63. Chan

13.1K 1.1K 37
                                    

Requested by pikachan99 leechangf

"Chan-ah." Panggilmu pada temanmu yang sedang menari.

"Apa?" Jawabnya tanpa menoleh.

"Bagaimana penampilanku hari ini?" Tanyamu seraya berdiri di hadapannya, menghalangi pantulan dirinya yang sedang menari di cermin.

"(Y/n)-ya, aku sedang menari." Ujarnya namun ia segera berhenti menari dan menatapmu dari atas sampai bawah.

"Memangnya kau mau kemana hingga berdandan seperti ini?" Tanyanya.

Kau tersenyum lebar. "Aku akan menyatakan cintaku pada orang yang kusuka."

Pergerakan Chan sempat terhenti lalu ia menatapmu dengan senyum terpaksa.

"Cantik kok."

"Benarkah?" Kau memutar tubuhmu lalu tersenyum semanis mungkin padanya.

"Iya." Jawab Chan sembari memalingkan wajahnya.

"Kalau begitu nanti sore aku akan kesini lagi." Serumu bersemangat.

"Tak perlu." Serunya cukup keras membuatmu terkejut.

"Kau tak perlu kemari lagi. Aku tidak mau orang yang kau suka salah paham dengan kedekatan kita." Tambahnya seraya menatap ke arahmu lewat cermin.

"Tapi kau harus mendenga..."

"Kubilang tak usah!"

Seru Chan seraya berbalik menghadapmu.

"Chan-ah." Panggilmu seraya berjalan mundur saat ia terus menerus berjalan mendekatimu dengan wajah menyeramkan.

Saat punggungmu menempel pada tembok ia berhenti tepat di hadapanmu dengan tatapan tajam.

"Kuharap kau tidak datang mendekatiku lagi (Y/n). Kau tidak mau pria itu cemburu bukan?" Ujarnya rendah membuatmu menggigil ketakutan.

"Chan." Ujarmu dengan suara tercekat.

"Aku tahu posisiku sebagai temanmu kok. Jika kau sudah punya kekasih tentu saja aku akan menjauhimu." Ujar Chan datar.

Air matamu mulai menggenang di pelupuk matamu.

"Jika kau tidak mau keluar maka aku saja yang keluar." Ujar Chan lalu segera beranjak meninggalkanmu yang sekarang tengah menangis.

"Kau tak mengerti Chan." Isakmu saat ia hendak membuka pintu.

"Aku sangat mengerti karenanyalah aku akan pergi."

"Kau tidak mengerti apa-apa! Padahal aku...."

Belum sempat kau menyelesaikan perkataanmu Chan sudah keluar dan membanting pintu ruang latihan, meninggalkanmu yang masih menangis.

"Aku menyukaimu Chan." Isakmu kecil.

Chan keluar dengan wajah penuh penyesalan namun ia tak berniat untuk kembali lagi untuk meminta maaf padamu sehingga ia hanya berjalan menuju pintu keluar. Jujur saja ia sangat kesal dan cemburu pada pria yang akan kau tembak itu.

Saat ia sedang berjalan menuju halte bis, ia menerima sebuah panggilan dari kakakmu, Kwon Soonyoung.

"Halo hyung?" Jawab Chan.

"Kau harus menjaga adikku baik-baik ya! Aku merestui hubungan kalian jika kau menolaknya karena takut padaku." Ujar suara di sebrang sana.

"Hah? Kenapa aku harus takut? Aku kan teman baik (Y/n)!"

"Eh? Jangan-jangan (Y/n) belum menembakmu? Waaa! Bodohnya diriku! Lupakan saja apa yang kukatakan padamu barusan." Setelah mengatakan hal itu sambungan teleponnya terputus.

Seventeen Imagine [END]Where stories live. Discover now