namun nyatanya aku ditolak dan aku jadi mengerti perasaanmu ketika kau harus membatalkan perjodohan kita."

"Eh?"

"Kau menyukaiku bukan? Maaf karna aku terlambat menyadarinya."

Kau menatapnya tak percaya. "Kau apa?"

Chan menatapmu dalam-dalam. "Maafkan aku."

Kau langsung berbalik hendak meninggalkannya namun ia dengan cepat menahan tanganmu.

"Maafkan aku, aku sangat menyesal karna tidak menyadari perasaanmu. Tak bisakah kau memaafkanku dan memulai semuanya dari awal?"

Kau berusaha keras untuk melepaskan cengkraman tangan Chan pada tanganmu. "Kumohon lepaskan aku."

"Aku tahu kau masih menyukaiku karna kau menolak semua perjodohan yang di atur oleh orangtuamu. Karna itu kumohon, aku ingin menebus kesalahanku yang dulu." Ujar Chan tulus, membuatmu berhenti meronta dan Chan langsung melonggarkan cengkramannya.

"Apa.." Ujarmu ragu. "Apakah kau bisa melakukannya? Maksudku apa kau bisa menyukaiku"

"Jujur saja selama 2 minggu terakhir ini aku terus menerus memikirkanmu. Bahkan seminggu terakhir ini aku memohon pada ayahmu agar bisa menemuimu namun beliau melarangku."

"Kau menemui ayahku?"

Chan mengangguk. "Hampir setiap hari."

Kau menatapnya tak percaya sebelum menutup matamu.

"Apa kau masih menyukaiku?"

Kau menggigit bibir bawahmu lalu mengangguk.

Chan terlihat sedikit lega lalu ia melepaskan tanganmu. "Kalau begitu aku akan bertanya sekali lagi. Apakah kau mau memulai hubungan kita dari awal?"

"Aku tidak tahu Chan-ssi. Aku..."

Chan tersenyum mengerti lalu ia meraih tanganmu dan mengecup punggung tanganmu. "Tak perlu buru-buru. Aku akan menunggu. Lagipula semua ini salahku."

Kau merasakan pipimu memanas.

"Aku akan menunggumu." Ujarnya sebelum pergi meninggalkanmu yang hanya bisa memikirkan perkataan Chan barusan.

♡♡♡♡

Done!
Vomment ya jangan lupa
Maap bru update ㅠㅅㅠ

Done!Vomment ya jangan lupaMaap bru update ㅠㅅㅠ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seventeen Imagine [END]Where stories live. Discover now