121. Jeonghan

9.9K 976 12
                                    

Requested by Kizunaaa117

Lagi-lagi kau berjalan ke arah baby box, tempat anak perempuanmu berbaring dan menangis.

"Ada apa sayang? Apa kau lapar, Yoon Hanri?" Ujarmu lembut seraya menggendong anakmu.

Kaupun menyusui anakmu sambil duduk mendengarkan musik klasik.

"(Y/n)?" Kau menoleh ke arah pintu dan menemukan Jeonghan sedang berkutik dengan dasinya.

"Ya?"

"Tolong bantu aku." Ujarnya masih sibuk dengan dasi buatannya yang tidak rapih.

Kau tersenyum geli sebelum memandang ke arah anakmu yang saat ini sedang memainkan rambutmu. "Hanri-ya, bagaimana mungkin appa-mu masih tidak bisa membentuk dasinya dengan benar?"

Mendengar perkataanmu, Jeonghan menatap ke arahmu yang sedang membenarkan bajumu. "Aku bukannya tidak bisa tanpa alasan."

Kau menatapnya ragu sebelum berjalan ke arahnya dengan Hanri masih dalam gendonganmu.

Jeonghan langsung menggendong Hanri saat kau menyerahkannya pada suamimu itu.

"Hanri-ya, kau harus belajar banyak dari eomma-mu supaya kau bisa membantu suamimu melakukan rencananya nanti." Ujar Jeonghan seraya mengangkat Hanri tinggi-tinggi agar kau dapat dengan mudah membantunya membentuk dasi yang rapih.

"Rencana apa?" Tanyamu setelah selesai.

"Rencana seperti ini." Ujar Jeonghan sebelum mencium bibirmu lembut.

Kau menatapnya kaget dan Jeonghan tersenyum lembut. Ia lalu menyerahkan Hanri dalam gendonganmu sebelum menciummu kembali.

"Lihat Hanri-ya, wajah eomma menjadi merah." Ujar Jeonghan geli.

"Ah, Yoon Jeonghan!" Serumu malu-malu.

"Kau memang imut." Ujar Jeonghan seraya mengusap puncak kepalamu gemas.

Kau memincingkan matamu karna ia memperlakukanmu seperti anak kecil.

Jeonghan tersenyum simpul sebelum mengecup keningmu. "Aku pergi dulu ya."

Kau menghela nafas singkat sebelum mengangguk. "Hati-hati di jalan."

Jeonghan tersenyum lalu mengusap pipi Hanri lembut. "Dah Hanri. Appa pergi dulu ya."

Hanri tertawa saat melihat Jeonghan tersenyum padanya.

Kau mengantar Jeonghan hingga pintu depan.

Kau melambaikan tangan Hanri pada Jeonghan. "Dah, appa. Jangan pulang malam-malam."

Jeonghan tersenyum geli melihatmu dan anakmu bersama.

"Aku pergi ya."

Kau mengangguk. "Jangan lupa makan dan jangan pulang terlalu malam."

"Aku mengerti." Jawab Jeonghan sebelum membuka pintu.

Ia kembali melambai ke arahmu dan Hanri sebelum berjalan pergi.

Saat pintu tertutup kaupun menatap Hanri. "Appa-mu memang usil."

Hanri tertawa kecil dan kaupun demikian.

♡♡♡♡

Done
Jangan lupa Vomment ya
Sebelumnya maaf kalau part ini lebih singkat..
Semoga suka ya 😉

Seventeen Imagine [END]Where stories live. Discover now