56. Vernon

17.2K 1.4K 40
                                    

Requested by Mea_TV Adellya_AHCM

"(Y/n)-ya!" Sebuah tangan menyambut tubuhmu saat kau hampir terjatuh tepat di teras rumahmu.

"Hansol?" Ujarmu dengan nafas tak beraturan.

"Kau kenapa? Yaampun, badanmu panas sekali!" Serunya seraya menatapmu khawatir.

Kau menggeleng lemah. "Aku hanya pusing."

Hansol segera menggendong tubuhmu memasuki rumah kalian.

"Eomma!" Solmi, anak perempuanmu yang berusia 7 tahun segera menghampirimu bersama dengan adik laki-lakinya Hantae yang baru berusia 5 tahun.

Kau berusaha untuk terlihat baik-baik saja di hadapan anak-anakmu.

"Solmi-ah, Hantae-ah." Kau menampilkan senyum lembut seperti biasa.

"Eomma kenapa?" Tanya Hantae khawatir.

"Eomma sedang sakit Hantae-ah." Jawab Hansol seraya memandangimu.

"Sakit?" Solmi membelalakan matanya. "Eomma tidak apa-apa?"

Kau menatap kedua anakmu yang matanya mulai berkaca-kaca.

Kau tersenyum lembut lalu mengangguk. "Setelah istirahat eomma pasti sembuh."

"Solmi tolong kau bisa ambilkan bantal air untuk eomma?" Tanya Hansol pada putrinya itu.

"Hantae-ah, bisa tolong ambilkan kompres yang biasa kau pakai jika sakit?"

Hantae dan Solmi mengangguk kecil lalu segera pergi untuk mengambil barang-barang tersebut.

Hansol segera menggendongmu menuju kamar kalian dan membaringkanmu dengan sangat hati-hati lalu menyelimutimu.

Ia mengusap rambut yang ada di keningmu dengan lembut.

"Maafkan aku." Ujarmu lemah.

"Kenapa harus minta maaf?"

"Karena aku sakit."

Hansol tersenyum lembut padamu lalu mengecup keningmu. "Memangnya kenapa kalau kau sakit? Bukankah kau memang jarang sakit?"

Kau menatapnya yang sedang tersenyum lembut padamu.

"Appa, ini bantal airnya." Solmi dan Hantae masuk ke kamar kalian dengan pesanan Hansol di tangan mereka.

"Solmi-ah, ganti bantal eomma dengan bantal air itu ya." Ujar Hansol seraya meraih tubuh Hantae. "Hantae-ah, ayo kita pasangkan kompres ini di kening eomma."

Kau tersenyum kecil melihat keluargamu saling bekerja sama untuk merawatmu.

"Eomma, tidurlah." Seru Hantae saat semuanya telah selesai dilakukan.

"Eomma akan tidur jika kalian semua keluar dari kamar."

Solmi langsung memeluk lenganmu. "Tidak mau."

Hantae juga segera mendekatimu namun Hansol segera menghentikannya. "Ayo-ayo kita keluar. Eomma butuh istirahat dan kalian tidak boleh dekat-dekat eomma dulu."

Saat Hansol menarik Solmi darimu, Solmi menangis kencang lalu tak lama kemudian Hantae juga menangis kencang.

"Apa kau bisa melakukannya Hansol?" Tanyamu khawatir.

"Bisa! Kau istirahatlah dulu."

Setelah berkata begitu Hansol segera menutup pintu kamar dan suara tangisan Solmi dan Hantae semakin menjadi.

Seventeen Imagine [END]Where stories live. Discover now