111. S.Coups

14.4K 1.1K 21
                                    

Requested by AnisatuzZahra VJun_07 chaerunnisaaa seungkuan oheyitszayn

Kau berlari sekuat tenaga ke arah pabrik kosong yang terletak tak jauh dari tempatmu bekerja.

Untuk apa? Untuk menghentikan pacarmu yang berniat untuk berkelahi dengan anak-anak dari club taekwondo.

Tepatnya sih pada satu pria bernama Kwon Soonyoung yang merupakan ketua klub taekwondo. Permasalahannya adalah Soonyoung terus menerus mengerjarmu walaupun ia tahu bahwa kau sudah punya pacar dan ia selalu mengabaikan penolakanmu.

Entah apa yang terjadi tiba-tiba saja Seungcheol, pacarmu yang berbeda universitas, menantang Soonyoung untuk berkelahi. Seungcheol sendiri terkenal sebagai mahasiswa terkuat di universitasnya dan ia menantangi Soonyoung yang juga mahasiswa terkuat di universitas kalian.

Kau benar-benar bisa gila. Padahal Seungcheol baru saja selesai berkelahi dengan anak-anak berandalan yang kemarin sempat mengganggumu.

Kau sendiri entah kenapa suka pada Seungcheol yang notabene adalah anak nakal sejak ia masih SMA.

Kau mendengar suara ribut-ribut dari kejauhan dan kau menambah kecepatan berlarimu.

Ketika kau sampai kau mendapati Seungcheol sedang menatap Soonyoung yang terduduk dengan wajah babak belur.

"Ya!" Serumu dengan nafas masih tersenggal-senggal.

Kau langsung menghampiri Soonyoung dan melihat luka-luka yang ada di wajahnya. "Kau tak apa-apa?"

Soonyoung menepis tanganmu dengan pelan. "Aku tak apa-apa. Maaf jika aku terus memaksamu untuk berpacaran denganku."

Kau menatapnya yang berusaha keras untuk berdiri. "Berbahagialah dengan pacarmu. Maaf jika aku menggangumu."

Setelah berkata begitu ia langsung pergi meninggalkanmu dan Seungcheol begitu saja.

Kau mengerling ke arah Seungcheol yang sedang menyeka darah di sudut bibirnya. Ia hanya menatapmu dengan tatapan 'APA?' khas miliknya.

Kau hendak mengomel namun kau menahannya. "Argh! Ikut aku."

Seungcheol dengan cueknya mengikutimu keluar dari pabrik tersebut dan tetap mengikutimu walaupun kau sebenarnya mengejar Soonyoung.

"Soonyoung-ah!" Panggilmu.

Soonyoung berbalik untuk mentapmu tanpa ekspresi.

"Maafkan perbuatan pacarku padamu." Ujarmu sambil membungkuk di hadapannya dan mencubit tangan Seungcheol saat ia tidak ikut membungkuk bersamamu hingga ia akhirnya ikut membungkuk bersamamu.

"Lupakan saja." Jawab Soonyoung.

"Terima kasih atas perasaanmu padaku dan maaf jika aku tidak dapat menerima perasaanmu padaku. Tapi, bukan berarti kita tidak bisa menjadi teman." Ujarmu dengan senyum tipis. "Kau adalah salah satu temanku yang berharga."

Kau melihat Soonyoung tersenyum kecil padamu. "Aku tahu."

Kau menatapnya dengan perasaan lega.

"Kau masih meminta maaf walaupun ini bukan salahmu. Karena itulah aku menyukaimu." Ujar Soonyoung. "Tapi aku bukan pria bodoh yang akan terus mengerjarmu. Aku akan merelakanmu dan menjadi temanmu saja."

Kau mendengar Seungcheol mendengus di sampingmu.

"Terima kasih." Jawabmu kau lalu melambaikan tanganmu pada Soonyoung yang pergi menjauh.

Setelah sosok Soonyoung tak terlihat lagi kau menatap tajam pacarmu lalu menghela nafas panjang.

"Apa yang kau lakukan?"

"Manjauhkanmu darinya."

"Choi Seungcheol!" Ujarmu kesal akan kecuekannya.

"Apa?"

"Lupakan saja. Aku masih marah padamu."

Raut wajah Seungcheol langsung berubah menjadi lebih lembut.

"Kenapa?" Tanyanya memelas seraya mengikutimu.

Kau berusaha mengabaikannya hingga kau sampai kembali ke tempat kerjamu.

Sebelum kau masuk ke dalam, Seungcheol meraih tanganmu dan menatapmu dalam-dalam.

"Maafkan aku oke? Aku hanya tidak suka jika ia terus menerus memaksamu menjadi pacarnya sedangkan ia tahu bahwa kau sudah punya pacar, yaitu aku."

Kau menatapnya dan kau pun menyerah.

"Kau tahu kenapa aku marah sekarang?"

"Iya." Jawabnya cepat. "Kau benci jika aku berkelahi."

"Lalu kenapa kau melakukannya lagi dan lagi?" Tanyamu sabar.

"Karena aku tidak dapat mengontrol emosiku. Maaf"

"Baiklah kau dimaafkan." Ujarmu.

Saat Seungcheol hendak memelukmu kau menahan dadanya.

"Berjanjilah bahwa kau tidak akan bersikap seperti ini lagi. Memanggil Soonyoung atau siapapun secara diam-diam dan menghajar mereka tanpa menanyakan pendapat ataupun perasaanku." Tambahmu cepat. "Untung saja ada Jihoon yang memberitahuku."

"Jihoon? Siapa Jihoon?"

Kau mendapati nada penasaran sekaligus cemburu saat ia mengucapkan nama temanmu Jihoon.

"Teman sekelasku." Tambahmu. "Dan kita hanya B-E-R-T-E-M-A-N."

"Oh, baiklah." Jawab Seungcheol senang.

Ia lalu memelukmu erat. Kau membiarkan dirimu dipeluk untuk sesaat lalu mendongak untuk menatapnya. Kau mengulurkan tanganmu untuk menyentuh bibirnya yang sempat mengeluarkan darah sebelumnya.

Ia meringis kecil saat tanganmu menyentuh bibirnya.

"Sakit?"

"Tidak juga." Jawabnya ringan. "Aku masih bisa menciummu jika aku ingin."

Kau meragukan perkataannya dan itu terlihat dari ekspresimu.

"Aku tidak berbohong!" Jawab Seungcheol meyakinkan. "Perlu kubuktikan?"

Kau terkikik geli sebelum berjinjit untuk mencium bibirnya cepat dan benar saja ia masih meringis tertahan.

"Tunggu aku di sini saat jam kerjaku selesai. Jangan cari masalah dan pergilah ke klinik untuk membeli antiseptik dan beberapa barang lainnya untuk mengobati lukamu. Mengerti?" Ujarmu dengan nada tegas.

"Siap ratuku."

Kau tersenyum puas mendengar perkataan Seungcheol lalu kau mencium pipinya dengan cepat sebelum masuk lewat pintu belakan cafe, meninggalkannya yang menatapmu dengan wajah senang sebelum ekspresinya kembali menjadi ekspresi Seungcheol yang biasa.

♡♡♡♡

Done..
Gimana hatinya? Masih kuatkah dengan storm imagine dari aku?
Semoga kuat ya hihihi..

Yg mw req ke part 'Request' yg ada di part paling awal Imagine ini ya... jangan lupa BACA RULEnya sebelum merequest!

Jangan lupa streaming MV countdown bareng Seventeen jam 21.45 WIB di VLive ya 😁

45 WIB di VLive ya 😁

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Seventeen Imagine [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora