71. DK

13.6K 1.1K 21
                                    

Requested by blackpetals_ imaa2312

"(Y/n), sepertinya pangeranmu sudah datang." Kau menoleh ke arah temanmu. "Maksudku kudamu."

Kau menoleh ke arah bangku tempat istirahat pemain dan melihat Seokmin melambaikan tangannya padamu.

Kau memutar bola matamu lalu kembali memfokuskan dirimu. Kau memang tengah berlatih basket dengan timmu.

Sudah menjadi hal umum jika Seokmin, pacarmu, akan datang untuk menunggumu selesai berlatih lalu mengantarmu pulang. Jadi kau tak perlu menghampirinya lagi.

Selesai berlatih kau memutuskan untuk bermain 3 on 3. Saat di tengah-tengah permainan kau tak sengaja melihat Seokmin mengobrol dengan teman-teman basketmu dan tanpa kau sadari kau menatap ke arah mereka terus menerus hingga kau tak menyadari temanmu mengoper bola ke arahmu.

"(Y/n) awas!" Seruan tersebut membuatmu menoleh ke arah datangnya bola dan kau menghalangi bola tersebut dengan tanganmu.

Namun tak sampai di situ saja. Ternyata bola basket itu dilempar cukup keras sehingga kau oleng dan hampir saja tubuhmu menghantam lantai jika saja Seokmin tidak menahan tubuhmu dengan tubuhnya.

"Seokmin!" Serumu saat melihat Seokmin tengah berbaring seraya menahan tubuhmu di atasnya.

"Kau tak apa-apa?" Tanyanya khawatir.

Kau mengangguk kecil. Beberapa teman basketmu mengelilingimu dan Seokmin.

Dengan cepat kau segera berdiri dan baru menyadari bahwa tanganmu sakit saat membantu Seokmin berdiri.

Seokmin menatapmu sejenak lalu segera menarikmu pergi dari lapangan basket dengan sebelumnya ia mengambil tas kalian berdua.

"Seokmin?"

"Tanganmu sakit bukan?" Tanyanya seraya mengambil sepedanya.

Kau segera menyembunyikan tanganmu di balik tubuhmu lalu menggelengkan kepalamu.

Seokmin menatapmu seraya berjalan ke arahmu yang hanya bisa menatap matanya lekat-lekat.

Dengan cepat dan cekatan ia menarik tanganmu yang sakit hingga kau mengaduh.

"Aw, aw, aw..."

Ia menatapmu lalu beralih ke tanganmu yang memar dan berwarna biru.

Kau menarik tanganmu cepat lalu membuang muka.

Kau sempat mendengar Seokmin menghela nafas.

"Kenapa kau bisa kehilangan fokus di tengah permainan? Ini tidak sepertimu." Ujarnya pelan.

"Apa pedulimu? Bukankah kau tadi sedang asik mengobrol dengan teman-temanku?" Jawabmu ketus.

"Hah? Apa... Ah!" Ia berpindah ke hadapanmu. "Apa kau cemburu?"

Kau membelalakan matamu dan pipimu terasa panas. Kau segera memalingkan wajahmu seraya berdeham. "Kenapa harus?"

Seokmin tertawa kecil.

"Hei, sejak dulu sampai saat ini aku masih menyukaimu kok. Tenang saja."

Kau meliriknya tajam. "Bohong."

"Hm?" Ia memelukmu dari belakang. Lalu kepalanya bertumpu pada bahumu. "Kenapa aku harus berbohong?"

Kau hanya bisa terdiam kaku.

Ia meraih tanganmu yang memar lalu mengelusnya lembut membuatmu agak meringis kesakitan.

"Lain kali hati-hati." Ujarnya lembut di telingamu.

Kau meliriknya. "Aku tahu."

Ia mengeratkan pelukannya dan kau meraih tangannya.

"Kau benar-benar membuatku khawatir."

Kau menyenderkan kepalamu ke dada bidangnya. "Maafkan aku."

Seokmin tersenyum kecil lalu mengecup pipimu membuatmu menoleh dan menatapnya.

"Kita harus ke klinik atau ayahmu akan membunuhku." Ujarnya setengah bercanda seraya menempelkan dahinya di dahimu.

"Aku akan senang melihat ayahku memarahimu." Ujarmu geli.

"Sebaiknya jangan princess atau aku akan menciummu saat ini." Ancamnya seraya tertawa.

"Aku tak keberatan kok." Jawabmu.

"Kau yang meminta." Ia mengecup bibirmu singkat seraya tersenyum.

"Ayo kita ke klinik." Ajak Seokmin seraya mendudukanmu di sepedanya lalu ia pun menaiki sepedanya.

"Ah! Pakai jaketku, kau hanya memakai baju basketmu dan kau masih bau keringat." Ujar Seokmin seraya menyerahkan jaketnya.

Kau menerimanya dengan senyum di wajahmu dan memakainya. "Sudah."

"Pilih kecepatannya princess."

"Tentu saja kecepatan penuh!" Jawabmu dan Seokmin segera mengayuh sepedanya dengan kecepatan penuh.

Kau memeluk pinggang Seokmin erat-erat seraya tertawa bersamanya hingga kalian sampai ke klinik.

♡♡♡♡

Doneeeeee
Vommentnya jangan lupa ya.. hehehe

 hehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seventeen Imagine [END]Where stories live. Discover now