96. Jun

12.6K 1.1K 16
                                    

Requested by Winwine_Sicheng Kanayys hansolvc_luki

"Hai."

Kau menatap sinis pacarmu sebelum berjalan melewatinya.

"(Y/n)." Panggilnya sekali lagi padamu.

Kau menghela nafas singkat sebelum berbalik untuk menatapnya. "Apa?"

"Kau kenapa?" Tanyanya.

Kau mendengus sebelum berbalik dan berjalan menjauhi Jun.

Jun segera mengejarmu dan menangkap pergelangan tanganmu.

Kau menatapnya kaget khususnya saat Jun menarikmu ke taman belakang kampus kalian.

"Apa-apaan sih Jun?" Tanyamu kesal seraya menyentakkan tangannya ketika kalian berada di dalam maze yang berada di taman tersebut.

"Kau kenapa?" Tanyanya.

"Tidak apa-apa." Jawabmu seraya mengalihkan pandanganmu darinya.

Jun menghela nafas singkat lalu menatapmu dalam-dalam. "(Y/n)."

Kau melirik ke arahnya lalu menutup matamu rapat-rapat.

"Aku dengar kemarin kau membeli sekotak coklat dan memberikannya pada seorang wanita." Bisikmu.

"Hah?" Jun mengerjabkan matanya berulang kali sebelum tertawa.

"Lupakan saja." Kau berkata sinis sebelum berjalan melewati Jun.

Sebuah tangan menghalangi jalanmu dan saat kau menoleh kau melihat Jun tengah menatapmu dengan senyuman khasnya.

"Maaf, maaf. Habisnya kau lucu sekali saat cemburu." Ujar Jun disertai cubitan di hidungmu.

Kau memutar bola matamu kesal sebelum berbalik ke arah lain untuk pergi namun Jun menghalangi sisi tersebut dengan sebelah tangannya sehingga kau terperangkap di tengah-tengah tangan Jun.

"Jun." Serumu kesal.

"Biar kujelaskan." Jawabnya. "Coklat itu kuberikan pada kakak perempuan Soonyoung."

Kau menatapnya curiga. "Kenapa kau memberikannya pada kakak Soonyoung?"

"Karena ia minta tolong padaku untuk mencari tahu coklat yang disukai oleh Wonwoo dan membelikan coklat tersebut untuknya." Jawab Jun lembut.

Kau menatapnya tajam. "Benar? Kau tidak bohong kan?"

Jun tersenyum geli lalu mengangguk. "Iya. Kalau tidak percaya, kau bisa tanya langsung padanya."

Kau menghela nafas panjang. "Baiklah aku percaya."

Jun mengangkat sebelah tangannya dan mengacak-acak rambutmu. "Aigoo..."

"Hei!"

Jun tersenyum melihatmu yang mengerucutkan bibirnya dan menarikmu ke dalam pelukannya.

"Kau ini lucu sekali." Ujar Jun seraya menggoyangkan tubuhmu ke kanan dan ke kiri dalam pelukannya.

"Wajar bukan jika aku cemburu." Ujarmu seraya mendongak untuk menatapnya.

Jun balas menatapmu lalu tersenyum.

"Wajar sih... Tapi aku tidak suka di abaikan olehmu."

Kau mendengus sebelum mendorong tubuh Jun.

Kau menatap wajah Jun yang terlihat kecewa dan kehilangan.

"Kalau begitu jangan buat aku cemburu." Ujarmu seraya mengibaskan rambutmu.

Jun berjalan mendekatimu dan menarik dagumu untuk menciummu.

Kau menutup matamu rapat-rapat saat merasakan bibir hangat Jun di bibirmu.

"Jangan menggodaku dengan cara seperti itu." Bisik Jun setelah ia menjauh darimu.

"Seperti apa?" Tanyamu bingung.

"Mengibaskan rambutmu seperti tadi." Jawabnya.

"Oh." Kau kembali mengibaskan rambutmu di hadapannya.

"Kau ini benar-benar..." Ujar Jun tertahan dan kau segera menutup mulut Jun dengan bibirmu.

Jun menatapmu dengan pipi yang mulai berubah warna menjadi pink.

"Aigoo... Seharusnya aku lebih sering menyerangmu agar aku bisa melihat wajah malu-malumu." Candamu seraya berjalan pergi.

Jun menatapmu dengan tatapan memuja sebelum berlari menyusulmu dan menggandeng tanganmu dengan lembut.

"Aku tak keberatan diserang olehmu." Bisiknya di telingamu.

Kali ini pipimu yang merona.

"Aku akan menunggu serangan-serangan yang akan kau berikan padaku." Tambahnya.

Kau menatapnya kesal sebelum menyembunyikan wajahmu yang merona di balik rambutmu.

♡♡♡♡

Done........
Vomment jangan lupa ya 😆

Vomment jangan lupa ya 😆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seventeen Imagine [END]Where stories live. Discover now