𝐂𝐎𝐌𝐏𝐄𝐓𝐈𝐓𝐈𝐎𝐍

433 33 3
                                    

Sesuai dengan anjuran bundanya, malam tadi Samudra benar-benar tidak keluar untuk nongkrong belaka. Dia tetap berada di rumah, bahkan memilih istirahat lebih awal. Latihan kemarin juga selesai lebih cepat, karena hanya sekedar pemberian arahan, dan selanjutnya para atlet dibebaskan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Jumlah atlet yang turun hari ini adalah empat orang, dengan rincian satu di GOR Gajah Putih, yakni Samudra, dan tiga sisanya di GOR merpati. Mengapa di GOR Gajah Putih pembagiannya terkesan tidak imbang? Jawabannya adalah aturan. Yakni setiap instansi, yayasan, atau sekolah hanya boleh mengirimkan satu wakil dalam pertandingan ini.

Sekarang, Samudra sudah bersiap-siap di dekat lintasan. Sedangkan di tribun, ada dua penonton setianya, yakni Reza dan Arsalan. Reza datang murni dengan tujuan menonton, sedangkan Arsalan turut membawa tanggung jawab lain. Yaitu, mengemban tugas untuk meliput jalannya pertandingan.

Tim media Gardapati pada hari ini telah diutus untuk hadir di tiga lokasi lomba. Dan Arsalan, memiliki sebuah keberuntungan karena bisa memilih lokasi tempat Samudra bertanding.

Di tribun tengah, Arsalan sedang sibuk membenarkan posisi tripodnya. Bukan untuk meletakkan kamera, melainkan untuk menempatkan ponsel Samudra, yang sebentar lagi akan digunakan untuk menghubungi Khansa. Karena panitia tidak mengadakan live streaming, maka Samudra menitipkan amanah kepada Arsalan untuk melakukan video call dengan bundanya. Biarlah live streaming ini terjadi secara internal.

"Halo, Tante. Disini Arsalan," sapanya mendahului. Cepat memberikan informasi, agar Khansa tak kelimpungan melihat ponsel anaknya ada pada orang lain.

"Hai, Sal," sapa Khansa pada anak lelaki yang memang sudah dikenalnya ini. "Udah di lokasi tanding, ya?" Sambung wanita itu yang kelihatannya masih dalam ruangan kerja.

"Iya, Tan," jawabnya sembari merubah arah kamera. Kini, sorotan itu sudah mengarah kepada kolam.

"Itu Samudra di lintasan empat, Tan. Lagi persiapan sebelum turun," ujar Arsalan menginformasikan. Khansa tampak mendekatkan dirinya kepada ponsel, meneliti dengan baik keberadaan putranya, hingga ia pun mengangguk pelan.

"Arsal, tante mau nanya sedikit, deh. Sepenglihatan kamu tadi, kondisi Samudra udah mendingan, kah?" Seperti biasa, Khansa tetaplah orang yang paling mengkhawatirkan lelaki itu.

"Maksudnya, Tante? Mendingan apanya?" Wajah Arsalan memang tidak terlihat lagi, namun kebingungan terdengar hanya dari suaranya.

"Dia dari kemarin udah mulai pilek. Cuma ini belum sempat bicara sama dia, kan? Jadi nggak tau gimana udah kondisinya sekarang," jelas Khansa yang seketika membuat Arsalan paham.

"Oh, jadi dia sakit? Pantes dari tadi asyik bersin-bersin aja. Kirain cuma kedinginan karena faktor cuaca," ujar Arsalan setelah menyadari semua perlakuan Samudra tadi.

"Emang gimana cuaca disana sekarang?" Khansa semakin penasaran. Sepenglihatannya, suasana di lokasi itu memang tidak cukup cerah.

"Lagi gerimis, Tan. Tapi, pertandingan tetap dilanjutkan, sih," jelas Arsalan dengan sedikit lirih. Secara bersamaan ia juga sudah meraih kamera. Bersiap untuk turun karena pertandingan yang ingin diliputnya akan dimulai.

"Tante, maaf. Arsal harus meliput ke bawah, nih. Kalau ada sesuatu yang ingin ditanyakan, ini ada Reza, ya. Selamat menyaksikan pertandingan, Tan. Semoga semuanya aman dan Samudra menang, ya," pamit Arsalan yang langsung diiyakan Khansa dengan senyumannya.

Selanjutnya, Khansa tetap menonton jalannya pertandingan melalui panggilan video itu. Sedangkan Arsalan, juga standby dengan kamera di tangannya. Dalam beberapa waktu ke depan, liputan terkait cabang olahraga renang kelas dua ratus meter gaya bebas putra ini, akan menjadi tanggung jawabnya.

𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 [✓]Where stories live. Discover now