11. Imagine Seungkwan

21.2K 2K 47
                                    

"(Y/n)-ya, dengar-dengar!" Seungkwan berlari ke arahmu dengan sebuah handphone di tangannya. Dapat kau tebak kalau handphone itu bukan miliknya.

"Apa?" Kau menatapnya datar.

Terdengar suara nyanyian yang sangat merdu dari handphone itu dan kau cukup menyukainya. "Suara siapa ini?"

"Suaraku dan Seokmin hyung." Jawabnya dengan riang. "Bagaimana?"

"Bagus." Jawabmu singkat.

Seungkwan duduk di sebelahmu dengan senyuman lebar di bibirnya. "Kau orang pertama yang mendengar lagu ini."

Kau menatapnya singkat. "Benarkah? Aku sangat terharu." Ujarmu dengan senyuman kecil di bibirmu. "Walaupun itu hanyalah bualan belaka."

Seungkwan dan kau berteman sejak 6 tahun yang lalu. Waktu itu kalian bersaing dalam kontes unjuk bakat di sekolah kalian. Hasilnya? Tentu saja Seungkwan yang menang dengan suaranya dan kau cukup terpuruk hingga menangis. Saat itu Seungkwan memberikan medalinya padamu dan menenangkanmu. Ia bilang kalau suaramu tak kalah bagus dan ia tidak pantas untuk mendapatkan juara satu karena suaranya tidak sebagus suaramu. Sejak saat itulah kalian berteman.

"Hei, aku serius." Ia mengerucutkan bibirnya.

"Aku juga serius. Orang pertama yang mendengar lagu ini Jihoon kan? Dia yang pertama kali mendengar lagu ini!" Serumu sambil menjulurkan lidah.

"Tapi kan Jihoon hyung yang merekamnya tentu saja itu tidak di hitung." Bela Seungkwan.

"Iya iyaaa." Ujamu mengalah.

"Ngomong-ngomong..." Seungkwan mengistirahatkan kepalanya di pundakmu. "Kenapa kau duduk diam di sini sendiri?"

"Karena aku sedang banyak pikiran." Jawabmu singkat.

Seungkwan menarik tanganmu dan mulai memainkan jari-jarimu. "Kau bisa cerita padaku kapan saja."

"Aku tahu." Jawabmu menyenderkan kepalamu di atas kepalanya. "Terima kasih."

Seungkwan masih memainkan jari-jarimu untuk beberapa saat lalu ia manarik dirinya dan berbalik menatapmu.

"Kau mau kuhibur?" Tanyanya dengan mata berbinar.

Kau tertawa melihat wajahnya yang mulai menunjukan ekspresi lucu. Lalu ia melakukan banyak hal yang aneh dan unik sehingga kau tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"Ya, Boo Seunkwan! Hentikan!" Ujarmu masih tertawa.

"Akhirnya kau tersenyum juga!" Serunya senang lalu menghampirimu.

"Bagaimana mungkin aku tidak tertawa?" Kau menyeka air mata yang sempat mengalir karena terlaku banyak tertawa.

Seungkwan memegang kedua pipimu dan mencubitnya. "Kau cantik kalau tertawa!"

"Aku tahu!" Ucapmu dengan susah payah.

Sepertinya Seungkwan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini karena ia mulai bermain dengan wajahmu.

"Hei Boo Seungkwan." Kau melepaskan tangannya dan mulai mencubiti pinggangnya.

Seungkwan menghindar terus menerus sambil tertawa hingga dengan tiba-tiba ia mengunci tanganmu dan menatapmu dalam-dalam.

"(Y/N)-YA! AKU MENYUKAIMU!" Serunya di depanmu.

"Aku tahu. Tapi aku belum mau menjadi pacarmu sebelum kau berubah menjadi normal!" Balasmu dengan senyuman di wajahmu.

"Oh ayolah! Kau tahu kalau aku tidak mungkin bisa normal." Serunya kecewa.

"Tapi kau bisa berperilaku seperti laki-laki yang sedang jatuh cinta pada umumnya kan?"

Sengkwan menunjukan ekspresi kecewanya. Kau bangkit berdiri lalu mengecup pipinya singkat.

"Hadiah dariku karena telah memperdengarkan lagu yang bagus dan karena telah menghiburku." Ujarmu sambil berjalan menjauh. "Jangan lupa kembalikan handphone itu pada pemiliknya."

Tak lama kemudian terdengar teriakan yang kencang dari belakangmu. Dapat di pastikan Boo Seungkwan, laki-laki yang akan menjadi pacarmu itu sedang berteriak senang dan sebentar lagi semua teman-temannya akan mengetahui hal tersebut.

Tapi kau memang menyukainya dan akan terus begitu walaupun ia tidak senormal Joshua maupun Wonwoo.

Seventeen Imagine [END]Där berättelser lever. Upptäck nu